- See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-judul-blog-bergerak-gerak.html#sthash.KPbifBBq.dpuf Blogger Widgets
Life is more meaningful,if it can be use to others ! ..... --- ..... Let's pray for our heroes so they are forgiven all his sins and accepted all charitable by God ! Amin ....... --- ........ Pray before doing something, because prayer is a part of science and our protector ......... --- .......... Satisfaction only be enjoyed, for people who want to fight !........ --- ........ Most energy, thoughts and our property is the property of another person, then give it to those who deserve it ! ....... --- ....... This life will be beautiful, if it can be useful to others ..... --- ..... Let's avoid drugs, so comfortable our life .... --- .... Let's save Indonesia from drugs, corruption, HIV AID, terrorism and disintegration ! .... --- .... Let's strive for greatness Indonesia ! ( This message was delivered by Agus Suyono, A.Md. S.Pd. M.H.)

Thursday 6 February 2014

PTN SNMPTN DI JATENG/DIY :

            1. UNSOED PURWOKERTO
            2. UNNES SEMARANG
            3. UNDIP SEMARANG
            4. UNS SOLO
            5. UGM JOGYA   
            6. UNY JOGYA
            7. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN KALIJAGA JOGYAKARTA 

            &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&  

1. UNIVERSITAS JENDRAL SUDIRMAN (UNSOED) PURWOKERTO



Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang terletak di Purwokerto,Kabupaten BanyumasJawa Tengah.
Universitas ini berdiri pada tanggal 23 September 1963, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.195/1963 dan SK Menteri No. 153/1963. NamaJenderal Soedirman sendiri diambil dari seorang Panglima Besar yang merupakan Pahlawan Nasional kelahiran Banyumas tempat dimana universitas ini berdiri dan menjadi monumen hidup untuk mengenang jasa-jasanya pada nusa, bangsa dan negara.
Kampus yang memiliki luas lebih dari 850.000 m2 ini memiliki udara yang relatif sejuk karena secara geografis letaknya berada di kaki Gunung Slamet sebelah utara Purwokerto,Kabupaten Banyumas, selain sejuk juga letaknya tidak berada persis di tengah keramaian kota sehingga bisa dikategorikan kondusif dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, serta untuk kegiatan edukasi lainnya. Universitas Jenderal Soedirman pada awal berdirinya hanya memiliki 3 fakultas saja, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi, Fakultas Ekonomi. akan tetapi seiring dengan perkembangan dari masa ke masa Saat ini terdapat 8 fakultas yang terdiri lebih dari 50 program studi baik program diploma sarjana maupun Program Pascasarjana. dan untuk kedepannya Universitas Jenderal Soedirman, akan terus mengepakan sayapnya dengan melakukan pengembangan-pengembangan di berbagai sektor guna meraih cita-cita Universitas Jenderal Soedirman sebagai "World Class Civic University"

Fakultas, Jurusan, dan Program Studi

Eksakta

  • Fakultas Biologi (Fabio)
    • S1 Biologi
    • D3 Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
  • Fakultas Peternakan (Fapet)
    • S1 Peternakan
    • D3 Produksi Ternak
  • Fakultas Pertanian (Faperta)
    • S1 Agroteknologi
    • S1 Agrobisnis
    • S1 Teknik Pertanian
    • S1 Teknologi Hasil Pertanian / Ilmu dan Teknologi Pangan
    • D3 Agrobisnis
    • D3 Perencanaan SumberDaya Lahan
Non Eksakta
  • Fakultas Ekonomi (FE)
    • S1 Akuntansi
    • S1 Manajemen
    • S1 Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan/IESP
    • D3 Akuntansi
    • D3 Kesekretariatan
    • D3 Administrasi Keuangan
    • D3 Bisnis Internasional / Manajemen Perdagangan

  • Fakultas Hukum (FH)

Program Pascasarjana (Magister, dan Doktor)

  1. Akuntansi
  2. Magister Manajemen
  3. Ekonomi Manajemen
  4. Ilmu Administrasi
  5. Ekonomi Pembangunan
  6. Ilmu Hukum
  7. Biologi
  8. Sains dan Ilmu Lingkungan
  9. Ilmu Tanaman
  10. Sumber Daya Ternak

Lokasi Kampus :

Grendeng

Yang terdapat di daerah ini : Gedung Rektorat, Gedung Kantor Administrasi Pusat , UPT Perpustakaan, UPT Penerbitan & Percetakan, UPT Pusat Komputer, UPT Pemberdayaan Fasilitas, Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penjaminan Mutu & Kerjasama (LP3K), Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (tidak termasuk Jurusan Ilmu Budaya), Ruang Kelas Jurusan Ilmu Kelautan, Gedung S1 Sastra dan Bahasa Indonesia, Auditorium Universitas Jenderal Soedirman (Graha Widyatama), Gedung Pertemuan Soemardjito, UKM SEF Unsoed, UKM Racana, UKM Menwa, UKM UPL MPA Unsoed, Perumahan Pejabat Kampus dan Dosen, Unsoed Health Centre, Koperasi Kampus Unsoed (KOPKUN), Semua lokasi ini terletak di Jln. Prof. Dr. Bunyamin dan Jalan Kampus

Karangwangkal :

Yang terdapat didaerah ini : Jurusan Ilmu Budaya (Sastra Inggris, Sastra Mandarin, Sastra Jepang) FISIP, Program Pascasarjana, Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Jurusan MIPA serta Jurusan Perikanan & Kelautan pada Fakultas Sains dan Teknik (tidak termasuk prodi Ilmu Kelautan), Fakultas Kedokteran & Ilmu-ilmu Kesehatan (Kedokteran Gigi, Farmasi, Keperawatan, Gizi dan Ilmu kesehatan masyarakat), Gelanggang Olahraga Unsoed (GOR Soesilo Soedarman), LPPM Unsoed, Sentra HKI Unsoed, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Asrama/Rumah Susun Mahasiswa, dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Universitas Jenderal Soedirman, yang mana akan menjadi pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian dalam bidang Kedokteran Gigi. Semua lokasi ini terletak di kawasan Jln. Dr. Soeparno.

Kalibakal

Yang terdapat didaerah ini hanya FKIK: S1 Kedokteran Gigi (Kampus Skill Labs dan Praktikum) Lokasi ini terletak di Jln. Jend. Soedirman (Pusat Kota).

Kampus Berkoh (Kampus RSMS Purwokerto) :

Disini terdapat Kampus Kedokteran dan Dekanat FKIK Unsoed, terletak di Jln. Dr. Gumberg No 1/Jalan Medika Komplek Rumah Sakit Prof. DR. Margono Soekarjo Berkoh, Purwokerto Selatan, Purwokerto. Terdiri dari tiga kompleks gedung.
  1. Gedung A berisi ruang kuliah untuk semester 1 dan 3, perpustakaan, dan laboratorium komputer.
  2. Gedung B berisi ruang Kuliah semester 5 dan 7, Skill lab, dan tempat ujian OSCE
  3. Gedung C berisi Dekanat FKIK Unsoed,Aula, Ruang Bapendik Kedokteran Unsoed, Medical Educational Unit, Laboratorium, Ruang Dosen, Ruang Tutorial (PBL) dan SOCA
Denah/Peta/Map Kampus Berkoh Kedokteran Unsoed Location Video Site Plan Kedokteran Unsoed Site Plan

Desa Blater, Purbalingga :

Yang terdapat di daerah ini hanya FST semua jurusan Teknik S1 dan D3. Lokasi ini merupakan yang terjauh dari kampus Pusat (Grendeng). Kampus FST di Desa Blater ini dikenal dengan istilah "Unsoed 21" yang berarti "Kampus Unsoed yang berjarak 21 km dari Kampus Pusat di Purwokerto". Lokasi FST berada di: Jl Mayjend Sungkono Km5 Desa Blater Purbalingga. Proses penempatan kampus ini oleh Jurusan Teknik FST Unsoed diawali dengan kesepakatan antara Rektor Unsoed (Prof. Rubiyanto Misman) dengan Bupati Purbalingga (Drs.Triyono Budi Sasongko, MSi) pada tahun 2004 untuk mengembangkan program pendidikan teknik dan program lainnya di wilayah Purbalingga. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk MoU. Dalam MoU tersebut dinyatakan bahwa Pemkab Purbalingga akan menyediakan lahan guna maksud tersebut. Pada tahun 2008 DPRD Kabupaten Purbalingga menguatkan hibah lahan yang ditempati oleh Jurusan Teknik FST Blater dalam SK Pimpinan DPRD Kab. Purbalingga No. 170-02 Tahun 2008 tertanggal 26 Mei 2008[5]. Pada Kampus di Blater ini terdapat 4 Program Studi yaitu Teknik Geologi, Teknik Elektro, Teknik Sipil, dan Teknik Informatika.

Fasilitas :

Kegiatan Mahasiswa :

Selain kegiatan akademis Universitas Jenderal Soedirman juga menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan non akademis, bertujuan menampung berbagai minat dan bakat Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan Mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman antara lain:
  • UKM Seni
    • Marching Band (Bahana Putra Soedirman)
    • Paduan Suara (UPSM GBS)
    • Teater Mahasiswa
    • Band
  • UKM Olah Raga
    • Bulu Tangkis
    • Bola Voli
    • Atletik
    • Tenis Meja
    • Tenis Lapangan
    • Sepak Bola
    • Futsal
    • Bola Basket
    • Renang
    • Catur
    • Bridge
  • UKM Bela Diri

    >INFO SELANJUTNYA :   KLIK  UNSOED !

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



   2.  UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)






Universitas Negeri Semarang, disingkat UNNES, adalah sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Kampus utamanya terletak di daerah Sekaran (Gunungpati), bagian Selatan dari SemarangJawa Tengah. Dan Kampus lainnya terletak di Ngaliyan (Semarang)) dan di Kemandungan, Tegal Barat, Tegal

Tentang Unnes

Universitas Negeri Semarang(Unnes) adalah universitas konservasi. Konservasi memang telah menjadi visi kami. Lengkapnya, universitas konservasi bertaraf internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera. Sekarang Universitas Negeri Semarang telah menjelma menjadi salah satu Perguruan Tinggi Negeri Unggulan dan terpandang di Jawa Tengah. Di kampus Sekaran, 12 Maret 2010, keberadaan Unnes sebagai universitas konservasi telah kami deklarasikan.Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh hadir dan meresmikannya. Dengan deklarasi itu, kami bertekad untuk selalu menjunjung tinggi prinsip perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara lestari terhadap sumber daya alam dan budaya luhur bangsa. Kami juga menempatkan konservasi sebagai wujud tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Gemanya, tentu saja, kami harapkan sampai di kampus-kampus lain yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Unnes: Kelud, Bendan, Pegandan, Karanganyar, dan Tegal. Dengan begitu, makin kuatlah persenyawaan itu. Sebagai perguruan tinggi negeri jelmaan Insitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), Unnes memberikan perhatian besar pada bidang kependidikan. Dari 59 program studi, 34 program studi di antaranya merupakan program studi kependidikan dengan gelar sarjana pendidikan (S.Pd.) bagi lulusannya. Tak hanya pada jenjang sarjana, Unnes juga membuka sejumlah program studi pada jenjang magister (S2) dan program doktor (S3), di samping program diploma (D3). Di universitas ini dibuka pula pendidikan profesi dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Akhirnya, bagian mana pun dari aspek yang dimiliki oleh Unnes yang segera menarik perhatian Anda, pada kolom ini saya ucapkan selamat datang di Unnes, di universitas konservasi. Semoga kehadiran Anda adalah bagian dari gerak maju kami. Salam konservasi.

Sejarah :

Unnes telah berdiri sejak tahun 1965 di kota Semarang, kota tua yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah. Dengan enam fakultas dan satu program pascasarjana, saat ini Unnes mendidik sekitar 25.000 mahasiswa yang tersebar dalam jenjang program DiplomaSarjana, danPascasarjana
Sejarah perkembangan Universitas Negeri Semarang yang sebelumnya bernama IKIP Semarang telah dimulai dengan berdirinya berbagai lembaga pendidikan guru di atas SMTA. Lembaga-lembaga pendidikan guru tersebut adalah:
Kursus B-I dan kursus B-II Middelbaar Onderwijzer A Cursus (MO-A) dan Middelbaar Onderwijzer B Cursus (MO-B) merupakan lembaga pendidikan yang disiapkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda bertujuan untuk menyiapkan guru-guru SMTP dan SMTA. Kursus MO-A dan MO-B diselenggarakan di Semarang sampai dengan tahun 1950.Dengan Peraturan Pemerintah No.41/1950, Kursus MO-A dijadikan Kursus B-I dan Kursus MO-B dijadikan Kursus B-II yang diselengarakan sampai dengan tahun 1960.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Sekolah Tinggi Olahraga (STO)Tanggal 1 Januari 1961, dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No. 108487/S tanggal 27 Desember 1960, Kursus B-I dan Kursus B-II diintegrasikan ke dalam Universitas Diponegoro menjadi sebuah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)Universitas Diponegoro. Pada tahun 1963, Jurusan Pendidikan Jasmani yang semula bagian dari Kursus B-II dipisah menjadi Sekolah Tinggi Olahraga (STO) yang berdiri sendiri di bawah Departemen Olahraga. Perubahan ini didasarkan pada Keputusan Menteri Olahraga No.23 Tahun 1963 tanggal 19 April 1963. FKIP kemudian memisahkan menjadi Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta cabang Semarang IKIP Semarang Selama IKIP Semarang berdiri, telah terjadi perkembangan-perkembangan sebagai berikut:
Extention Course dan IKIP Semarang cabang Tegal. Didirikan di beberapa tempat, baik di dalam maupun di luar kota Semarang untuk memenuhi aspirasi guru-guru SD, SMTP dan SMTA yang ingin melanjutkan studi keguruan di IKIP Semarang.
Integrasi lembaga Pembinaan Pembaharuan pendidikan dan Kebudayaan (LP3K) dan Sekolah Tinggo Olahraga (STO) LP3K didirikan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan untuk merelevansikan pendidikan formal di desa-desa dengan tuntutan kehidupan dan modernisasi daerah pedesaan.
Pada tahun 2000, ketika masa kepemimpinan Prof. Dr. Rasdi Ekosiswoyo,M.Sc akhirnya IKIP Negeri Semarang berubah menjadi Universitas Negeri Semarang

Perkembangan Fakultas dan Jurusan :

Untuk memberikan gambaran tentang sejarah perkembangan Fakultas dan Jurusan yang dikelola oleh IKIP Semarang.
Universitas Negeri Semarang Dengan terbitnya Keputusan presiden Nomor 124 Tahun 1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung dan Medan menjadi Universitas, maka IKIP Semarang kemudian bernama Universitas Negeri Semarang.
Media Mahasiswa cukup berkembang di Unnes. Di kalangan sivitas akademika Unnes, beredar Buletin Express yang terbit setiap hari Rabu, majalah Kompas Mahasiswa, tabloid Nuansa dan jurnal Telaah. Keempatnya diterbitkan Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BP2M) Unnes. Selin media cetak, BP2M juga tampil on-line di (www.buletin-express.com)

Fakultas :

Fakultas Ilmu Pendidikan
  • Teknologi Pendidikan (S1)
  • Pendidikan Luar Sekolah (S1)
  • Bimbingan dan Konseling (S1)
  • Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
  • Psikologi (S1)
  • Pendidikan Guru PAUD (S1)
Fakultas Bahasa dan Seni
  • Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
  • Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
  • Sastra Indonesia (S1)
  • Satra Jawa (S1)
  • Pendidikan Bahasa Inggris (S1)
  • Sastra Inggris (S1)
  • Pendidikan Bahasa Prancis (S1)
  • Pendidikan Bahasa Jepang (S1)
  • Pendidikan Bahasa Arab (S1)
  • Pendidikan Bahasa Mandarin (S1)
  • Sastra Perancis (S1)
  • Bahasa Jepang (D3)
  • Pendidikan Seni Rupa (S1)
  • Seni Rupa (S1)
  • Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual(S1)
  • Desain Komunikasi Visual (D3)
  • Pendidikan Seni Tari (S1)
  • Pendidikan Seni Musik (S1)
Fakultas Ilmu Sosial
  • Pendidikan Sejarah (S1)
  • Ilmu Sejarah (S1)
  • Pendidikan Geografi (S1)
  • Geografi (S1)
  • Survey dan Pemetaan Wilayah (D3)
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1)
  • Pendidikan Sosiologi dan Antropologi (S1)
Fakultas Matematika dan IPA
  • Pendidikan Matematika (S1)
  • Matematika (S1)
  • Statistika Terapan dan Komputasi (D3)
  • Pendidikan Fisika (S1)
  • Fisika (S1)
  • Pendidikan Kimia (S1)                  
  • Kimia (S1)
  • Pendidikan Biologi (S1)
  • Biologi (S1)
  • Pendidikan IPA (S1)
  • Teknik Informatika (S1)

 INFORMASI LANJUT : KLIK UNNES

--------------------------------------------------------------------------------------

3.  UNIVERSITAS DIPONEGORO (UNDIP) SEMARANG


Logo Undip   


Universitas Diponegoro yang lebih dikenal dengan singkatan Undip, adalah sebuah Perguruan Tinggi di Jawa TengahIndonesia yang didirikan pada tahun 1956 sebagai Perguruan Tinggi Swasta dan baru mendapat status sebagai Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 1961. Kata Diponegoro diambil dari nama pahlawan nasional yang merupakan seorang pangeran pengobar semangat kemerdekaan dari tindakan kolonialisme Belanda di awal abad ke-18. Semangat ini turut menginspirasi pendirian Undip.
Sekitar awal tahun 1950-an masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dan masyarakat Semarang khususnya, membutuhkan kehadiran sebuah universitas sebagai pelaksana pendidikan dan pengajaran tinggi. Hal itu untuk membantu pemerintah dalam menangani dan melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pada waktu itu di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta hanya memiliki Universitas Gajah Mada yang berstatus sebagai universitas negeri.
Jumlah lulusan SMU di Jawa Tengah bagian utara yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di universitas makin meningkat, namun karena masih sangat terbatasnya universitas yang ada, sehingga tidak semua lulusan dapat tertampung. Menyadari akan kebutuhan pendidikan tinggi yang semakin mendesak, kemudian dibentuk Yayasan Universitas Semarang dengan Akte Notaris R.M. Soeprapto No. 59 tanggal 4 Desember 1956 sebagai langkah awal didirikannya universitas di Semarang dengan nama Universitas Semarang.
Beberapa tokoh yang memprakarsai berdirinya Universitas Semarang diantaranya Mr. Imam Bardjo, waktu itu menjabat Kepala Kejaksaan atau Pengawas Kejaksaan-Kejaksaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mr. Sudarto, Mr. Soesanto Kartoatmodjo, dan Mr Dan Soelaiman, ketiganya jaksa di Semarang.
Sedangkan beberapa tokoh yang ditetapkan pertama kali sebagai pengurus yayasan dalam akte notaris, sebagai Ketua Mr. Soedarto, Wakil Ketua Mr. Dan Soelaiman, Panitera Mr. Soesanto Kartoatmodjo, Bendahara Tuan Achmad Tjokrokoesoemo, Pembantu Mr. Imam Bardjo, Mr. Goenawan Goetomo, Mr. Tan Tjing Hak, dan Mr. Koo Swan Ik.
Pendirian Universitas Semarang ternyata mendapat tanggapan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya masyarakat Semarang, Pemda Propinsi Jawa Tengah, serta Pemkot Semarang. Secara resmi Universitas Semarang dibuka pada tanggal 9 Januari 1957, sebagai Presiden Universitas diangkat Mr. Imam Bardjo. Waktu itu beliau juga memberikan mata kuliah umum Hak-hak Azasi Manusia.
Mengingat usianya yang masih sangat muda dengan sarana dan prasarana pendidikan yang masih sangat terbatas, maka pada waktu itu baru dapat dibuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Sebagai dekan pertama, Mr. R. Soebijono Tjitrowinoto. Kemudian pada tanggal 1 Maret 1957 dibuka pendidikan Akademi Administrasi Negara yang kemudian berubah menjadi Fakultas Sosial dan Politik, dengan dekan pertama Mr. R. Goenawan Goetomo.
Akademi Tata Niaga atau yang sekarang menjadi Fakultas Ekonomi dibuka pada tanggal 21 September 1958, sebagai dekan pertama, Dr. Tjioe Sien Kiong. Sedangkan pendidikan Akademi Teknik, yang kemudian menjadi Fakultas Teknik, dibuka pada tanggal 20 Oktober 1958, dengan dekan pertama, Prof. Ir. R. Soemarman.

Fakultas

Universitas Diponegoro memiliki 11 fakultas:

Lambang

Universitas Diponegoro mempunyai lambang yang digambarkan dalam bentuk dasar segi lima berbingkai lengku dan sisi lima yang berisi kuncup bunga melati yang sedang berkembang, berkelopak 10 helai, berdaun bunga 15 helai. Dalam kuncup bunga melati terdapat keris dan siluet Pangeran Diponegoro dan kupel (lengku kubah)) dengan 8 pancaran sinar. Tulisan Universitas Diponegoro terletak pada sisi kiri atas melengkung ke arah sisi kanan atas bunga melati, tulisan Semarang terletak dibawah kelopak bunga melati.
Lambang segi lima melambangkan dasar negara Pancasila. Kuncup bunga melati bermakna sebagai lembang pendidikan tinggi. Keris melambangkan ketajaman analisis yang menjamin kemandirian, ketepatan, presisi, dan akurasi serta kegunaan. Siluet Pangeran Diponegoro melambangkan jiwa kepahlawanan yang dimiliki oleh Pangeran Diponegoro yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tinggi rasa tanggung jawab, peka dan tanggap terhadap lingkungan dan sekaligus merupakan menifestasi jati diri Universitas Diponegoro. Kupel melambangkan religiusitas warga kampus, ketaqwaan dan kepatuhan pada agama yang dianutnya. Pancaran 8 sinar melambangkan pencerahan dan penerangan kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian serta melambangkan penyebaran hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi ke segala penjuru. Daun bunga yang berjumlah 15 helai dan kelopak bunga yang berjumlah 10 helai melambangkan tanggal dan bulan kelahiran Universitas Diponegoro, 15 Oktober.
Warna hitam pada warna dasar, inti dari keris dan pegangannya melambangkan kepribadian. Warna kuning emas (prada) pada warna bingkai dan siluet Pangeran Diponegoro melambangkan keagungan. Warna merah pada pancaran 8 sinar di belakang siluet Pangeran Diponegoro melambangkan keberanian. Warna putih pada kelopak dan daun bunga serta tulisan Universitas Diponegoro Semarang melambangkan kesucian.

Lokasi


Gedung FE Undip di kampus Tembalang
Lokasi Universitas Diponegoro tersebar di beberapa lokasi di Kota Semarang dan Jepara dengan tanah seluas 2.009.862 m2 dengan perincian 7 lokasikampus dan 1 lokasi perumahan dinas:
  • Kampus Pleburan Semarang (program Pascasarjana)
  • Kampus Tembalang Semarang (Rektorat, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Lembaga Pengembangan Pendidikan, UPTPerpustakaan, UPT. Kemitraan dan Kewirausahaan, upt. Undip Press serta Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Peternakan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Fakultas Psikologi program Diploma dan Sarjana telah berada di kampus Tembalang, Fakultas Kedokteran)
  • Kampus Jl. dr. Sutomo 14, Zona Pendidikan RSUP dr. Kariadi Semarang (Fakultas Kedokteran <Ilmu Gizi dan Pasca Sarjana>, Laboratorium Fakultas Kedokteran)
  • Kampus Jl. Ade Irma Suryani Jepara (Lab. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
  • Kampus Mlonggo Jepara (Fakultas Kedokteran)
  • Kampus Teluk Awur Jepara (Fakultas Ilmu Kelautan: Lab. Kelautan, Ruang Kuliah, Asrama, Perpustakaan, Rumah Dinas, Ruang Fasilitas Selam)
  • Perumahan Dinas Kagok Semarang

Sejarah


FH Undip
Sekitar awal tahun 1950-an masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dan masyarakat Semarang khususnya, membutuhkan kehadiran sebuah universitas sebagai pelaksana pendidikan dan pengajaran tinggi. Hal itu untuk membantu pemerintah dalam menangani dan melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pada waktu itu di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta hanya memiliki Universitas Gajah Mada yang berstatus sebagai universitas negeri.
Jumlah lulusan SMU di Jawa Tengah bagian utara yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di universitas makin meningkat, namun karena masih sangat terbatasnya universitas yang ada, sehingga tidak semua lulusan dapat tertampung. Menyadari akan kebutuhan pendidikan tinggi yang semakin mendesak, kemudian dibentuk Yayasan Universitas Semarang dengan Akte Notaris R.M. Soeprapto No. 59 tanggal 4 Desember 1956 sebagai langkah awal didirikannya universitas di Semarang dengan nama Universitas Semarang.
Beberapa tokoh yang memprakarsai berdirinya Universitas Semarang diantaranya Mr. Imam Bardjo, waktu itu menjabat Kepala Kejaksaan atau Pengawas Kejaksaan-Kejaksaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mr. Sudarto, Mr. Soesanto Kartoatmodjo, dan Mr Dan Soelaiman, ketiganya jaksa di Semarang.
Sedangkan beberapa tokoh yang ditetapkan pertama kali sebagai pengurus yayasan dalam akte notaris, sebagai Ketua Mr. Soedarto, Wakil Ketua Mr. Dan Soelaiman, Panitera Mr. Soesanto Kartoatmodjo, Bendahara Tuan Achmad Tjokrokoesoemo, Pembantu Mr. Imam Bardjo, Mr. Goenawan Goetomo, Mr. Tan Tjing Hak, dan Mr. Koo Swan Ik.
Secara resmi Universitas Semarang dibuka pada tanggal 9 Januari 1957 sebagai Presiden Universitas diangkat Mr. Imam Bardjo. Waktu itu beliau juga memberikan mata kuliah umum Hak-hak Azasi Manusia. Mengingat usia yang masih sangat muda dengan prasarana pendidikan yang masih sangat terbatas maka saat itu baru dapat dibuka institusi-institusi pendidikan Akademi Administrasi Negara dengan Dekan pertama Mr. Goenawan Goetomo, Akademi Tata Niaga dengan Dekan pertama Drs. Tjioe Sien Kiong, Akademi Teknik yang kemudian menjadi Fakultas Teknik dengan Dekan pertama Prof. Ir. Soemarman.
Pada upacara Dies Natalis ketiga Universitas Semarang pada tanggal 9 Januari 1960 Presiden R.I. Dr. Ir. Soekarno mengganti nama Universitas Semarang menjadi UNIVERSITAS DIPONEGORO, sebagai, penghargaan terhadap Universitas Semarang atas prestasi dalam pembinaan bidang pendidikan tinggi di Jawa Tengah. Universitas (swasta) Diponegoro dinyatakan sebagai Universitas Negeri, terhitung mulai tanggal 15 Oktober 1960 tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Universitas Diponegoro. Pada waktu itu fakutas-fakutas yang telah berdiri adalah Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat; Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan(FKIP) dengan cabangnya di Surakarta, yang kemudian menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Pada perkembangannya kemudian, atas dasar Surat Keputusan Presiden RI. No. 1 tahun 1963, IKIP Universitas Diponegoro melepaskan diri dan kemudian berdiri sendiri sebagai IKIP Negeri di Semarang dan IKIP Negeri di Surakarta.
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro lahir pada tanggal 14 Maret 1960, ketika sedang mempersiapkan diri sebagai Universitas Negeri. Sebelum terbentuk Fakultas Ekonomi, yang ada di Undip adalah Akademi Tata Niaga yang merupakan kelanjutan dari Akademi Tata Niaga Universitas Semarang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1961 Universitas (swasta) Diponegoro dinyatakan sebagai Universitas Negeri terhitung mulai tanggal 15 Oktober 1960. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro pada saat berdirinya mempunyai dua jurusan untuk program gelar yaitu Jurusan Perusahaan dan Jurusan Umum dengan sistem pendidikan yang disebut sistem paket. Pada tahun akademik 1980/1981 sesuai dengan arahan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diterapkan sistem pendidikan yang baru disebut sistem kredit. Di bawah sistem yang baru ini nama jurusan juga diubah, yaitu masing-masing menjadi Jurusan Manajemen dan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan.
Sejak tahun akademik 1982/1983 dibuka jurusan baru yaitu jurusan Akuntansi di bawah bimbingan atau pembinaan Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Pada tahun 1986 sudah tidak di bawah pembinaan dari Universitas Gadjah Mada. Dengan dileburnya Akademi Administrasi Niaga Negara (AANN) Semarang pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, mulai tahun 1975 dibuka program non gelar dengan nama Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) yang kemudian pada tahun 1982/1983 ditingkatkan menjadi Program Diploma III Fakultas Ekonomi. Saat ini Program Diploma III mempunyai tiga program studi yaitu Program Studi Akuntansi, Program Studi Kesekretariatan dan Program Studi Perpajakan.
Kemudian pada tahun 1994 dibuka Program S1 Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang pada awal pendiriannya bernama Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 281/SK/PT09/1993, tanggal 27 Oktober 1993 tentang Pembentukan Program Studi S1 Manajemen, Studi Pembangunan dan Akuntansi pada Program Extension Fakultas Ekonomi Undip. Dengan keluarnya SK Ditjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 369/DIKTI/Kep.1996 tentang Pembukaan Program Ekstensi dalam Program-program Studi Pembangunan, Manajemen dan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Juni 1996, maka pada awal semester genap tahun akademik 1996/1997 penggunaan istilah Program Extension diganti dengan Program Ekstensi.
Pada tahun 1994 dibuka Program Studi Magister Manajemen (MM) yang penyelenggaraan kegiatannya berada di Fakultas Ekonomi, sedang pengelolaannya ditangani oleh ProgramPascasarjana Universitas Diponegoro. Pada tahun 1999 dibuka Program Studi Magister Akuntansi (M.Si), dan tahun 2000 dibuka Program Studi Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (M.Si). Pada tahun 2002 dibuka Program Doktor/ S-3 Ilmu Ekonomi, serta pada tahun 2003 telah dibuka Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).Program gelar yaitu program sarjana menghasilkan sarjana untuk pertama kalinya dalam tahun 1967. Antara tahun 1967 sampai dengan tahun 1977 dalam setiap tahunnya rata-rata 37 mahasiswa dapat menyelesaikan studi sarjananya.Sejak berlakunya sistem semester penuh (Sistem Paket) pada tahun 1978 jumlah lulusan Sarjana Ekonomi meningkat menjadi 75 orang per tahun.
Setelah diberlakukannya Sistem Kredit Semester sejak tahun 1980 secara bertahap dan mulai menghasilkan Sarjana Ekonomi sejak tahun 1984, rata-rata lulusan adalah 180 orang per tahun. Sampai dengan tanggal 31 Juli 2006 jumlah seluruh lulusan program S1 sebanyak sebesar 8.826 orang. Sedangkan lulusan Program D III sampai dengan tanggal 31 Juli 2006 sebanyak 7.084 orang.
Universitas Diponegoro terus mengembangkan diri dengan melengkapi fakultas-fakultas yang sangat dibutuhkan sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas sarjana. Dalam kurun waktu 1961-1970, Universitas Diponegoro telah berhasil mendirikan empat fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran (1961), Fakultas Peternakan (1964), Fakultas Sastra (1965) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1965).
Sampai saat ini ada 11 fakultas di Undip, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Peternakan, Fakultas Sastra, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Fakultas Psikologi.
Universitas Diponegoro disenaraikan sebagai 100 Universitas terbaik di Asia[rujukan?] ini sejak tahun 1980-an, dan menjalin kerjasama dengan 12 Universitas di Malaysia[2] Pada bulan Ogos 2009, Rektor Universiti Susilo Wibowo menyatakan bahawa Universiti Diponegoro Semarang sudah berhenti menerima pelajar Malaysia bagi tahun akademik 2009-10. [3][4] Kementerian Pendidikan Malaysia tidak lama kemudian mengeluarkan Undip dari daftar universitas yang diiktiraf untuk para mahasiswa kedokterannya karena universitas tersebut dianggap gagal memenuhi persyaratan dari Malaysia Medical Council (MMC).[5]

Fasilitas

  • Rusunawa Mahasiswa, mempunyai 4 twinblok, namun yang sudah siap huni baru tiga twin blok. Gedung A, mempunyai 84 kamar dengan daya tampung 252 orang, gedung B: mempunyai 96 kamar dengan daya tampung 288 orang, dan gedung D mempunyai 96 kamar dengan daya tampung 288 orang. Masing-masing kamar berisi tiga orang.[rujukan?]

Alumni

Sumber daya manusia

Saat ini, Undip didukung oleh sumber daya manusia yang cukup bermutu. Pada September 1998, Undip telah memiliki 1750 staf akademik dan 1065 staf administratif. Pada akhir September1998, jumlah mahasiswa terdaftar adalah 24.424. Rasio pengajar dibanding mahasiswa ada di dalam angka ideal 1 : 14. Angka ini tidak termasuk dosen lepas dan paruh waktu. Undip menawarkan banyak jurusan. Di dalam total 10 fakultas, terdapat 21 jurusan dan 68 program studi yang relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar kampus. Dengan SDM yang potensial kini Undip berada di jajaran universitas ternama di Indonesia bahkan di tingkat dunia (versi Asiaweek dan THES UK)

Unit Kegiatan Mahasiswa

Resimen Mahasiswa Satuan 901/Pangeran Diponegoro

Program WALAWA (Mahasiswa Wajib Latih) pada tahun 1974 dibubarkan. Dan pada tahun 1975 Menwa dibentuk ulang berdasar SKB 3 Menteri Nomor: 247 Tahun 1975 tentang Pembinaan Organisasi Resimen Mahasiswa Dalam Rangka Mengikutsertakan Rakyat Dalam Pembelaan Negara,dimana keanggotaan Menwa adalah mahasiswa yang telah lulus pendidikan Menwa (latihan dasar kemiliteran) dan Alumni Walawa. Komandan pertama Menwa Undip adalah Madiono (Drs. Madiono, SH - mantan Rektor Universitas Pandanaran) dan komandan kedua adalah Muladi (Prof. Dr. H. Muladi, SH - mantan Rektor Undip. Pada masa setelah reformasi pembinaan Resimen Mahasiswa diatur SKB 3 Menteri tanggal 11 Oktober 2000.
Para anggota Menwa dilatih untuk menjadi generasi pemikir dan pejuang, segi positif menjadi anggota Menwa adalah dapat memperoleh berbagai Pendidikan kebela negaraan, pergaulan yang luas antar sesama anggota Menwa se Indonesia.
Jenis Pendidikan dan Latihan Di Menwa Sat 901/PD yaitu:
  • Pra Pendidikan Dasar di Tembalang dan Bantir
  • Pendidikan Dasar Menwa di RINDAM IV / Diponegoro Magelang
  • Kursus Kader Pelaksana di RINDAM IV / Diponegoro Magelang
  • Kursus Kader Pemimpin di PUSDIKTER Bandung
  • Pendidikan Khusus dan Latihan lainnya, diantaranya : Pendidikan SAR , Suspelat (Kursus Kader Pelatih), Gladi Provost Menwa, Latihan Kepemimpinan Putri Menwa, Latsitarda Nusantara (sejenis KKN gabungan antara mahasiswa dan Taruna Akademi TNI serta Akademi Kepolisian).

UKM TEATER DIPONEGORO

Teater Diponegoro lahir pada tanggal 2 Oktober 1997 atas prakarsa dari tiga unit teater fakultas Universitas Diponegoro yang telah membentuk Tim 6 yang terdiri dari 2 orang anggota teater EMKA (Fak. Sastra), 2 orang anggota teater BUIH (Fak. Ekonomi),dan 2 orang anggota teater TEMIS (Fak. Hukum). Nama teater Diponegoro diambil dari nama Universitas Diponegoro. Nama Diponegoro dijadikan sebagai nama teater karena selain mengandung nilai filosofis dari sejarah perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia kita mengenal tokoh Diponegoro yang walau dibesarkan di lingkunag keraton, beliau masih mempunyai kepedulian dan semangat juang yang tinggi untuk membela bangsanya yang tertindas oleh bangsa penjajah pada masa itu.
Nama Teater Diponegoro diambil dari nama universitas kita, yaitu Universitas Diponegoro. Pemberian nama tersebut tidaklah memiliki maksud negatif, yaitu dalam artian bahwa kita bukan sekedar menebeng nama besar Undip atau kurang kreatif dalam pemberian nama, tapi kita lebih menekankan pada kebanggaan untuk menjunjung tinggi almamater. Pemberian nama tersebut juga mengandung nilai filosofi dari sejarah perjuangan bangsa kita untuk merebut kemerdekaan. Dalam perjuangan ini kita telah mengenal seorang sosok pejuang dari tanah Jawa, yaitu Pangeran Diponegoro. Meskipun Pangeran Diponegoro dibesarkan dalam lingkungan keraton, beliau masih memiliki kepedulian dan semangat juang yang tinggi untuk berjuang dan membela bangsanya yang tertindas oleh bangsa penjajah dan masa itu. Kita sebagai insan seni yang menggeluti dunia seni teater atau seni peran diharapkan juga mampu untuk berjuang membela kebenaran dan keadilan melalui jalur yang kita miliki ini tanpa mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Alasan mendasar dibentuknya Teater Diponegoro ini adalah untuk memberikan wadah kesenian, khususnya seni teater kepada mahasiswa-mahasiswi Undip yang berminat dan merasa memiliki bakat pada seni teater. Alasan lain yang cukup mendasar dibentuknya Teater Diponegoro ini adalah bahwa dulu pernah lahir sebuah UKM teater di Undip, yaitu teater Klas. Teater ini sebagai sebuah UKM di Undip pernah berjaya dan dikenal oleh semua kelompok teater di Semarang.
Karya Karya-karya yang pernah diproduksi / dipentaskan oleh teater Diponegoro diantaranya,
  1. "Gayor", karya & sutradara Catur Pragolapati, tahun 2002,
  2. "Senti Perekwati" tahun, 2003,
  3. "Madu Suamiku", karya Abdul Rohman, sutradara Asti Pradiajayanti, tahun 2003,
  4. "Manusia Adimanusia", karya Bernard Shaw, sutradara Adieets Kaliksanan, tahun 2004,
  5. "Waiting For Godot", karya Samuel Beckett, sutradara Rintulebda A. Kaloka, tahun 2005,
  6. "RNF (Romusha and Fujinkau)", karya & sutradara Tangguh Asrondi, tahun 2006,
  7. "ROH", karya Wisran Hadi, sutradara Antoni C. Kharismawan, tahun 2006,
  8. "Diesnonia" tahun 2008 sutradara Rintulebda A. Kaloka,
  9. "Kotakotakotak" Karya & Sutradara Gema Yudha tahun 2009,
  10. "Perempuan Tak Bersayap" Sutradara Syarif Prasetiyo tahun 2011
  11. "Tumpas Kelor" Sutradara Mahran Nazih Tahun 2012.
  12. "Jeng Menul" Sutradara Chusunu Tahun 2013

LPM Hayamwuruk

LPM Hayamwuruk adalah Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Diponegoro. Berdiri pada 16 Maret 1983. Kali pertama bernama MUTASI, tahun 1985 berganti nama menjadi Hayamwuruk. Mengelola majalah Hayamwuruk, Newsletter Hawe Pos dan juga situs berita online.
Meskipun secara struktural berada di bawah dekanat, organisasi ini mampu menyajikan informasi secara kredibel dan berimbang. Untuk penerbitan, LPM Hayamwuruk tidak menerima bantuan dari dekanat maupun rektorat. Sumber dana penerbitan berasal dari dana kemahasiswaan. Dana dari fakultas (DIPA) digunakan untuk mendukung kegiatan nonpenerbitan.
1997, LPM Hayamwuruk mendapat ISAI Award, anugrah dari ISAI (Institut Arus Stusi Informasi) sebagai pemenang pertama pers alternatif terbaik tahun 1997 diikuti majalah mahasiswa Balairung (UGM) dan koran kampus Warta Ubaya (IKIP Surabaya, sekarang jadi Universitas Negeri Surabaya).
Di awal Januari 2005 LPM Hayamwuruk mengadakan Workshop Jurnalisme Sastrawi Pers Mahasiswa se-Indonesia yang diikuti 30 pengelola pers mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang telah diseleksi terlebih dahulu untuk mendapatkan beasiswa mengikuti pelatihan selama seminggu di hotel Dibya Puri. Kegiatan ini didukung Yayasan Tifa sebagai penyandang dana, Yayasan Pantau yang mengirimkan istruktur, ISAI . Sebagai tindaklanjut dari kegiatan ini didirikan komunitas diskusi jurnalisme sastrawi.

LPM Manunggal

LPM Manunggal Universitas Diponegoro adalah Lembaga Pers yang tertua, berdiri pada Agustus 1980.

UKM Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate

UKM Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa Universitas Diponegoro yang secara resmi berdiri pada tanggal 1 Juli 1982 berdasarkan surat keputusan ketua BKK Universitas Diponegoro No. 007/SKIBKK/1982.
UKM PSHT bertujuan untuk mendidik mahasiswa supaya lebih mencintai budaya daerah dalam hal ini bela diri pencak silat serta membentuk karakter manusia yang berbudi pekerti luhur tahu benar dan salah.
UKM PSHT selain melaksanakan kegiatan rutin juga ikut dalam kejuaraan-kejuaran pencak silat dan juga kegiatan sosial kemasyarakatan.

INFORMASI LEBIH LANJUT : KLIK UNDIP !

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

        4.  UNIVERSITAS NEGERI SURAKARTA (UNS) SOLO






Universitas Sebelas Maret Surakarta, biasa disingkat sebagai UNS, atau Universitas Sebelas Maret adalah salah satu universitas negeri diIndonesia yang berada di Kota Surakarta. Universitas yang giat membangun ini, menyediakan berbagai paket pendidikan diplomasarjana,pascasarjana, dan doktoral

Sejarah UNS

Sebelas Maret jam 10.00 pagi, dengan dibacanya Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pembukaan “Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret”, maka Universitas Sebelas Maret (UNS) resmi berdiri sebagai Perguruan Tinggi Negeri di Solo. Pemandangan yang meriah meramaikan peresmian universitas negeri yang telah ditunggu kelahirannya sejak lama itu. Cikal bakal UNS sendiri dapat dirunut jejaknya dari 1950-an.
Pada masa itu, Solo telah memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah universitas negeri sendiri, mengingat kota lain telah memiliki universitas yang umurnya bahkan telah mencapai puluhan tahun. Namun, akibat perang, penyatuan pemerintahan, kekeruhan arus politik, ekonomi rakyat rusak, dan lain-lainnya, universitas negeri di Solo belum dapat diwujudkan.
Pada 1953, setelah semua kekacauan berakhir, timbul keinginan mewujudkan universitas itu kembali. Hal ini mengingat Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa asli, serta terdapat potensi yang besar di lapangan perguruan, baik tenaga pengajar dan siswanya. Panitia pendirian universitas pun dibentuk, dengan ketua Mohammad Saleh, Wali Kota Solo saat itu. Hanya saja, usaha ini gagal sebelum sempat dimulai.
Penyebabnya adalah tidak adanya sumber keuangan baik dari pemerintah daerah dan pusat, timbulnya keinginan sementara golongan untuk mendirikan universitas swasta secara sendiri-sendiri, dan kurang mendapat simpati beberapa orang dari Universitas Gajah Mada. Adanya hambatan dan pembangunan yang sedang dilakukan di Kota Solo membuat gagasan pendirian itupun lenyap. Hal itu ditambah pula dengan kegaduhan politik antarpartai yang berebut kekuasaan di pemerintahan.
Sepuluh tahun kemudian, pada 1963, mendadak muncul Universitas Kota Praja Surakarta (UPKS). Universitas ini diinisiasi oleh pemerintah daerah kala itu, yang dipimpin oleh Utomo Ramelan. Di masa ini pula, Partai Komunis tengah tumbuh dengan baik. Berbagai lini kehidupan juga terpengaruh keadaan itu. Begitu pula dengan UPKS, ilmu tentang sosialisme berkembang di dunia pendidikan universitas. Umur universitas ini juga tidak lama. Saat peristiwa G30 S pecah di Indonesia, universitas ini pun akhirnya terkubur karena semua hal yang berbau sosialisme/komunisme kemudian dilarang.
Gagasan pendirian universitas muncul lagi pada 11 Januari 1968, saat R. Kusnandar menjadi Wali Kota Kepala Daerah Kota Madya Surakarta. Ia pun membentuk panitia pendirian universitas. Hanya, seperti panitia yang terbentuk sebelumnya, panitia inipun gagal. Latar belakang kegagalan ini juga masih sama dengan sebelumnya, yaitu pemerintah pusat waktu itu tidak dapat membiayai pendirian universitas negeri di Solo serta keuangan daerah Solo ketika itu juga tidak mampu untuk membiayainya.
Di saat yang hampir bersamaan, pada 1966, Universitas Nasional Saraswati pun mengajukan dirinya untuk menjadi universitas negeri. Hal itu diperbolehkan oleh menteri. Kemudian, beserta universitas swasta dan kedinasan lainnya, sekumpulan universitas ini menjadi satu universitas baru bernama Universitas Gabungan Surakarta (UGS). Pada 1 Juni 1975, delapan universitas yang tergabung dalam UGS resmi didirikan. Kedelapan universitas itu adalah: STO Negeri Surakarta, PTPN Veteran Surakarta, AAN Saraswati, Universitas Cokroaminoto, Universitas Nasional Saraswati, Universitas Islam Indonesia cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang Surakarta, dan Institut Jurnalistik Indonesia Surakarta.
Pada penghujung Desember 1975, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meninjau UGS dan memastikan bahwa pada 11 Maret 1976, UGS akan di-”negerikan.”
Selanjutnya, UGS akan digabung dengan perguruan tinggi negeri dan swasta lain untuk membentuk universitas negeri di Solo. Perguruan tinggi tersebut adalah: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri, Sekolah Tinggi Olahraga, Akademi Administrasi Niaga Negeri yang sudah diintegrasikan ke Akademi Administrasi Niaga Negeri di Yogyakarta, Universitas Gabungan Surakarta, Fakultas Kedokteran P. T. P. N. Veteran cabang Surakarta. Universitas tersebut terdiri atas 9 fakultas, yaitu: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan, Fakultas Sastera Budaya, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian serta Fakultas Teknik.
Dengan tuntasnya persiapan, akhirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret resmi berdiri pada 11 Maret 1976.
Universitas Sebelas Maret berdiri sejak 11 Maret 1976, yang awalnya merupakan gabungan dari 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta. 5 perguruan tinggi tersebut: Institut Pelatihan dan Pendidikan Guru Surakarta, Sekolah Menengah Olahraga Surakarta, Akademi Administrasi Bisnis Surakarta, Universitas Gabungan Surakarta (universitas ini adalah gabungan dari beberapa universitas di Surakarta termasuk Universitas Islam Indonesia Surakarta) dan Fakultas Obat-obatan Departemen Pertahanan dan Keamanan Pengembangan Pendidikan Tinggi Nasional Surakarta. Pengabungan beberapa perguruan tinggi tersebut, mempunyai satu tujuan yang besar, yakni meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Surakarta. Setelah 5 tahun melakukan konsolidasi, UNS mempersiapkan diri untuk memulai proses perkembangannya. Pembanguan secara fisik dimulai pada tahun 1980. Di bawah kepemimpinan dr. Prakosa, kampus yang semula terletak di di beberapa tempat disatukan dalam suatu kawasan. Lokasi tersebut adalah di daerah Kenthingan, di tepi Sungai Bengawan Solo, dengan cakupan area sekitar 60 hektar. Di daerah Kenthingan inilah, pembangunan kampus tahap pertama berakhir pada tahun 1985.
Pembangunan fisik kampus yang tergolong cepat, juga diimbangi dengan perkembangan di sektor yang lain. Tahun 1986, Prof. Dr. Koento Wibisono selaku rektor berikutnya, melakukan peletakan dasar-dasar percepatan pertumbuhan, Pada masa ini, perubahan telah terjadi, seperti perkembangan yang cukup bagus dalam bidang akademik dan jumlah staf, juga dalam penguatan infrastruktur kampus.
Setelah Prof. Haris Mudjiman, Ph.D menjadi rektor berikutnya, percepatan UNS dimulai untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Semangat dan komitmen yang tinggi untuk melakukan perubahan sangatlah dibutuhkan untuk membuat kemajuan di setiap sisi kehidupan UNS. Efek dari perubahan tersebut sangatlah mengesankan.
Sekarang ini, UNS merupakan universitas muda dengan pertumbuhan yang luar biasa. Dengan berbagai potensi yang ada, misal seperti dokter bedah kulit dengan reputasi nasional (Fakultas Kedokteran), penemuan starbio dan padi tahan garam (Fakultas Pertanian), dan beberapa kemajuan yang terjadi di setiap fakultas dan unit-unit kerja lainnya. UNS juga melakukan langkah maju dalam perkembangan teknologi informasi. Dengan ekspansi jaringan teknologi informasi yang lebih besar lagi, Pusat Komputer UNS Solo membuat torehan sejarah UNS dalam buku kemajuan dan perkembangan UNS. Torehan-torehan sejarah yang lebih mengesankan lainnya akan terjadi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan universitas ini. Pada peringatan Dies Natalis ke-37 pada tahun 2013 UNS telah mendukung gerakan global yaitu apa yang dinamakan dengan Go Green.Momentum untuk menunjukkan tekad itu adalah dengan dicanangkannya Gerakan UNS Green Campus (GC) oleh Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, pada 6 Maret 2013, dengan penanaman pohon secara simbolis di halaman depan kampus UNS. Rencananya , UNS akan dijadikan pilot project untuk program penghijauan kampus ini.

Fakultas

ada 9 Fakultas di UNS
  1. Fakultas Sastra dan Seni Rupa
  2. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
  3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
  5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
  6. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  7. Fakultas Pertanian
  8. Fakultas Teknik
  9. Fakultas Hukum

Pimpinan Universitas

Unsur Pimpinan Universitas terdiri dari:
  • Rektor,
  • Pembantu Rektor I, II, III,IV
  • Kepala Biro,
  • Dekan Fakultas,
  • Ketua Lembaga, dan
  • Direktur Program Pascasarjana.

Senat Universitas

Senat Universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada Universitas, yang terdiri atas Guru Besar, Guru Besar Emeritus, Pimpinan Universitas, Dekan, Ketua Lembaga dan wakil dosen Fakultas. Guru Besar Luar Biasa dan Pejabat-pejabat lain dalam lingkungan Universitas dapat menjadi anggota Senat Universitas yang penetapannya dengan keputusan Rektor setelah mendapat persetujuan Senat Universitas. Senat Universitas diketuai oleh Rektor didampingi oleh seorang Sekretaris yang dipilih di antara anggota. Jabatan Sekretaris Senat Universitas setara dengan Pembantu Rektor dan jika Ketua Senat berhalangan, Sekretaris Senat dapat bertindak sebagai Ketua Senat. Masa jabatan anggota Senat Universitas wakil dosen Fakultas adalah 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

Lembaga

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan unsur pelaksana Universitas Sebelas Maret yang mempunyai tugas mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat-Pusat di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Fakultas, Jurusan, Bagian, kelompok dan perorangan, mengusahakan pengendalian dalam hal penggunaan sumber daya, serta mengusahakan pengembangan dan peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Lembaga Pengembangan Pendidikan dibentuk dalam rangka mengkoordinasikan berbagai program pengembangan dan mengatasi berbagai hambatan serta kendala dalam upaya peningkatan kualitas institusi di Universitas Sebelas Maret. Lembaga Pengembangan Pendidikan saat ini mengkoordinasikan dua pusat pengembangan, yaitu Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran (PPSP), Pusat Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (PBKPK), Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (PPSDM) dan Pusat Pengembangan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran (PPTIuP).

Unit Pelaksana Teknik

Peningkatan kualitas dan kompetensi lulusan merupakan tuntutan dalam pengembangan pendidikian tinggi di era globalisasi ini. Untuk itu UNS terus berupaya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, teknologi dan seni. Peran-peran tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh beberapa unit penunjang pendidikan atau Unit Pelaksana Teknik (UPT), antara lain:
  • UPT Perpustakaan
  • UPT Komputer
  • UPT Pelayanan dan Pengembangan Bahasa (UPT P2B),
  • UPT Mata Kuliah Umum (MKU),
  • UPT UNS Press, dan
  • UPT Laboratorium MIPA Pusat.

Program Studi Pascasarjana UNS

Strata 2 (S2)

  • Prodi Linguistik (Minat Utama Linguistik Deskriptif dan Minat Utama Linguistik Penerjemahan)
  • Prodi Ilmu Lingkungan
  • Prodi Magister Akuntansi
  • Prodi Magister Manajemen
  • Prodi Kedokteran Keluarga
  • Prodi Teknologi Pendidikan (Minat Utama Medical Education)
  • Prodi Ilmu Keolahragaan
  • Prodi Pendidikan Kependudukan & Lingkungan Hidup (Minat Utama Pendidikan Geografi)
  • Prodi Pendidikan Sains
  • Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
  • Prodi Pendidikan Matematika
  • Prodi Ilmu Komunikasi (Konsentrasi Manajemen Komunikasi, Konsentrasi Riset & Pengembangan Teori Komunikasi)
  • Prodi Pendidikan Sejarah
  • Prodi Agronomi
  • Prodi Ilmu Hukum (Konsentrasi Hukum Kebijakan Publik, Konsentrasi Hukum Bisnis, Konsentrasi Hukum Pidana Ekonomi)
  • Prodi Penyuluhan Pembangunan
  • Prodi Ilmu Gizi
  • Prodi Biosain
  • Prodi Ilmu Fisika
  • Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
  • Prodi Pendidikan Ekonomi
  • Prodi Pendidikan Dokter Spesialis

Strata 3 (S3)

  • Prodi Linguistik
  • Program Doktor Ilmu Ekonomi

                 >>> MORE INFORMATION : KLIK DISINI !

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

         5.  UNIVERSITAS GAJAH MADA (UGM) 







Universitas Gadjah Mada, disingkat UGM, merupakan universitas negeri tertua di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember 1949 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949.[1] Kampus UGM yang terletak di Yogyakarta tersebut merupakan universitaspertama yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia setelah Indonesia merdeka. Universitas Gadjah Mada Merupakan Universitas No. 1 di Indonesia.
Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 Fakultas dan satu Sekolah Pascasarjana (dahulu bernama Program Pascasarjana), dan lebih dari 100 Program Studi untuk S-2,S-3, dan Spesialis. Universitas Gadjah Mada berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Sejarah :

Ditilik dari sejarahnya, Universitas Gadjah Mada merupakan penggabungan dan pendirian kembali dari berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di YogyakartaKlatendan Surakarta.
Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran dan Dr. Soeharto.
Sejak 4 Januari 1946 Soekarno dan Hatta memindahkan ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan para pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat.
Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20 September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.
Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini adalah Prof. Dr. M. Sardjito yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948.
Pada awal Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik calon-calon pegawai Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI Madiun meletus, September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut menumpas pemberontakan sehingga akademi ini ditutup.
Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta, sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1948.
Serangan Belanda ke ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka Agresi Militer Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua perguruan tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang.
Setelah serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Soetikno, S.H. Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di wilayah republik yang masih tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M. Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah tidak adanya ruangan untuk kuliah. Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia meminjamkan ruangan keraton dan beberapa gedung di sekitarnya.
Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta, berdiri kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini dihadiri oleh Presiden Soekarno. Pada upacara pembukaan diadakan sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang telah gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu: Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto.
Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan.
Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.. Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.
Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut adalah:
  1. Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);
  2. Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi, bagian Kedokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan limu Hayat;
  3. Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan;
  4. Fakultas Kedokteran Hewan;
  5. Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Tatanegara, Ekonomi dan Sosiologi;
  6. Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra.
Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.

Perkembangan :

Tahun 1952 Fakultas Hukum, Sosial dan Politik ditambah dengan bagian ekonomi sehingga menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik HESP). Pada bulan September 1952 Fakultas Pertanian ditambah dengan Bagian Kehutanan, sehingga menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan.
Sejak September 1955, beberapa fakultas dimekarkan menjadi fakultas-fakultas baru, antara lain:
  • Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi.
  • Bagian Bakaloreat Biologi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Biologi.
  • Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sosial dan Politik.
  • Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu: Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakulas Filsafat.
  • Tingkat pengajaran Bakaloreat Ilmu Pasti dan Bakaloreat Ilmu Alam pada Bagian Sipil Fakultas Teknik dijadikan Fakultas Ilmu Pasti dan Alam.
  • Fakultas Ilmu Pendidikan mempunyai dua bagian yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani.
  • Fakultas Kedokteran Hewan diuubah namanya menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.
Pada tahun 1960 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dipisahkan menjadi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Pada tahun 1962 Bagian Pendidikan Jasmani dari Fakultas Ilmu Pendidikan ditingkatkan menjadi Fakultas Pendidikan Jasmani. Fakultas ini diserahkan pada Departemen Olah Raga pada tahun 1963 dan menjadi Sekolah Tinggi Olah Raga (STO).
Untuk memberikan pendidikan umum yang kuat bagi semua Fakultas, didirikan pula Fakultas Umum, dan digabungkan dengan Fakultas Filsafat menjadi Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada tahun 1961 Fakultas Filsafat dibubarkan dan pada tahun 1962 Fakultas Umum juga dibubarkan. Sebagai penggantinya tahun 1963 didirikan Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus untuk melaksanakan tugas yang semula menjadi tugas gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Namun pada tanggal 18 Agustus 1967 Fakultas Filsafat didirikan kembali dan pada tahun 1969 Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus dimasukkan dalam Fakultas Filsafat sebagai Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah Agama.
Pada tahun 1963 Bagian Kehutanan Fakultas Pertanian ditingkatkan menjadi Fakultas Kehutanan, seksi teknologi dan seksi kultur teknik menjadi Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun itu pula Jurusan Geografi pada Fakultas Sastra dan Kebudayaan ditingkatkan menjadi Fakultas Geografi.
Jurusan Psikologi pada FIP menjadi Bagian Psikologi yang kemudian pada tanggal 8 Januari 1965 menjadi Fakultas Psikologi.
Pada tahun 1969 Fakultas yang ke-18 lahir yaitu Fakultas Peternakan yang merupakan peningkatan Bagian Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.
Semenjak tahun 1983 Universitas Gadjah Mada memiliki 18 Fakultas Program Sarjana, dua Fakulas Program Diploma (Fakultas Non Gelar Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi) dan satu Fakultas Pascasarjana (Magister dan Doktor). Awal tahun 1992 terjadi penyederhanaan jumlah fakultas, Fakultas Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana, sedangkan Fakultas Non Gelar Ekonomi diintegrasikan ke Fakultas Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke Fakultas Teknik.

Fakultas :

Berikut ini adalah fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan yang ada di UGM. Jurusan adalah level terendah dari struktur organisasi. Di bawah jurusan, terdapat program-program studi dalam berbagai jenjang.
  • Fakultas Biologi
  • Fakultas Ekonomika dan Bisnis
    • Jurusan Ilmu Ekonomi
    • Jurusan Manajemen
    • Jurusan Akuntansi
  • Fakultas Farmasi
  • Fakultas Filsafat
  • Fakultas Geografi
    • Jurusan Geografi dan Ilmu Lingkungan
    • Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh
    • Jurusan Pembangunan Wilayah
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas Ilmu Budaya
    • Jurusan Pariwisata
    • Jurusan Antropologi
    • Jurusan Arkeologi
    • Jurusan Sastra Asia Barat
    • Jurusan Ilmu Sejarah
    • Jurusan Sastra Indonesia
    • Jurusan Sastra Inggris
    • Jurusan Sastra Jepang
    • Jurusan Bahasa Korea
    • Jurusan Sastra Nusantara
    • Jurusan Sastra Prancis
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Jurusan Politik dan Pemerintahan (sebelum tahun 2010 bernama Jurusan Ilmu Pemerintahan)
    • Jurusan Hubungan Internasional
    • Jurusan Manajemen & Kebijakan Publik (sebelum tahun 2010 bernama Jurusan Ilmu Administrasi Negara)
    • Jurusan Komunikasi
    • Jurusan Sosiologi
    • Jurusan Pembangunan Sosial & Kesejahteraan (sebelum tahun 2010 bernama Jurusan Sosiatri)
  • Fakultas Kedokteran
    • Jurusan Pendidikan Dokter
    • Jurusan Ilmu Keperawatan
    • Jurusan Gizi Kesehatan
  • Fakultas Kedokteran Gigi
  • Fakultas Kedokteran Hewan
  • Fakultas Kehutanan
    • Jurusan Manajemen Hutan
    • Jurusan Budidaya Hutan
    • Jurusan Teknologi Hasil Hutan
    • Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan
  • Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
    • Jurusan Fisika
    • Jurusan Kimia [1]
    • Jurusan Matematika
    • Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika
  • Fakultas Pertanian
    • Jurusan Budidaya Pertanian
    • Jurusan Perlindungan Tanaman
    • Jurusan Tanah
    • Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
    • Jurusan Mikrobiologi Pertanian
    • Jurusan Perikanan
  • Fakultas Peternakan
    • Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak
    • Jurusan Produksi Ternak
    • Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan
    • Jurusan Teknologi Hasil Ternak
  • Fakultas Psikologi
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Teknologi Pertanian
    • Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
    • Jurusan Teknik Pertanian
    • Jurusan Teknologi Industri Pertanian
  • Sekolah Vokasi
    • Komputer dan Sistem Informasi
    • Rekam Medis
    • Bidan Pendidik (D4)
    • Agroindustri
    • Pengelolaan Hutan
    • Kesehatan Hewan
    • Elektronika dan Instrumentasi
    • Teknik Elektro
    • Teknik Mesin
    • Teknik Sipil
    • Teknik Geomatika
    • Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh
    • Ekonomika Terapan
    • Akuntansi
    • Manajemen
    • Kearsipan
    • Hukum
    • Bahasa Mandarin
    • Bahasa Korea
    • Bahasa Jepang
    • Bahasa Inggris
    • Bahasa Perancis
    • Kepariwisataan

Pusat Studi :

UGM memiliki 28 Pusat Studi yan memki tugas utama melakukan kegiatan penelitian untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pengabdian masyarakat. Pusat-pusat studi tersebut adalah:
  • PS Sumber Daya Lahan
  • PS Kependudukan dan Kebijakan
  • PS Pedesaan dan Kawasan
  • PS Transportasi dan Logistik
  • PS Keamaanan dan Perdamaian
  • PS Bencana
  • PS Pariwisata
  • PS Ilmu Teknik
  • PS Jerman
  • PS Korea
  • PS Pangan dan Gizi
  • PS Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat
  • PS Sosial Asia Tenggara
  • PS Lingkungan Hidup
  • PS Pancasila
  • PS Wanita
  • PS Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • PS Perencanaan Pembangunan Regional
  • PS Bioteknologi
  • PS Ekonomi Kerakyatan
  • PS Sumderdaya dan Teknologi Kelautan
  • PS Pengendalian Hayati
  • PS Kebudayaan
  • PS Asia Pasifik
  • PS Jepang
  • PS Argoekologi
  • PS Energi
  • PS Perdagangan Dunia

Rektor :

Rektor UGM adalah Pimpinan Eksekutif tertinggi Universitas Gadjah Mada yang dipilih oleh Senat Universitas dalam suatu sidang Senat beranggotakan para Guru Besar dan wakil-wakil Fakultas di lingkungan UGM. Calon-calon yang ada ditetapkan dan dipilih berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dan disetujui oleh Majelis Wali Amanat yang merupakan lembaga legislatif UGM setelah UGM resmi menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN)).
Sejak berdiri 19 Desember 1949, UGM telah mempunyai 12 orang Rektor. Pimpinan Universitas pertama Prof. Dr. M. Sardjito (1949-1961) yang berasal dari Fakultas Kedokteran UGM belum menyandang sebutan Rektor, melainkan Presiden Universiteit. Rektor yang menjabat saat ini adalah Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dari FISIPOL, dan sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Aktivitas Mahasiswa :

Gelanggang Mahasiswa UGM adalah pusat kegiatan untuk para mahasiswa di Yogyakarta. Hanya saja karena letaknya berdekatan dengan Kampus UGM maka akhirnya identik dengan pusat kegiatan bagi mahasiswa UGM saja. Gelanggang Mahasiswa UGM dibangun tahun 1970-an dan sempat menjadi sentra pergerakan bagi para aktivis tahun 1970-an ketika Dewan MahasiswaUGM dan Dewan Mahasiswa se-Yogyakarta masih berkantor di gedung tersebut. Dari sejak berdiri hingga sekarang, Gelanggang Mahasiswa UGM telah menghasilkan belasan ribu aktivis kegiatan kemahasiswaan.
Antara 1980 hingga 1990, Gelanggang Mahasiswa dipergunakan oleh sekretariat organ-organ eks Dewan Mahasiswa yang kini berdiri sendiri-sendiri dengan nama Unit Kegiatan Mahasiswa. Unit-unit Olahraga, Kesenian dan berbagai unit khusus Dewan Mahasiswa tetap eksis menggunakan berbagai fasilitas di gedung tersebut. Termasuk juga Unit Kerohanian Islam Jamaah Shalahuddin UGM yang setiap bulan Ramadhan menyulap gedung tersebut menjadi Masjid Kampus dan Unit Kerohanian Kristen (UKK) sebagai wadah bagi mahasiswa yang beragama Kristen.
Setelah tahun 1990, Senat Mahasiswa UGM meneruskan tradisi Dewan Mahasiswa UGM dan berkantor di gedung tersebut dengan menggunakan ruang eks Koperasi Mahasiswa di sisi barat gedung tersebut, bertetangga dengan ruang Unit Kegiatan Pencinta Alam MAPAGAMA dan Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Majalah Balairung
Pada tanggal 13 Mei 1985, Unit Kesehatan Mahasiswa UGM yang biasa disebut sebagai UKESMA mulai dirintis. Unit kesehatan mahasiswa yang dulunya bernama PPPK UGM ini bergerak di bidang sosiomedis. Pada tanggal 31 Maret 1991 resmi berdiri sebuah kegiatan mahasiswa yang baru yaitu UKM FOTOGRAFI, Unit yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan UFO dan mempunyai ruang di sebelah timur kantin Cafetaria dan bertetangga dengan UKM PRAMUKAUKM PRAMUKA sendiri merupakan salah satu unit kegiatan pramuka tingkat universitas yang tertua di Indonesia, berdiri sejak 1981, dan banyak menjadi contoh bagi unit-unit pramuka tingkat universitas lainnya. Pada tahun 2004 dibentuk pula sebuah UKM pertama yang bergerak di penelitian dan pengkajian yang dinamakan Unit Penalaran Ilmiah Interdisipliner (UPI Interdisipliner) yang menaungi kegiatan ilmiah bagi para mahasiswa di lingkup UGM.

Organisasi mahasiswa :

Senat Mahasiswa

Senat Mahasiswa UGM adalah lembaga sentral kemahasiswaan yang dibentuk pada tahun 1990 dengan semangat penyelenggaraan pemerintahan ala mahasiswa (Student Government). Dalam konteks ini Senat Mahasiswa adalah salah satu organ dari Badan Keluarga Mahasiswa UGM, dan berfungsi sebagai lembaga legislatif dengan kepengurusan kolektif.
Untuk pertama kalinya Senat Mahasiswa UGM dibentuk pada tahun 1990. Saat itu, anggota Senat Mahasiswa termasuk Pengurus terdiri dari 54 orang, masing-masing dua orang dari tiap-tiap fakultas dan 14 orang mewakili Unit Kegiatan Mahasiswa. Sejarah pembentukan Senat Mahasiswa UGM ini cukup menarik untuk diikuti dan merupakan bagian dari sejarah Gerakan Mahasiswa UGM Pasca NKK/BKK.
Kepengurusan Senat Mahasiswa UGM pada tahun 1990 terdiri dari Seorang Ketua Umum, Seorang Sekretaris Jenderal, Lima Ketua Komisi dan Lima Wakil Ketua Komisi. Presidium SM UGM terdiri dari Ketua Umum, Sekjen, dan Lima Ketua Komisi.
Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Senat Mahasiswa UGM (BP SMUGM) yang berfungsi sebagai lembaga eksekutif. Kepengurusannya ditunjuk dan dipilih dari sebagian anggota Senat Mahasiswa UGM. Pada generasi/Angkatan II istilah BP SMUGM diganti menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa UGM.

Satu Bumi


logo satu bumi
Satu Bumi (Solidaritas Teknik Untuk Bumi) merupakan organisasi mahasiswa penggiat kegiatan alam bebas dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Organisasi pecinta alam ini (biasa disebut Mapala) merupakan salah satu komunitas mapala terbesar di Universitas Gadjah Mada dan berdiri sejak tanggal 27 April 2000.
Pada tahun 2000, Magmagama (mapala Fakultas Geologi UGM]) mengadakan lomba lintas alam, bernama GEOWISATA di daerah Parangkusumo,Parangtritis. Lomba ini diikuti oleh mapala se-Indonesia, tak terkecuali mapala-mapala jurusan di Fakultas Teknik UGM sendiri. Pada saat lomba tersebut, tercetuslah wacana bagaimana kalo di Fakultas Teknik UGM di dirikan semacam kesekretariatan bersama (sekber) mapala, untuk menyatukan mapala jurusan yang terkesan berdiri sendiri-sendiri, padahal masih berada dalam satu lingkup kampus Fakultas Teknik(FT).
Kemudian pada akhir bulan April diadakan pertemuan untuk menindaklanjuti wacana di atas. Pertemuan ini diikuti oleh anggota mapala-mapala jurusan di FT UGM. Akhirnya tercetuslah nama Satu Bumi, singkatan dari Solidaritas Teknik Untuk Bumi, sebagai nama resmi sekber mapala fakultas Teknik UGM . Tanggal pertemuan tersebut diadakan menjadi tanggal berdirinya Satu Bumi yaitu 27 april 2000.
Mulanya Satu Bumi masih berada di bawah naungan salah satu departemen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), yaitu departemen minat dan bakat. Lalu pada bulan April 2002 satu bumi mengadakan rapat umum pertama, guna merumuskan bentuk organisasi yang lebih tepat. Lalu dihasilkan beberapa keputusan yaitu perubahan dari sekber menjadi Badan Semi Otonom (BSO), pembuatan dan penetapan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), status keanggotaan satu bumi, dan bentuk organisasi. Salah satu hasil keputusan terpenting adalah bahwa satu bumi merupakan suatu wadah organisasi yang berkecimpung di dunia kepencintaan alam dan statusnya lepas dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Akhirnya sejak tahun 2002 tersebut Satu Bumi resmi menjadi Badan Semi Otonom dan lepas dari BEM serta memiliki ruang kesekretariatan sendiri.

Peringkat Dunia

  • Ranking 1 di Indonesia, 9 di Asia Tenggara, 50 di Asia, 381 di dunia versi Webometrics (2012)
  • Universitas Gadjah Mada merupakan Universitas dengan Sistem Penjaminan Mutu Terbaik di ASEAN bersama dengan National University of Singapore dan Chulalongkorn University.

Alumni

KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada)

Gagasan membentuk organisasi persatuan para alumnus UGM timbul tahun 1956. Pada tahun ini mulai terselenggara berbagai pertemuan yang dilakukan alumni dari berbagai fakultas.
Dalam peringatan Dies Natalis UGM tahun 1958 Ir. Suwarno (alm.) didesak Panitia Dies Natalis Dewan Mahasiswa UGM untuk mengambil inisiatif pertama menyelenggarakan musyawarah para alumnus UGM pertama dari berbagai kota tanggal 18 Desember 1958 di Yogyakarta. Dari musyawarah ini lahirlah organisasi "Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada" disingkat KAGAMA.
MUNAS X KAGAMA diselenggarakan pada bulan Juli 2005 di Hotel Borobudur Jakarta, terpilih sebagai Ketua Umum : Dr.Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.,HE dan Wakil Ketum. Ir. Airlangga Hartarto, MT., dengan Sekretaris Umum : Ir. A. Hamid Dipopramono dan Bendahara Umum : Ir. A. Sutjipto.
Hingga UGM menapak usia 50th, yang merupakan Tahun Emas UGM, KAGAMA ikut menyemarakkan dengan berbagai kegiatan sesuai dengan komitmen KAGAMA. untuk selalu memperhatikan masyarakat sekitar yang kurang beruntung, dengan mengadakan penyuluhan kesehatan terpadu, penyuluhan masyarakat dalam berbagai bidang, khitanan massal, aksi donor darah, ziarah dan kunjungan tokoh/janda tokoh UGM. (WIKIPEDIA)
         >>>>> INFORMASI LEBIH LANJUT : KLIK DISINI !

------------------------------------------------------------------------------------------------------------



             6. UNIVERSITAS NEGERI JOGYAKARTA (UNY)





Universitas Negeri Yogyakarta (bahasa InggrisYogyakarta State University) merupakan salah satu universitas negeri di Indonesia. Sebelumnya Universitas Negeri Yogyakarta bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta (IKIP Yogyakarta).

Sejarah

Sejarah UNY tidak lepas dari perkembangan IKIP Yogyakarta dan UGM. Berdasarkan PP 37/1950, pada 23 Januari 1951, UGM. Dalam perkembangan UGM, ada beberapa fakultas yang menjadi cikal bakal lahirnya IKIP Yogyakarta, seperti Fakultas Pendidik (FIP), Fakultas Pendidikan Jasmani (FPD), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Berdasarkan SK Mentri PDK 92, 1962 berdiri Institut Pendidikan Guru (IPG). Sementara itu, IPG dan FKIP adalah bidang pendidikan. Dari situ keluar Keputusan Presiden RI No.1, 1963 pada 3 Januari 1963 yang memutuskan penyatuan FKIP dan IPG menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Pelaksanaan Keppres ini menetapkan berdirinya IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, dan IKIP Malang yang resminya berdiri pada 1 Mei 1963.
Perkembangan IKIP Yogyakarta sendiri, pada 1982 menyelenggarakan 6 fakultas, yakni Ilmu Pendidikan (FIP), Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), dan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK). Dua tahun kemudian, lembaga ini menyelenggarakan sebanyak 30 jurusan dengan 36 program studi, pada 1996 berkembang menjadi 37 program studi.
Pada 1990 muncul wacana untuk pengembangan IKIP Yogyakarta menjadi Universitas. Beberapa hal yang mendukung gagasan itu adalah alumnus banyak yang tidak hanya bekerja di dunia pendidikan, tetapi banyak juga yang bekerja di bidang nonkependidikan. Pada 1996 perkembangan gagasan itu dapat direalisasikan, bahkan keluar Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud, pada 20 Juni 1996 yang menetapkan IKIP Yogyakarta -juga 3 IKIP lainnya (IKIP Medan, IKIP Padang, dan IKIP Malang) diberi perluasan tugas ke arah perubahan kelembagaan menjadi universitas.
Tahap yang dikerjakan IKIP Yogyakarta, pada 1997 dibuka 12 program studi nonkependidikan jenjang S1 dan D3 pada tiga fakultas, yakni FPBS, FPMIPA, dan FPTK. Pada tahun akademik 1999/2000 dibuka dua program studi di FPIPS dan satu di FPOK. pada 14 Agustus 1999, Universitaas Negeri Yogyakarta telah sah menjadi lembaga pendidikan tinggi negeri yang berkedudukan di Yogyakarta dengan menyelenggarakan enam fakultas, yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Teknik (FT), Ilmu Pendidikan (FIP), Bahasa dan Seni (FBS), Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE), dan Ilmu Keolahragaan (FIK).

Fakultas

  • Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
  1. Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan : Prodi Kebijakan Pendidikan (S1)
  2. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan : Prodi Bimbingan dan Konseling (S1)
  3. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan : Prodi Teknologi Pendidikan (S1)
  4. Jurusan Pendidikan Luar Biasa : Prodi Pendidikan Luar Biasa (S1)
  5. Jurusan Administrasi Pendidikan : Prodi Manajemen Pendidikan (S1)
  6. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah :
  7. Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Dasar : Prodi Pendidikan Anak usia Dini (S1) dan Prodi Pendidikan Guru Sekolah dasar (S1)
  • Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)
  1. Jurusan dan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia(S1)
  2. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia(S1)
  3. Jurusan dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris(S1)
  4. Prodi Bahasa dan Sastra Inggris(S1)
  5. Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah : Prodi Pendidikan Bahasa Jawa(S1)
  6. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman(S1)
  7. Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis(S1)
  8. Jurusan Pendidikan Seni Musik(S1)
  9. Jurusan dan Prodi Pendidikan Seni Rupa(S1)
  10. Jurusan Pendidikan Seni Tari(S1)
  11. Prodi Pendidikan Seni Kerajinan(S1)
  • Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA)
  1. Jurusan Pendidikan Matematika (S1)
  2. Jurusan Pendidikan Fisika (S1)
  3. Jurusan Pendidikan Kimia (S1)
  4. Jurusan Pendidikan Biologi (S1)
  5. Program Studi Pendidikan IPA (S1)
  • Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
  1. Jurusan Pendidikan Geografi
  2. Jurusan Pendidikan Sejarah (meliputi prodi Ilmu Sejarah)
  3. Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
  4. Jurusan Pendidikan Sosiologi
  5. Jurusan Ilmu Administrasi Negara
  6. Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (S1)
  • Fakultas Ekonomi (FE)
  1. Jurusan Pendidikan Ekonomi (Meliputi Prodi Pendidikan Ekonomi)
  2. Jurusan Pendidikan Akutansi (Meliputi Prodi Pendidikan Akuntansi, Akuntansi dan Diploma-3 Akuntansi)
  3. Jurusan Manajemen (Meliputi Prodi Manajemen dan Diploma-3 Manajemen Pemasaran)
  4. Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran (Meliputi Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran dan Diploma-3 Sekretaris)
  • Fakultas Teknik (FT)
  1. Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika : Prodi Pendidikan Teknik Elektronika (S1), Prodi Teknik Elektronika (D3), dan Prodi Pendidikan Teknik Informatika (S1)
  2. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro : Prodi Pendidikan Teknik Elektro (S1), Prodi Teknik Elektro (D3), dan Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika (S1)
  3. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
  4. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
  5. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana
  • Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
  1. Jurusan Pendidikan Olahraga
  2. Jurusan Pendidikan Kepelatihan
  3. Jurusan Ilmu Keolahragaan
  • Program Pascasarjana (PPs)
  1. Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (S2 dan S3)
  2. Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (S2 dan S3)
  3. Prodi Ilmu Pendidikan (S3)
  4. Prodi Manajemen Pendidikan (S2)
  5. Prodi Pendidikan Luar Sekolah (S2)
  6. Prodi Teknologi Pembelajaran (S2)
  7. Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (S2)
  8. Prodi Pendidikan Matematika (S2)
  9. Prodi Linguistik Terapan (S2)
  10. Prodi Pendidikan Sastra Anak (S2)
  11. Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (S2)
  12. Prodi Pendidikan Dasar (S2)
  13. Prodi Ilmu Keolahragaan (S2)

    Rektor

    Daftar rektor yang pernah memimpin Universitas Negeri Yogyakarta:
    1. Ir. Widodo (1964 - 1965)
    2. Ir. Soedewi Samsi Tjokrodigdo (1965 - 1966)
    3. Drs. Sutrisno Hadi, M.A. (1966 - 1973)
    4. Prof. Imam Barnadzib, M.A.n (1973 - 1979)
    5. Drs. ST. Vembriarto (1979 - 1987)
    6. Prof. Arma Abdullah, M.Sc. (1987 - 1991)
    7. Prof. Dr. Djohar, M.S. (1991 - 1999)
    8. Prof. Suyanto, Ph.D. (1999 -2006)
    9. Prof. Sugeng Mardiyanto, Ph.D. (2006 - 2008)
    10. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. (2008 - 2013)       -----WIKIPEDIA----
                         >>>>> INFORMASI LEBIH LANJUT : KLIK DISINI !

---------------------------------------------------------------------

                         7.  UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA JOGYA

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (bahasa InggrisSunan Kalijaga State Islamic University), sering disingkat UIN Suka, adalah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) pertama di Indonesia. Nama UIN Sunan Kalijaga diambil dari salah satu kelompok penyebar agama Islam di JawaWalisongo yaitu Sunan Kalijaga. Kampus UIN Sunan Kalijaga berlokasi di dekat perbatasan antara Kota Yogyakarta denganKabupaten Sleman, tepatnya di Jalan Marsda Adisucipto no. 1.

Sejarah

Prakemerdekaan

Keinginan untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi Islam yang sudah dirintis sejak zaman penjajahan. Dr. Satiman Wirjosandjojo di Pedoman Masyarakat Nomor 15 Tahun W (1938) pernah melontarkan gagasan pentingnya sebuah lembaga pendidikan tinggi Islam dalam upaya mengangkat harga diri kaum muslimin di tanah Hindia Belanda.

Masa revolusi kemerdekaan

Gagasan Dr. Satiman Wirjosandjojo tersebut terwujud pada tanggal 8 Juli 1945 ketika Sekolah Tinggi Islam (STI) berdiri di Jakarta di bawah pimpinan Prof. Abdul Kahar Muzakkir, sebagai realisasi kerja yayasan Badan Pengurus Sekolah Tinggi Islam yang dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai ketua dan M. Natsir sebagai sekretaris. Pada masa revolusi, STI ikut Pemerintah Pusat RI hijrah ke Yogyakarta. Pada tanggal 10 April 1946, STI dapat dibuka kembali di kota Yogyakarta.
Pada bulan Nopember 1947 dibentuk panitia perbaikan STI, yang dalam sidangnya sepakat mendirikan Universitas Islam Indonesia (UII) pada tanggal 10 Maret 1948 dengan empat fakultas: Agama, Hukum, Ekonomi, dan Pendidikan. Tanggal 20 Februari 1951, Perguruan Tinggi Islam Indonesia (PTII) yang berdiri di Surakarta pada 22 Januari 1950 bergabung dengan UII yang berkedudukan di Yogyakarta.

Pasca revolusi kemerdekaan

Sebagai wujud penghargaan Pemerintah bagi Yogyakarta sebagai kota revolusi, kepada golongan nasionalis diberikan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1950. Sementara itu, kepada golongan Islam diberikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang diambil dari Fakultas Agama UII, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 1950. Pada tanggal 26 September 1951, PTAIN diresmikan dengan memiliki tiga jurusan, yaitu : Jurusan Dakwah (kelak menjadi Fakultas Ushuludin), Qodlo (menjadi Fakultas Syari'ah), dan Pendidikan (menjadi Fakultas Tarbiyah).
Sementara itu, di Jakarta, pada tanggal 14 Agustus 1957, berdiri pula Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) berdasarkan Penetapan Menteri Agama No. 1 Tahun 1957.

Institut agama Islam negerI

Dalam rangka menjadikan PTAIN Yogyakarta dan ADIA Jakarta lebih memenuhi kebutuhan umat Islam akan pendidikan tinggi Agama Islam, maka dikeluarkanlah Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Al-Jami'ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah yang berkedudukan di Yogyakarta. Dengan PTAIN sebagai induk dan ADIA Jakarta sebagai fakultas dari Institut tersebut. IAIN ini diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1960 di Yogyakarta oleh Menteri Agama pada saat itu yaitu K.H.M. Wahib Wahab dengan Prof. Mr. Sunarjosebagai rektornya. IAIN Al-Jami'ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah inilah IAIN pertama di Indonesia.
Perkembangan IAIN yang pesat menyebabkan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 1963 yang memungkinkan didirikannya suatu IAIN yang terpisah dari pusat (Yogyakarta). Tentunya IAIN baru tersebut adalah IAIN Jakarta.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 1965, maka terhitung sejak 1 Juli 1965, IAIN di Yogyakarta diberi nama Sunan Kalijaga, nama seorang tokoh terkenal penyebar Islam di Indonesia.
Tanggal berdiri IAIN Sunan Kalijaga diambil dari diresmikannya PTAIN yaitu 26 September 1951. Penetapan ini dikuatkan dengan Keputusan Menteri Agama No. 39 Tahun 1993.

Universitas Islam negeri

Secara kelembagaan, kini IAIN Sunan Kalijaga telah melakukan transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor 01/0/SKB/2004 dan Nomor ND/B.V/I/Hk.001/058/04 Tanggal 23 Januari 2004, yang diperkuat lagi dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21 Juni 2004. Transformasi tersebut mendorong UIN Sunan Kalijaga melakukan pembenahan dan pengembangan di berbagai bidang, termasuk bidang manajemen dan akademik. Kerjasama dengan berbagai pihak baik dengan pihak di luar negeri maupun di luar negeri juga sedang dibangun.

Fakultas

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga memiliki 8 fakultas, yaitu:
FakultasProgram Studi
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
  • Bahasa dan Sastra Arab
  • Sejarah Kebudayaan Islam
  • Ilmu Perpustakaan
  • Perpustakaan dan Informasi Islam (D-3)
  • Sastra Inggris
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
  • Komunikasi dan Penyiaran Islam
    • Konsentrasi Broadcasting
    • Konsentrasi Jurnalistik
  • Bimbingan dan Konseling Islam
    • Konsentrasi Konseling Islam pada Keluarga dan Masyarakat
    • Konsentrasi Konseling Islam pada Sekolah/Madrasah
  • Pengembangan Masyarakat Islam
  • Manajemen Dakwah
    • Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia
    • Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Islam
  • Ilmu Kesejahteraan Sosial
Fakultas Syari'ah dan Hukum
  • Al-Ahwal al-Syakhsyiyyah / Hukum Keluarga Islam
  • Perbandingan Madzhab dan Hukum
  • Jinayah Siyasah / Hukum Pidana dan Tata Negara Islam
  • Mu'amalat / Hukum Perdata dan Bisnis Islam
  • Keuangan Islam
  • Ilmu Hukum
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
  • Pendidikan Agama Islam
  • Pendidikan Bahasa Arab
  • Kependidikan Islam
  • Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
  • Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
  • Filsafat Agama
  • Perbandingan Agama
  • Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
  • Sosiologi Agama
Fakultas Sains dan Teknologi
  • Matematika
  • Fisika
    • Konsentrasi Elektronika dan Instrumentasi
    • Konsentrasi Fisika Matrial
    • Konsentrasi Atom dan Inti
    • Konsentrasi Astrofisika
    • Konsentrasi Geofisika
  • Kimia
  • Biologi
  • Teknik Informatika
  • Teknik Industri
  • Pendidikan Matematika
  • Pendidikan Kimia
  • Pendidikan Biologi
  • Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
  • Psikologi
  • Sosiologi
  • Ilmu Komunikasi
    • Konsentrasi Public Relations
    • Konsentrasi Advertising
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
  • Ekonomi Syari'ah
  • Perbankan Syari'ah

Peringkat Dunia

  • Rangking 54 di Indonesia, ranking 1 di antara PTAIN, ranking 3236 di dunia versi Webometrics Februari 2013. [1]
  • Rangking 44 di Indonesia versi 4icu.org.[2]

Rektor

  1. K.H.R. Muhammad Adnan (1951-1959)
  2. Prof. Dr. H. Mukhtar Yahya (1959-1960)
  3. Prof. R.H.A. Soenarjo, SH (1960-1972)
  4. Drs. H. Bakri Syahid (1972-1976)
  5. Prof. H. Zaini Dahlan, MA (1976-1983)
  6. Prof. Dr. H.A. Mu'in Umar (1983-1992)
  7. Prof. Dr. Simuh (1992-1996)
  8. Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar (1997-2001)
  9. Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah (2001-2010)
  10. Prof. Dr. H. Musa Asy’arie (2010-Sekarang) >> WIKIPEDIA
                     .......INFORMASI LEBIH LANJUT : KLIK DISINI ! 

1 comment: