- See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-judul-blog-bergerak-gerak.html#sthash.KPbifBBq.dpuf Blogger Widgets
Life is more meaningful,if it can be use to others ! ..... --- ..... Let's pray for our heroes so they are forgiven all his sins and accepted all charitable by God ! Amin ....... --- ........ Pray before doing something, because prayer is a part of science and our protector ......... --- .......... Satisfaction only be enjoyed, for people who want to fight !........ --- ........ Most energy, thoughts and our property is the property of another person, then give it to those who deserve it ! ....... --- ....... This life will be beautiful, if it can be useful to others ..... --- ..... Let's avoid drugs, so comfortable our life .... --- .... Let's save Indonesia from drugs, corruption, HIV AID, terrorism and disintegration ! .... --- .... Let's strive for greatness Indonesia ! ( This message was delivered by Agus Suyono, A.Md. S.Pd. M.H.)

Thursday 6 February 2014

PTN KEDINASAN :


1. AKADEMI ANGKATAN LAUT (AAL) 
2. AKADEMI ANGKATAN UDARA (AAU)
3. AKADEMI MILITER (AKMIL) 
4. AKADEMI KEPOLISIAN (AKPOL)
5. Perwira Penerbangan TNI
6. SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA (STSN)
7. SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL (STPN)
8. AKADEMI IMIGRASI (AIM)
9. SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)
10. INSTITUT PEMERINTAHAN DALM NEGERI
11. AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA (AMG)
12. SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK (STIS)
13. SEKOLAH TINGGI TRANSPOTASI DARAT (STTD)
14. INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM (ITT/STT) BANDUNG
                                                           ............

1. AKADEMI ANGKATAN LAUT (AAL)





Akademi Angkatan Laut (AAL) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Laut di BumimoroSurabayaJawa TimurIndonesia. Akademi Angkatan Laut mencetak Perwira TNI Angkatan Laut. Secara organisasi, Akademi Angkatan Laut berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Laut dan berada dibawah pembinaan Akademi TNI, yang dipimpin oleh seorang Gubernur Akademi Angkatan Laut.
Sebutan Taruna AAL adalah “Kadet”, Calon Kadet Akademi Angkatan Laut merupakan lulusan SMA atau MA. AAL merupakan pendidikan ikatan dinas yang dibiayai oleh negara. Pendidikan AAL ditempuh selama 4 tahun dan setelah lulus dan dilantik menjadi Perwira Pertama berpangkat Lenan Dua, Kadet AAL berhak menyandang predikat sebagai Sarjana Terapan Pertahanan (S.ST.Han), Selama masa pendidikan, Kadet AAL tidak diperkenankan untuk menikah.

Sejarah

Institut Angkatan Laut (1951–1956)

Pada tahun 1951, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) membuka Institut Angkatan Laut (IAL) berdasarkan Surat Keputusan Mentri Pertahanan Nomor: D/MP/279/1951 tanggal 29 Juni 1951. Kemudian disusul dengan S.K. Nomor: D/MP/313/51 tanggal 28 Juli 1951 yang memuat program pendidikan ALRI yang dilaksanakan secara mandiri.[2]
Secara Internal pendidikan di IAL sudah dimulai pada tanggal 10 September 1951 dengan Komandan IAL pertama adalah Mayor Pelaut R. S. Hadiwinarso. Akan tetapi, IAL baru diresmikan oleh Presiden R.I Soekarno pada hari Rabu, 10 Oktober 1951, pukul 04.50 WIB.
Peresmian pembukaan IAL yang berlokasi di Morokrembangan Surabaya atau yag dikenal dengan nama Bumimoro ini disaksikan oleh para pejabat Pemerintah R.I, antara lain Mentri Pertahanan Sultan Hamengkubuwono IX, Sekjen Kementrian Pertahanan Mr. Ali Budiharjo, Mentri Penerangan Arnold Monotutu, Kasad Kolonel Simatupang, KSAL Kolonel R. Soebijakto, KSAU Komodor Soeyadrama, Gubernur, Pembesar Militer dan Sipil Jawa Timur.
Pada Angkatan I, IAL membuka 3 jurusan atau korps yaitu korps Navigasi, korps Teknik Mesin, dan korps Administrasi. Lama pendidikan ditentukan tiga tahun yang terbagi atas dua tahun teori dan satu tahun praktik. Pada pelajaran teori, sebagian besar diberikan oleh anggota Misi Militer Belanda (MMB) dan banyak menggunakan bahasa Belanda. Sedangkan untuk penggemblengan watak dan fisik diberikan oleh pihak ALRI sendiri. Satu tahun kemudian yaitu pada penerimaan Angkatan II, ditambah dua korps yaitu korps Komando (KKO) dan korps Elektronika.
Berdasarkan S.K. KSAL Nomor: G.11/10/8, tanggal 8 Juni 1954, diadakan perubahan pola pendidikan untuk Kadet Angkatan III. Pada Perubahan tersebut Kadet Angkatan III mendapatkan pelajaran teori selama tiga tahun yang diselingi dengan latihan praktik selama 5.5 bulan.

Akademi Angkatan Laut (1956–1965)

Pada tanggal 13 Desember 1956, IAL berubah menjadi Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan sistem pendidikan tetap tiga tahun. Selanjutnya pada tahun 1961, karena sistem pendidikan tiga tahun dianggap terlalu singkat, maka diubah menjadi sistem pendidikan empat tahun. Prosentase pelajaran yang diberikan menjadi 73% pelajaran praktik/latihan serta teori kemiliteran/keangkatan lautan (profesi), dan 27% pengetahuan akademik (Iptek). Sedangkan sistem lima korps yang ada dilebur menjadi hanya tiga korps, yaitu korps Pelaut ( gabungan dari Pelaut, Teknik dan Elektro), Administrasi dan Komando/Marinir. Tiga korps ini disebut sebagai “sistem laut”.[2]
Menjelang akhir dari periode ini sistem laut dengan tiga korps disempurnakan lagi menjadi sistem jurusan terbatas (Limited Line System) atau dinamakan “Sistem Cikar Kemudi”, yang hanya terdiri dari korps Pelaut dan Marinir. Sistem ini hanya menghasilkan sebagian angkatan ke XI, dan seluruh angkatan ke XII dan XIII. Pada angkatan XI V dan XV, kembali diubah menjadi empat korps (Pelaut, Teknik, Elektronika, dan Marinir).

AKABRI Bagian Laut (1965–1984)

Pada tanggal 16 Desember 1965, telah diputuskan oleh Presiden R.I selaku Panglima Tertinggi ABRI/Panglima Besar Komando Operasi Tertinggi, tentang peresmian berdirinya Lembaga Pendidikan AKADEMI BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA (AKABRI) berdasarkan Surat Keputusan No. 185/KOTI/1965. Dengan demikian, lembaga-lembaga pendidikan militer sebelumnya, AMN, AAL, AAU, dan AAK dihapuskan.[2]
Pada tanggal 5 Oktober 1966, dibentuklah markas Komando AKABRI di Jakarta yang merupakan badan pelaksana pusat dalam Departemen HANKAM. Berdasarkan S.K. WAPERDAM BIDANG HANKAM No. KEP/E/61/66, diangkatlah Mayor Jenderal TNI achmad Tahir, Gubernur AMN di Magelang. sebagai Komandan Jenderal AKABRI yang pertama.
Pada tanggal 29 Januari 1967, diselenggarakan upacara pembukaan tahun akademi AKABRI Tingkat I atau AKABRI Bagian Umum yang bertempat di Magelang. Berada satu atap dengan AKABRI Bagian Darat (perubahan dari AMN sebelum integrasi). Selanjutnya, AAL menjelma menjadi AKABRI Bagian Laut, AAU menjelma menjadi AKABRI Bagian Udara, AAK menjelma menjadi AKABRI Kepolisian.
Dalam kaitannya dengan upaya integrasi, kegiatan-kegiatan pendidikan utama yang bersifat integrasi mendapatkan perhatian serius yang meliputi: Pendidikan Dasar Prajurit, Latihan Integrasi Taruna Weda, dan Kegiatan Pekan Olah Raga Bersama. Periode ini menghasilkan lulusan angkatan ke XVI s/d angkatan ke XXXI.

Akademi TNI Angkatan Laut (1984–sekarang)

Berdasarkan Keputusan Pangab No. Kep/29/X/1984, tanggal 10 Nopember 1984, AKABRI Bagian Laut berubah menjadi Akademi TNI Angkatan Laut disingkat AAL.[2]
Dalam perkembangan lebih lanjut, AAL menetapkan pola kurikulum 5 bulan + 3 tahun + 7 bulan. Beban studi dihitung dalam satuan kredit semester (SKS) yang dilaksanakan berdasarkan SKep. KASAL nomor: SKep/331/III/1999, tanggal 2 Maret 1999, tentang kurikulum pendidikan Mapwa TNI AL dan Dikpasis. Dan Sejak tahun 2003, Korps Administrasi diubah menjadi Korps Suplai.
>>> INFO SELANJUTNYA : KLIK DISINI !

2. AKADEMI ANGKATAN UDARA





Akademi Angkatan Udara (AAU) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Udara di YogyakartaIndonesia. Akademi Angkatan Udara mencetak Perwira TNI Angkatan Udara. Secara organisasi, Akademi Angkatan Udara berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Udara, yang dipimpin oleh seorang Gubernur Akademi Angkatan Udara.

Sistem pendidikan

Sistem Pendidikan di Akademi Angkatan Udara menganut sistem Tri Tunggal Terpadu. Artinya sistem pendidikan yang dilaksanakan meliputi kegiatan pengajaran, jasmani militer dan latihan serta pengasuhan secara terpadu dengan satu tujuan yaitu menghasilkan perwira berpangkat letnan dua yang mempunyai sifat "Tri Sakti Wiratama" dengan jabaran sebagai berikut :

Pengajaran

Kegiatan pengajaran dan latihan diupayakan dalam bentuk kuliah atau praktikum/ praktik dengan menerapkan sistem kredit semester diwujudkan dalam paket yang sama untuk semua Karbol/ Perwira Siswa.

Beban studi

bagi Karbol dan Perwira Siswa selama mengikuti pendidikan di AAU adalah 6 (enam) semester sebanyak 120 SKS untuk setiap jurusan.

Jasmil dan Latihan

Dalam kegiatan jasmani kemiliteran (jasmil) dan latihan diupayakan dalam bentuk aplikasi di lapangan dengan menerapkan sistem kredit semester dan kopel (kelompok pelatihan), dengan jabaran sebagai berikut :
Jasmil menerapkan sistem kredit semester dan kopel.
Kegiatan jasmani kemiliteran ditujukan untuk mengembangkan, memelihara dan mananamkan kesadaran melatih jasmani, menanamkan kedisiplinan, tata tertib sebagai dasar dalam mengatur sikap lahir dan batin guna mencapai jasmani yang serasi dalam mendukung tugas sesuai profesi yang harus dimiliki secara perorangan maupun organisasi dalam kehidupan Tentara Nasional Indonesia khususnya TNI Angkatan Udara.
Latihan menerapkan sistem kredit semester.
Kegiatan latihan ditujukan untuk pemantapan penguasaan pengetahuan yang diperoleh dalam proses pendidikan dengan titik berat pada aspek keterampilan di lapangan yang meliputi latihan jasmil dan latihan kematraan serta latihan integrasi taruna dewasa.
Pengasuhan
Sistem pengasuhan Karbol di Akademi Angkatan Udara adalah "Tri Tunggal Pusat" artinya sistem pengasuhan yang dilaksanakan di AAU mengacu pada tiga sumber pengaruh sentral yang berlangsung secara simultan dan saling memengaruhi dalam proses pertumbuhan individu, yaitu kesatrian, keluarga dan masyarakat.
Tujuan
Kegiatan pengasuhan bertujuan untuk membentuk, menumbuhkan kembangkan dan memantapkan kepribadian karbol agar tercipta kepribadian prajurit pejuang profesional yang mandiri dan memiliki dan memiliki kode kehormatan sebagai pemimpin TNI/Nasional pada masa depan.
Prinsip
Prinsip yang digunakan dalam pengasuhan adalah silih asih, silih asah dan silih asuh dengan pendekatan ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani.

Sejarah

Pada tanggal 1 Agustus 1921 Pemerintah Hindia Belanda membuka sekolah penerbangan pertama di Indonesia yakni Sekolah Penerbangan Kalijati di KalijatiSubangJawa Barat. Pada 1939 Sekolah Penerbang digabung dengan Sekolah Pengintai di Lapangan Andir Bandung. Tanggal 1 Januari 1940, Sekolah Penerbang menjadi Penerbangan Militer (Militaire Luchvaart). Salah satu instruktur sekolah ini adalah Letnan R. Suryadi Suryadarma, penerbang lulusan Militaire Academy di BredaBelanda (Belakangan, setelah kemerdekaan Indonesia, Suryadarma dinyatakan sebagai Bapak AURI dan sekaligus namanya diabadikan sebagai nama pangkalan udara Kalijati). Pada tahun 1950, Pangkalan Udara Andir membuka Sekolah Penerbang Lanjutan (SPL).
Sejarah Akademi Angkatan Udara dimulai sejak didirikannya Lembaga Pendidikan Perwira TNI AU di Maguwo, Yogyakarta, pada tahun kemerdekaan RI. Akhir Desember 1945, Komodor Udara Suryadi Suryadarma merencanakan pembentukan personel AU, yang kemudian diserahkan kepada Agustinus Adisutjipto. Inilah embrio Akademi Angkatan Udara (AAU). Sat itu masih menggunakan pesawat latih jenis cureng buatan 1933. Sejak 1966 nama AAU diubah menjadi AKABRI Udara, dengan masa pendidikan 4-5 tahun. Pada masa itu, sistem rekrutmen perwira militer sukarela melalui satu jalur komando, (Mako AKABRI), dipimpin oleh Danjen AKABRI. Belakangan, masa tempuh pendidikan di AKABRI dikembalikan ke 3 tahun dari sebelumnya 4 tahun. Namanya juga kembali ke Akademi Angkatan Udara (AAU). AAU merupakan lembaga/penyelenggara pendidikan militer sukarela setingkat akademi yang menghasilkan perwira-perwira karier TNI AU berpangkat Letnan Dua. Perwira lulusan AAU diproyeksikan mampu mengemban tugas sebagai Prajurit TNI AU dan terus mengembangkan kemampuannya sejalan dengan perkembangan teknologi.

Sekolah Penerbangan Kalijati

Pada tanggal 1 Agustus 1921 mulai dibuka sekolah penerbangan pertama di Indonesia yang bertempat di Kalijati Subang, Jawa Barat. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1940 diubah namanya menjadi penerbangan militer (militaire luchvaart). Syarat untuk menjadi penerbang yaitu harus lulusan militaire Academy Breda (Belanda), karena letnan Suryadi Suryadarma adalah seorang lulusan akademi militer Breda, maka diterima menjadi penerbang pengintai dan setelah lulus ditugaskan menjadi instruktur di sekolah penerbang Kalijati. Dan akhirnya sekarang bapak R. Suryadi Suryadarma dinyatakan sebagai Bapak Auri dan namanya dijadikan sebagai nama pangkalan udara Kalijati pada tahun 2001.

Sekolah Penerbangan Andir Bandung

Pada tahun 1939 Sekolah Penerbang digabungkan dengan Sekolah Pengintai di Lapangan Andir Bandung. Dari sekolah penerbang tersebut direkruit sebanyak 10 orang siswa, dimana 5 orang berhasil mencapai taraf KMB (Kleine Militaire Brevet) yaitu antara lain Husein Sastranegara, Sulistio dan H. Sujono, 2 orang mencapai GMB (Groote militaire Brevet) yaitu Adi sutjipto dan SambudjoHurip dan 3 orang lagi grounded. Selanjutnya setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Pemerintah RI, maka PAU Andir membuka sekolah penerbang lanjutan (SPL) pada tahun 1950 dan hanya menghasilkan 3 angkatan, untuk angkatan pertama tahun 1950 sejumlah 10 penerbang militer dan 11 penerbang sipil, di antara penerbang militer tersebut Bapak Rusmin Nurjadin, angkatan kedua lulus tahun 1952 sejumlah 16 penerbang antara lain Bapak Ashadi tjahjadi, Sompil Basuki dan Suwoto Sukendar. Sedangkan angkatan ketiga sebanyak 8 orang antara lain Nurtanio dan Supadio.

Sekolah Penerbangan di Maguwo Yogyakarta

Sejarah Akademi Angkatan Udara dimulai sejak didirikannya Lembaga Pendidikan Pertama Perwira TNI AU di Maguwo Yogyakarta pada zaman perang kemerdekaan RI pada Tahun 1945. Akhir bulan Desember 1945, Komodor udara Suryadi Suryadarma merencanakan tugas pembentukkan personel Angkatan Udara. Tugas ini kemudian diserahkan kepada Agustinus Adisutjipto. Inilah Lembaga Pendidikan Angkatan Udara pertama yang merupakan embrio Akademi Angkatan Udara dengan menggunakan pesawat latih jenis cureng buatan tahun 1933.     >>>>>>>>>>> INFORMASI BERIKUTNYA : KLIK DISINI !

3. AKADEMI MILITER (AKMIL)logoakmilkecil

SEJARAH AKADEMI MILITER
Sejarah Akademi Militer (Akmil) bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan, karena alasan tehnis, ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Nederland. Pada kurun waktu yang sama diberbagai tempat lain (Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD / ABRI pada waktu itu.
Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung. Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 Nopember 1957 pukul 11.00 Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.
Pada tahun 1961 Akademi Militer Nasional Magelang di integrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang.
Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka, sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II sampai dengan TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat.
Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).
Pada tanggal 1 April 1999 secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI. Kemudian AKABRI berubah namanya menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, AAU.
Berdasarkan Perpang Nomor :Perpang/ 28/ V/ 2008 tanggal 12 Mei 2008 Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif Akademi TNI pola 12 bulan langsung dibawah Mako Akademi TNI. Kemudian AKMIL menyelenggarakan pendidikan khusus Taruna Angkatan Darat tingkat II, III dan IV.

TUGAS POKOK AKADEMI MILITER 
Sebagai Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabes TNI AD, yang berkedudukan langsung di bawah Kasad, Akademi Militer mempunyai tugas pokok untuk membentuk Taruna Akademi Militer menjadi Perwira TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Saptamarga, pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Perwira, berkualifikasi Akademis Program Diploma IV Pertahanan serta jasmani yang samapta.


VISI-MISI INSTITUSI
DI AKADEMI MILITER

1.
Visi :
Menjadikan Akademi Militer sebagai Center of Excellence yang dapat mewujudkan hasil didik yang profesional dan dicintai rakyat”.

2.
Misi :
a.
Mengoptimalkan kinerja organisasi melalui program pembinaan satuan dengan melaksanakan validasi organisasi, pengisian materiil, penataan pangkalan, melengkapi peranti lunak dan pemenuhan sarana prasarana pendidikan dan pembinaan latihan.


b.
Meningkatkan peran 10 komponen pendidikan.


c.
Meningkatkan kualitas hasil didik (Taruna) agar menjadi Perwira Profesional sebagai pemimpin masa depan dan dicintai rakyat.


d.
Meningkatkan peran dan fungsi pengkajian dan pengembangan.


e.
Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembinaan teritorial terbatas di sekitar pangkalan dan daerah latihan.


 VISI-MISI PROGRAM-PROGRAM STUDI
DI AKADEMI MILITER

A.            VISI-MISI PRODI MANAJEMEN PERTAHANAN

1.
Visi :
Menyelenggarakan Program Studi Manajemen Pertahanan sebagai Center of Excellence dapat mewujudkan Perwira lulusanAkademi Militer yang profesional di bidang Manajemen Pertahanan maupun menguasai ilmu kemiliteran serta dicintai dan mencintai rakyat”.

2.
Misi :
a.
Melaksanakan Pendidikan Tinggi Program Studi Manajemen Pertahanan berwawasan global dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang profesional.


b.
Meningkatkan pencapaian standardisasi komponen pendidikan di bidang studi Manajemen Pertahanan.


c.
Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik/dosenManajemen Pertahanan agar mempunyai knowledge dan skill, psikomotorik serta memiliki nilai integritas moral dan etika untuk memajukan program pendidikan.


d.
Melaksanakan penelitian untuk menopang kemajuan pendidikan di bidang ilmu  Manajemen Pertahanan.


e.
Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan teritorial agar dicintai dan mencintai rakyat.


f.
Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk menunjang proses belajar mengajar.


g.
Menyiapkan Kurikulum, Taruna Akademi Militer, Fasilitas, Sarana dan Prasarana Pendidikan serta  LingkunganPendidikan yang baik.

                                  VISI-MISI PRODI ADMINISTRASI  PERTAHANAN

1.
Visi :
Menyelenggarakan Program Studi Administrasi Pertahanan sebagai Center of Excellence dapat mewujudkan Perwira lulusanAkademi Militer yang profesional di bidang Administrasi Pertahanan dan Administrasi Publik maupun menguasai ilmu kemiliteran serta dicintai dan mencintai rakyat”.

2.
Misi :
a.
Melaksanakan Pendidikan Tinggi Program Studi Administrasi  Pertahanan berwawasan global dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang profesional .


b.
Meningkatkan pencapaian standardisasi komponen pendidikan di bidang studi Administrasi  Pertahanan.


c.
Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik/dosenAdministrasi Pertahanan agar mempunyai  knowledge dan skill, psikomotorik serta memiliki nilai integritas moral dan etika untuk memajukan program pendidikan.


d.
Melaksanakan penelitian untuk menopang kemajuan pendidikan dibidang ilmu Administrasi Pertahanan danAdministrasi Publik.


e.
Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan teritorial agar dicintai dan mencintai rakyat.


f.
Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk menunjang proses belajar mengajar.


g.
Menyiapkan Kurikulum, Taruna Akademi Militer, Fasilitas, Sarana dan Prasarana Pendidikan serta LingkunganPendidikan yang baik.
  
                            VISI-MISI PRODI TEKNIK MESIN PERTAHANAN

1.
Visi :
“Menyelenggarakan Program Studi Teknik Mesin Pertahanan sebagai Center of Excellence dapat mewujudkan Perwira lulusan Akademi Militer yang profesional di bidang tugasnya, memiliki keunggulan di bidang Teknik Mesin Pertahanan, beretika,bermoral sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dicintai dan mencintai rakyat”.

2.
Misi :
a.
Melaksanakan Pendidikan Tinggi Program Studi Teknik Mesin Pertahanan yang berkualitas, berwawasan global dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang profesional.


b.
Meningkatkan pencapaian standardisasi komponen pendidikan di bidang studi Teknik Mesin Pertahanan.


c.
Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik/dosen TeknikMesin Pertahanan agar mempunyai knowledge dan skill,psikomotorik serta memiliki nilai integritas moral dan etika untuk memajukan program pendidikan.


d.
Melaksanakan penelitian untuk menopang  kemajuan pendidikan di bidang ilmu Teknologi Mesin Pertahanan.


e.
Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan teritorial agar dicintai dan mencintai rakyat.


f.
Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk menunjang proses belajar mengajar.


g.
Menyiapkan Kurikulum, Taruna Akademi Militer, Fasilitas, Sarana dan Prasarana Pendidikan serta LingkunganPendidikan yang baik.

                        VISI-MISI PRODI TEKNIK ELEKTRO PERTAHANAN

1.
Visi :
“Menyelenggarakan Program Studi Teknik Elektro Pertahanan sebagai Center of Excellence dapat mewujudkan Perwira lulusan Akademi Militer yang profesional di bidang  tugasnya, memiliki keunggulan  di bidang Teknik Elektro Pertahanan yang kompetitif, handal maupun mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi serta dicintai dan mencintai rakyat”.

2.
Misi :
a.
Melaksanakan Pendidikan Tinggi Program Studi Elektro Pertahanan yang berkualitas, berwawasan global dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang profesional.


b.
Meningkatkan pencapaian standardisasi  komponen pendidikan di bidang studi Elektro Pertahanan.


c.
Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik/dosen TeknikElektro Pertahanan agar mempunyai knowledge dan skill,psikomotorik serta memiliki nilai integritas moral dan etika untuk memajukan program pendidikan.


d.
Melaksanakan penelitian untuk menopang  kemajuan pendidikan di bidang ilmu Teknologi Elektro Pertahanan.


e.
Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan teritorial agar dicintai dan mencintai rakyat.


f.
Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah, dunia usaha dan  masyarakat untuk menunjang proses belajar mengajar.


g.
Menyiapkan Kurikulum, Taruna Akademi Militer, Fasilitas, Sarana dan Prasarana Pendidikan serta LingkunganPendidikan yang baik.
  
E.         VISI-MISI PRODI TEKNIK SIPIL PERTAHANAN

1.
Visi :
“Menyelenggarakan Program Studi Teknik Sipil Pertahanan sebagai Center of Excellence yang dapat mewujudkan hasil didik Perwira lulusan Akademi Militer yang profesional di bidang Teknik Sipil Pertahanan dan memiliki kompetensi, mampu mengembangkan diri dalam perkembangan ilmu dan teknologi di bidang Teknik Sipil maupun teknik kemiliteran serta dicintai dan mencintai rakyat”.

2.
Misi :
a.
Melaksanakan pendidikan tinggi dan pengajaran di bidang Teknik Sipil Pertahanan untuk menghasilkan hasil didik Perwira lulusan Akademi Militer yang profesional serta mampu berorientasi pada perkembangan ilmu Teknik Sipil Pertahanan secara terpadu.


b.
Meningkatkan pencapaian standardisasi komponen pendidikan di bidang studi Teknik Sipil Pertahanan.


c.
Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik/dosen Teknik Sipil Pertahanan agar mempunyai knowledge dan skill, psikomotorik serta memiliki nilai integritas moral dan etika untuk mewujudkan program pendidikan.


d.
Meningkatkan penelitian untuk menopang kemajuan pendidikan di bidang ilmu Teknik Sipil Pertahanan.


e.
Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan teritorial agar dicintai dan mencintai rakyat.


f.
Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk menunjang proses belajar mengajar program pendidikan Teknik Sipil Pertahanan.


g.
Menyiapkan Kurikulum, Taruna Akademi Militer, Fasilitas, Sarana dan Prasarana Pendidikan serta Lingkungan Pendidikan yang baik.



KEGIATAN PENDIDIKAN

Penyelenggaraan pendidikan di Akademi Militer menggunakan upaya pengajaran dan pengasuhan yang dilaksanakan secara simultan, serasi dan seimbang untuk membentuk dan membina kepribadian, intelegensia dan fisik peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan pengajaran dilaksanakan di kelas dan laboratorium dengan menggunakan metode yang praktis. Kegiatan latihan lapangan dilaksanakan secara terprogram, bertingkat, bertahap dan berlanjut sesuai dengan tingkatnya masing-masing.
Pemantapan kemampuan dan keterampilan teknis keprajuritan perorangan dilaksanakan dalam Latihan Pramuka Yudha. bagi Taruna Tingkat tiga. Untuk memberikan bekal pengalaman kepemimpinan lapangan dan kerja sama antar kecabangan dalam operasi darat terpadu serta mengaplikasikan teknik dan taktik tingkat kesatuan kecil dilaksanakan Gladi Lapang Widya Yudha bagi Taruna tingkat tiga dan empat.
Latihan Praja Bhakti merupakan kegiatan untuk mengenali problema sosial kemasyarakatan dan penghayatan kemanunggalan TNI-Rakyat yang dilaksanakan di daerah pedesaan. Dalam latihan ini, Taruna hidup bersama rakyat dan membantu rakyat melaksanakan pembangunan daerahnya. Kegiatan latihan terdiri dari : riset sosial, Karya Bhakti, Penyuluhan dan Pengenalan Akmil. Pengasuhan dilaksanakan secara ekstra kurikuler dengan tujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan serta memantapkan kepribadian, intelegensia dan jasmani Taruna guna memupuk jiwa kepemimpinan sebagai Calon Perwira TNI AD. Kegiatan pengasuhan ini diprogramkan sepanjang tahun Akademi dan pelaksanaannya dikendalikan serta diawasi oleh Resimen Taruna. Kegiatan Ekstra Kurikuler yang disediakan bagi Taruna sesuai dengan minat, bakat dan pilihannya sendiri, antara lain : Keagamaan, Olah Raga, Kesenian, Beladiri, Bahasa Asing dan Komputer/IT.
Selain pendidikan yang bersifat kematraan, dilaksanakan kegiatan yang bersifat integrasi antar Taruna Akademi Angkatan dibawah supervisi Danjen Akademi TNI, terdiri dari :
1.Pendidikan  Dasar Keprajuritan Chandradimuka selama  1th  (berdasarkan Perpang/28/V/2008, 
   tgl 12 Mei 2008).
2.Pekan Integrasi dan Kejuangan Taruna (PIKTAR).
3.Latihan Integrasi Taruna Dewasa Nusantara (LATSITARDANUS).
4.Upacara Prasetia Perwira.

Fasilitas - Fasilitas Pendidikan

barak
barak
Image Detail Image Download
lap tenis
lap tenis
Image Detail Image Download
main hall
main hall
Image Detail Image Download
maisonet
maisonet
Image Detail Image Download
museum
museum
Image Detail Image Download
nasution
nasution
Image Detail Image Download
paviliun
paviliun
Image Detail Image Download
perpustakaan
perpustakaan
Image Detail Image Download
rps
rps
Image Detail Image Download
sapta marga
sapta marga
Image Detail Image Download
tidar
tidar
Image Detail Image Download
lab bahasa
lab bahasa
Image Detail Image Download
lab fisika
lab fisika
Image Detail Image Download
lab internet
lab internet
Image Detail Image Download
lab kimia
lab kimia
Image Detail Image Download
lab komputer
lab komputer
Image Detail Image Download

PENERIMAAN TARUNA AKMIL TA 2013

  1. PERSYARATAN UMUM
  1. Warga Negara Republik Indonesia.
  2. Beriman da bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  3. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun1945.
  4. Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan tidak lebih dari 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan tanggal 1 Agustus 2013.
  5. Sehat jasmani dan rohani.
  1. PERSYARATAN LAIN
  1. Pria/Wanita, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri dan PNS TNI.
  2. Berijazah SMA/MA atau yang setara, program IPA dengan ketentuan nilai UAN:
  1. Lulusan tahun 2010, nilai rata-rata tidak kurang dari 6,5 (dari 10 mata pelajaran) dan bagi calon yang menggunakan kacamata / lensa kontak dengan ukuran maksimal 1 Dioptri, nilai rata-rata tidak kurang dari 7,5.
  2. Lulusan tahun 2011, nilai rata-rata tidak kurang dari 7 dan tidak ada nilai dibawah 6 (gabungan nilai UN dan nilai sekolah) dan bagi calon yang menggunakan kacamata / lensa kontak dengan ukuran maksimal 1 Dioptri, nilai rata-rata tidak kurang dari 8 dan tidak ada nilai dibawah 7.
  3. Lulusan tahun 2012, nilai rata-rata tidak kurang dari 7,25 dan tidak ada nilai dibawah 6 (gabungan nilai UN dan nilai sekolah) dan bagi calon yang menggunakan kacamata / lensa kontak dengan ukuran maksimal 1 Dioptri, nilai rata-rata tidak kurang dari 8,25 dan tidak ada nilai dibawah 7.
  4. Khusus bagi calon putra asli Papua dan Papua Barat nilai akhir rata-rata minimal 6 (gabungan dari nilai UN dan nilai sekolah).
  5. Lulusan tahun 2013 akan ditentukan kemudian.
  1. Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama dalam pendidikan.
  2. Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita serta memiliki berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
  3. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun.
  4. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  5. Harus ada surat persetujuan dari orang tua/wali. Bagi calon yang menggunakan wali agar diisi keterangan sesuai dengan yang menjadi wali yaitu : Bapak tiri/kakak/Paman/Bibi dengan meneliti KTP orang tua/Wali dan ditetapkan oleh Kecamatan setempat.
  6. Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi.
  1. Administrasi.
  2. Kesehatan.
  3. Jasmani.
  4. Wawancara.
  5. Psikologi.
  6. Akademik.
  1. PERSYARATAN  TAMBAHAN.
  1. Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinganya atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/ adat.
  2. Bersedia mentaati peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung. Apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud maka bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma jika pelanggaran tersebut diketemukan dikemudian hari pada saat mengikuti Pendidikan Pertama.
  1. CARA PENDAFTARAN.
    Calon datang sendiri ketempat pendaftaran dengan menunjukkan dokumen asli dan menyerahkan foto copy dilegalisir:
    1. Kartu kewarganegaraan (bagi keturunan WNA).
    2. Akte kelahiran/surat kenal lahir.
    3. KTP calon dan KTP orang tua/ wali.
    4. Kartu Keluarga (KK).
    5. STTB SD, SMP/Tsanawiyah, SMA/MA berikut NUAN.
Bagi calon kelas III SMA/MA:
    1. Melampirkan raport kelas I s.d. III semester I.
    2. Melampirkan surat keterangan dari Kepala Sekolah bahwa calon tersebut terdaftar sebagai peserta UN.
5. TEMPAT PENDAFTARAN :
  1. Ajen Kodam
  2. Ajen Korem
  3. Kodim
  4. http://rekrutmen-tni.ilmci.com
  • PENDIDIKAN SELAMA 4 TAHUN DI AKADEMI MILITER MAGELANG DI BIAYAI NEGARA.
  • DILANTIK MENJADI PERWIRA TNI AD DENGAN PANGKAT LETNAN DUA DAN DIBERI GELAR S.ST.Han.

                   >>>>>>>>>>>> MORE INFORMATION : CLICK AKMIL HERE !


4. AKADEMI KEPOLISIAN (AKPOL)


Akademi Kepolisian atau sering disingkat Akpol adalah sebuah lembaga pendidikan untuk mencetak perwira Polri. adalah unsur pelaksana pendidikan pembentukan Perwira Polri yang berada di bawah Kalemdikpol. Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 Akpol bertujuan menyelenggarakan pendidikan pembentukan Perwira Polri tingkat Akademi. Lama pendidikan 4 tahun dengan output pangkat Inspektur Dua Polisi. Pendekatan pendidikan melalui metode pembelajaran, pelatihan dan pengasuhan.

Sejarah Perkembangan

Perjalanan sejarah Akademi kepolisian telah mengalami berbagai perubahan secara organisasi maupun tempat domisilinya sampai pada akhirnya menetap di Semarang.Tonggak berdirinya Akademi Kepolisian dimulai setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, para cendikiawan bangsa Indonesia mengambil alih kekuasaan pendidikan dari penjajah Jepang. Ambil alih tersebut termasuk pendidikan kepolisian “ Jawea Keisatsu Gakka” selanjutnya diganti menjadi Sekolah polisi Negara RI di Sukabumi. Sekolah inilah nantinya akan menjadi cikal bakal Akademi Kepolisian.
Pada tanggal 10 Juli 1959, Dengan Skep Presiden No. : 253/1959, Kepolisian Negara RI berubah menjadi Angkatan Kepolisian RI, dengan demikian Sekolah Polisi Negara di Sukabumi yang merupakan penyatuan dari Sekolah Inspektur Polisi di Bukit Tinggi dan Jogjakarta berubah menjadi Sekolah Angkatan Kepolisian. Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 1965, Sekolah Angkatan Kepolisian RI berubah menjadi Akademi Angkatan Kepolisian (AAK), diresmikan oleh Men Pangak Irjen. Pol Soetjipto Judodiharjo, dengan Skep Menhankam Pangab No.:468/5/B/65/M , pada tanggal 1 Oktober ini yang kemudian diperingati sebagai hari jadi Akademi Kepolisian. Pataka AAK berfalsafah Atmaniwedana Aryawirya Kretakarma diserahterimakan. Pada tanggal 16 Desember 1966, AAK diubah menjadi AKABRI bagian Kepolisian. Pada tanggal 29 Januari 1967, dibuka AKABRI bagian umum di Magelang dengan Taruna berasal dari pengiriman dari masing-masing angkatan dan Polri, Setelah menyelesaikan pendidkan selama 1 tahun di Magelang, Taruna AKABRI bagian Kepolisian dikirim ke Sukabumi untuk mengikuti pendidikan matra Kepolisian selama 3 tahun. Perjalanan sejarah selanjutnya pada tanggal 1 Juli 1980, Komplek AKABRI bagian Kepolisian di Semarang diresmikan penggunaannya oleh Kapolri Jendral PO. Drs. Awaloeddin Djamin MPA. Dengan Skep Kapolri No. POL Skep/36/I/1985 tanggal 24 Januari 1985 AKABRI Kepolisian berubah menjadi Akademi Kepolisian setelah AKABRI bagian dialihkan kembali kepada angkatan masing-masing, dan ditetapkan pula Pataka Akpol dengan tambahan pita diatas lambang bertuliskan Akademi Kepolisian, sasanti dibawah gambar lambang menjadi bertuliskan Atmaniwedana Kretakrama Aryawirya, gambar dibalik lambang semula lambang Akabri ” Bhineka eka Bhakti ” menjadi lambang Polri “Tribrata”.
Akademi Kepolisian Semarang.jpg
Memasuki periode sejarah reformasi di Indonesia, sejarah Akademi Kepolisian mengalami perubahan dengan dikeluarkan Skep Kapolri No.Pol : Skep/389/IV/1999 tanggal 9 April 1999 tentang Akademi Kepolisian Mandiri, maka sejak 10 April 1999 Akpol dinyatakan terpisah dari AKMIL, AAL, AAU serta teknis administrasi juga lepas dari Mako Akademi TNI. Akhirnya, perubahan terjadi pada logo Akademi Kepolisian pada tanggal 24 Oktober 2003, dengan diresmikannya oleh Kapolri Jenderal Polisi Da’i Bachtiar, penggunaan Logo Akademi Kepolisian yang baru dengan mengganti kata-kata “Atmaniwedana – Kretakarma – Aryawirya” dengan kata-kata “Dharma – Bijaksana – Ksatria” dan pita bertuliskan “Akademi Kepolisian” yang semula terpisah di bagian atas disatukan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam perisai Tri-Brata.[1]

Nama Batalyon Akpol

1. 1968 Dharma 2. 1970 Waspada 3. 1971 Satya Brata 4. 1972 Tan Satrisna 5. 1973 Pratidina 6. 1974 Praja Gupta 7. 1975 Kerta Karma 8. 1976 Arya Wirya 9. 1977 Dirot Saha 10. 1978 Paramarta 11. 1980 Atidhira 12. 1981 Anindhita 13. 1982 Pratistha 14. 1983 Divia Cita 15. 1984 Jagratara 16. 1985 Jananuraga 17. 1986 Arya Guna 18. 1987 Rekonfu 19. 1988a Atmani Wedana 20. 1988b Adhi Pradana 21. 1989 Dharana Latsarya 22. 1990 Dhira Brata 23. 1991 Bhara Daksa 24. 1992 Pratisara Wirya 25. 1993 Pesat Gatra 26. 1994 Tunggal Panaluan 27. 1995 Patria Tama 28. 1996 Wira Satya 29. 1997 Wira Pratama 30. 1998 Parama Satwika 31. 1999 Endra Dharma Laksana 32. 2000 Sanika Satyawada 33. 2001 Sarja Arya Racana 34. 2002 Wicaksana Laghawa 35. 2003 Tantya Sudhirajati 36. 2004 Tatag Trawang Tungga 37. 2005 Tathya Dharaka 38. 2006 Setia 39. 2007 Bakti Satria 40. 2008 Parahita Raksaka 41. 2009a Ananta Hira 42. 2009b Dharma Ksatria 43. 2010a Dharma Ksatria 44. 2010b Rinaksa Sakalamandala 45. 2010c Wiratama Bhayangkara 46. 2012 Wiratama Bhayangkara 47. 2013 Budi Luhur Bhayangkara
            >>>> INFO LENGKAP : KLIK DISINI !

-------------------------------------------------------

                 PERWIRA PENERBANGAN

PERWIRA PSDP PENERBANG TNI TA 2013
PENDAFTARAN :  TANGGAL 1 JULI S.D 31 AGUSTUS 2013
CALON YANG MENDAFTAR DILUAR TANGGAL TERSEBUT DIANGGAP TIDAK SAH
SELAMA PENDAFTARAN BERLANGSUNG CALON TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN....!!!!!
PERSYARATAN PENERIMAAN
CALON SISWA PERWIRA PSDP PENERBANG TNI TA 2013
  1. Warga Negara Indonesia Pria, bukan prajurit TNI, anggota Polri dan PNS.
  2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  3. Setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945.
  4. Berusia setinggi-tingginya 22 tahun dan sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan pada saat pembukaan pendidikan pertama pada tanggal 3 Februari 2014.
  5. Tidak kehilangan hak untuk menjadi Prajurit TNI berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
  6. Tinggi badan minimal 165 cm dan panjang kaki minimal 100 cm.
  7. Sehat jasmani, rohani, bebas narkoba dan tidak berkacamata.
  8. Berijazah serendah-rendahnya Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) jurusan IPA.
  9. Untuk lulusan tahun 2013 adalah nilai akhir rata-rata minimal 7 dan tidak ada nilai mata pelajaran di bawah 5,5 di dalam kolom nilai Akhir.
  10. Untuk lulusan tahun 2012 dan 2011 adalah nilai akhir rata-rata minimal 7,5 dan tidak ada nilai mata pelajaran dibawah 6 didalam kolom nilai akhir.
  11. Untuk lulusan tahun 2010 adalah nilai akhir rata-rata minimal 7 dan tidak ada nilai mata pelajaran dibawah 6 didalam kolom nilai akhir.
  12. Untuk lulusan tahun 2009 dan 2008 adalah nilai Ujian Nasional rata-rata minimal 6,5 dan tidak ada nilai mata pelajaran dibawah 6 didalam kolom nilai Ujian Nasional.
  13. Belum pernah menikah dan sanggup untuk tidak menikah, selama mengikuti pendidikan pertama dan selama 2 tahun setelah selesai pendidikan pertama.
  14. Bersedia melaksanakan Ikatan Dinas Pendek (IDP) keprajuritan selama 10 (sepuluh) tahun terhitung mulai diangkat sebagai Letnan Dua dan dapat diangkat kembali menjadi prajurit karier sesuai dengan persyaratan.
  15. Bersedia ditempatkan dan ditugaskan di seluruh wilayah NKRI.
  16. Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh POLRI.
  17. Bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai / karyawan diharuskan:
    1. Memiliki surat persetujuan dari kepala Jawatan / Instansi yang bersangkutan.
    2. Bersedia diberhentikan dari status pegawai, bila diterima menjadi siswa Perwira PSDP Penerbang TNI.
  18. Lulus pemeriksaan dan pengujian yang meliputi:
    1. Postur dan lahiriah
    2. Administrasi
    3. Kesehatan calon prajurit untuk Penerbang
    4. Kesamaptaan Jasmani
    5. Psikologi Penerbang
    6. Mental Ideologi
    7. Tes Bakat Terbang
    8. Akademik (PKPN, Bahasa Inggris, Fisika, Matematika)

LOKASI PENDAFTARAN
CALON SISWA PERWIRA PSDP PENERBANG TNI TA 2011
NO
PANDA
SATUAN
ALAMAT
1
2
5
6
1.
Panda NAD
Ajendam Iskandar Muda
Jl. Nyak Adam Kamil II No.AD 1B Neusu Banda Aceh (0651-26786)
2.
Panda Sumbagut
Ajendam I/BB
Jl.Gatot Subroto KM 7,5 Medan (061-8451300)
3.
Panda Riau
Lanud Pekan Baru
Komp.Lanud Simpang Tiga Pekanbaru (0761-61456)
4.
Panda Sumbagsel
Ajendam II/Swj
Jl.Urip Sumoharjo Palembang (0711-713868)
5.
Panda Jabar
Ajendam III/Slw
Jl.Boscha No.24 Bandung (022-2039645)
6.
Panda Jateng
Ajendam IV/Dip
Jl.Watugong Semarang (024-7472249, 024-7472405)
7.
Panda DIY
Lanud Adisutjipto
Lanud Adisutjipto Yogyakarta (0274-489465)
8.
Panda Surabaya
Ajendam V/Brw
Jl.R.Wijaya Surabaya (0341-366159, 0341-366126)
9.
Panda Madiun
Lanud Iswahyudi
Lanud Iswahyudi Madiun (0351-867124)
10.
Panda Malang
Lanud Abdulrachman Saleh
Lanud Abd.Rahman Saleh Malang (0341-401102)
11.
Panda Kalimantan Tim-Sel
Kasdam VI/MLW
Jl.Jend Sydirman Balikpapan (0542-4253420)
12.
Panda Sulawesi
Lanud Hasanuddin
Jl. Lanud Hasanuddin Mandai, Makassar (0411-553044 ext.273)
13.
Panda Bali & Nusra
Ajendam IX/Udy
Jl.PB Sudirman Denpasar (0361-234758)
14.
Panda Ambon
Ajendam XVI/Ptm
Jl.A.Yani Ambon (0911-313537)
15.
Panda Papua
Ajendam XVII/Cen
Jl.Gurabesi Jayapura (0967-533854)
16.
Panda DKI Jaya
Ajendam Jaya/Jkt
Jl.Mayjen Sutoyo Cililitan Jakarta Timur (021-8091114)
17.
Kalimantan Bar-Teng
Lanud SPO
Jl.Adisucipto KM 6 Pontianak (0561-721562)
18.
Mantan Catar



MATERI SELEKSI PEMERIKSAAN/PENGUJIAN
CALON SISWA PERWIRA PSDP PENERBANG TNI TA 2013
Pemeriksaan dan pengujian calon dilaksanakan dua tahap :
a.
Tingkat Daerah. Dilaksanakan di Panda, dengan macam/jenis pemeriksaan/-pengujian sebagai berikut

1) Pemeriksaan Administrasi.
2) Pemeriksaan Kesehatan I dan II.
3) Pemeriksaan Mental Ideologi.
4) Pengujian Kesamaptaan Jasmani, postur dan renang.


b.
Tingkat Pusat. Dilaksanakan oleh Panpus di Wingdikum Lanud Halim P. Jakarta dan Lanud Adisutjipto Yogyakarta, dengan macam/jenis pemeriksaan/-pengujian sebagai berikut :

1) Pemeriksaan Administrasi.
2) Pemeriksaan Kesehatan III.
3) Pemeriksaan Psikologi Penerbang.
4) Pemeriksaan Mental Ideologi.
5) Pengujian Pengetahuan/Akademik.
6) Pengujian Kesamaptaan Jasmani, Renang dan Antropometrik.
7) Pengujian bakat terbang (Aptitude test).
Penjelasan lebih rinci dapat ditanyakan di tempat pendaftaran : KLIK DISINI !

-----------------------------------------------------------

      6.  SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL (STPN)

(STPNSekolah Tinggi Pertanahan Nasional adalah sebuah perguruan tinggi kedinasan di Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. STPN merupakan pendidikan tinggi yang telah cukup lama hadir di Indonesia dan telah meluluskan dalam bilangan ribuan mahasiswa yang kini tersebar di seluruh tanah air. Keberadaan STPN yang memiliki sejarah panjang sebagai Perguruan Tinggi sejak tahun 1963 dengan nama Akademi Agraria maka dapat digolongkan sebagai salah satu perguruan tinggi kedinasan tertua di Indonesia.
Bila melihat dari kekhususan substansi pendidikannya yaitu Pendidikan Tinggi Pertanahan maka STPN merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan pertanahan secara terpadu, menekuni kekhususan bidang tersebut dan berusaha mengembangkannya sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan mandiri.

Sejarah

Lahirnya Akademi Agraria pada tahun 1963 yang merupakan cikal bakal STPN tidak dapat dipisahkan dengan lahirnya UUPA tahun 1960 yang membawa perubahan besar dalam hukum pertanahan yang berlaku di Indonesia. Ada lima misi utama yang dibawa dengan lahirnya UUPA tersebut yaitu:
  1. Perombakan Hukum Agraria
  2. Pelaksanaan Landreform
  3. Penataan Penggunaan Tanah
  4. Likuidasi hak-hak asing dalam bidang Agraria
  5. Penghapusan sisa-sisa feodal dalam bidang agraria
Untuk dapat melaksanakan tugas berat tersebut maka diperlukan lebih banyak tenaga-tenaga ahli dan profesional yang mampu menangani dan mengelola tugas bidang pertanahan. Tenaga ahli dan profesional yang dimaksud disini adalah tenaga yang mempunyai kecakapan, kemahiran dan keterampilan untuk membina, mengembangkan dan atau melaksanakan tugas-tugas yang berkenaan dengan pengaturan penggunaan tanah, pengaturan penataan kembali penguasaan dan pemilikan tanah, pengaturan pendaftaran hak untuk mencapai kepastian hak dan pengaturan administrasi pertanahan baik di pusat maupun daerah disamping memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
Oleh karena itu, Akademi Agraria yang kemudian diubah menjadi Akademi Pertanahan Nasional terus ditingkatkan dan dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional yang menetapkan program pendidikannya secara konsisten berupa program pendidikan keahlian.

Program Studi 

PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN
Program Diploma IV Pertanahan merupakan satu-satunya Program Pendidikan Kedinasan yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional RI. Mahasiswa Diploma IV adalah PNS utusan dari kantor-kantor pertanahan atau instansi pertanahan pemerintah daerah dengan status mahasiswa tugas belajar
Program Pendidikan Diploma IV Pertanahan terdiri dari 2 jurusan:
  1. Jurusan Manajemen Pertanahan
  1. Jurusan Perpetaan
Karena STPN merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga terampil sengan gelar sarjana sain terapan maka porsi pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan proporsi 40% teori dan 60% praktek. Mata kuliah yang harus ditempuh dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : (1) Mata Kuliah Umum (MKU); (2) Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK); (3) Mata Kuliah Keahlian (MKK)
Materi perkuliahan yang diberikan dibuat sedekat mungkin dengan aplikasi kebutuhan di lapangan baik yang bersifat perencanaan, teknik kegiatan, administrasi pertanahan, maupun penyelesian sengketa pertanahan
materi perkuliahan diberikan selama 4 tahun dengan sistem kredit semester sebanyak 147 dengan penajaman materi sesuai dengan konsentrasi atau jurusan masing-masing. Guna mengingkatkan kemampuan palikatif tersebut selain diwajibkan mengikuti kuliah-kuliah praktiek baik yang dilaksanakan di ruang laboratorium maupun di Laboratorium Desa melalui Kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa juga harus mengikuti Kuliah Kerja Praktek Pertanahan Terpadu (KKPPT) yang diselenggarakan bekerjasama dengan kantor-kantor pertanahan di lingkungan BPN RI. Melalui kegiatan KKPPT ini mahasiswa dapat mengenal lebih dekat ruang lingkup profesi dan pekerjaan yang akan mereka hadapi setelah lulus dari pendidikan.
PROGRAM DIPLOMA I PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL(PPK)
Pembangunan dibidang pertanahan yang didasarkan pada hukum tanah nasional telah dimulai sejak ditetapkannya Undang-undang Pokok Agraria (UU Nomor 5 Tahun 1960). Undang-undang tersebut mewajibkan pemerintah untuk melaksanakan pendaftaran tanah, yang tujuannya antara lain memberikan jaminan kepastian hukum hak atas tanah bagi pemilik tanah terhadap obyek hak berupa bidang tanah yang dimiliki. Dalam perkembangannya saat ini, selain tujuan untuk kepastian hukum, pendaftaran tanah juga bertujuan untuk menyajikan informasi pertanahan, baik bagi pemerintah maupun masyarakat.
Untuk menyelenggarakan pendaftaran tanah sebagaimana yang diamanatkan oleh UUPA, Pemerintah terakhir menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendafatran Tanah sebagai bentuk reformasi dibidang pertanahan dalam rangka mewujudkan keadilan sosial dan kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya. Salah satu kegiatan yang mutlak dilakukan untuk melakukan pendataran tanah tersebut adalah dilakukannya kegiatan pengukuran dan pemetaan kadastral.


Sebagai perguruan tinggi dibidang pertanahan, STPN memiliki komitmen untuk menyiapkan sumber daya manusia dibidang pertanahan, termasuk didalamnya bidang pengukuran dan pemetaan kadastral. Mengingat kebutuhan tenaga dibidang tersebut semakin meningkat baik untuk pendaftaran tanah pertama kali maupun seiring dengan semakin tinggi intensitas perubahan kepemilikan tanah karena peralihan, pemecahan maupun penggabungan bidang-bidang tanah, maka sebagai akuntabilitas kepada pemerintah dan masyarakat, STPN ikut menyiapkan tenaga yang handal dibidang pengukuran dan pemetaan kadastral. Penyelenggaraan pendidikan tersebut didasarkan pada SK Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 12 tahun 1996 jo Keputusan Kepala BPN Nomor 12 tahun 2004 dan Surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 1924/D/T/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral pada Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.  

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>MORE INFORMATION : CLICK HERE !       


6. AKADEMI IMIGRASI


Akademi Imigrasi (AIM) adalah pendidikan kedinasan yang bernaung dibawah Departemen Hukum & Hak Asasi Manusia RI. Akademi ini didirikan pada 1962 dan sempat terhenti sebelum kemudian difungsikan kembali pada tahun 2000. AIM bertujuan mencetak kader pimpinan di lingkungan Ditjen imigrasi dan Depkumham masa depan dimana lulusannya kelak akan ditempatkan di seluruh kantor imigrasi di Indonesia dan atau di perwakilan imigrasi di luar negeri.

Metode pengajaran

Landasan hukum


Imaji Akademi Imigrasi diambil oleh Satelit dari ketinggian 630 kaki
Pembentukan akademi ini ditetapkan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia, nomor:M.08-DL.01-05 tahun 2000 tentang Pedoman Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan pada Akademi Imigrasi. Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa dalam proses pendidikan di AIM terdapat tiga bagian pendidikan, yaitu pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan.
Pengajaran di AlM adalah upaya pendidikan yang berbentuk kuliah, ceramah dan instruksi di kelas dengan tujuan untuk memperoleh, memperdalam dan memperluas ilmu dan pengetahuan akademis dalam pembentukan kepribadian taruna AIM dengan titik berat pada aspek kecerdasan dan kemampuan intelektual.
Pelatihan bertujuan membentuk taruna agar memiliki kemampuan dan penguasaan pengetahuan tentang keimigrasian, dengan dilandasi kepribadian dan kepemimpinan yang tangguh, dengan titik berat pada aspek keterampilan yang mengacu pada profesionalisme.
Pengasuhan bertujuan membentuk taruna agar memiliki kemampuan dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai budaya serta menguasai pengetahuan akademis dengan kepribadian dan kepemimpinan yang tangguh, dengan titik berat pada aspek mental kejuangan.
Bagi lulusan AIM yang telah di wisuda akan mendapat Brevet Pejabat Imigrasi (PI) dan langsung mengikuti Pendidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Pusat Pendidikan Reserse dan Kriminal Polri di Cisarua, Bogor.

Lama pendidikan

Pendidikan dilaksanakan selama tiga tahun yang diawali Pendidikan Dasar Kesamaptaan dibawah pengawasan Korps Marinir dan atau Korps Brimob (tiga tahun terakhir dilakukan secara bergantian di Bumi Marinir Cilandak dan Pusat Brimob Kelapa Dua ), yang dilanjutkan dengan masa BASIS, yaitu Persiapan dan Pengenalan Kehidupan Taruna kepada calon taruna di Ksatrian AIM-Pusdiklat Depkum & HAM RI selama tiga bulan.
Formasi Taruna Akademi Imigrasi (mulai Angkatan IV/2000)
TahunAngkatanJumlah Taruna/i
1999IV64
2000V61
2001VI62
2002VII63
2003VIII60
2004IX62
2005X65
2006XI63
2007XII60
2008XIII63
2009XIV65
2010XV65
2013XVI65

Praktek kerja

Praktek dilaksanakan dalam tiga tahap:
  • Tahap I: Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) yang dilakukan pada akhir semester 1.
  • Tahap II: Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan pada akhir semester 4.
  • Tahap III: Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada akhir semester 6.

Penerimaan

Ujian penerimaan dilakukan dengan menggunakan sistem gugur yang meliputi tes kelengkapan administrasi dan tinggi badan, tes kesehatan dan jasmani (samapta), psikotes, tes skolastik/akademik, wawancara, dan pantukhir (pemantauan terakhir).

Lokasi

Lokasi Kampus AIM atau yang biasa disebut Ksatrian AIM terletak di Badan Pengembangan SDM Hukum dan HAM (BPSDM) Depkumham RI di Jalan Raya Gandul, Cinere-Kotif DepokJawa Barat.

Fasilitas pendidikan

Setiap taruna AIM diberi fasilitas asrama dan seluruh perlengkapan dan atribut taruna, meliputi seragam PDO (pakaian dinas olahraga), PDL (pakaian dinas lapangan), PDH (pakaian dinas harian), PDU (pakaian dinas upacara), PDP (pakaian dinas pesiar), seragam marching band serta atribut lain seperti topi pet, baret hingga sepatu. Setiap bulannya, taruna AIM juga memperoleh uang saku dan pesiar setiap satu minggu sekali.
Ksatrian AIM juga dilengkapi dengan sarana olahraga seperti lapangan bulutangkis, sepak bola, basket, voli, tenis dan gym, serta laboratorium bahasa Inggris dan komputer.
                   >>>> INFORMASI LENGKAP : KLIK DISINI !


7.  SEKOLAH TINGGI AKUTANSI NEGARA (STAN)


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) adalah pendidikan tinggi kedinasan di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang menyelenggarakan pendidikan Program Diploma Bidang Keuangan (Prodip Keuangan). STAN didirikan dengan dasar hukum Keputusan Presiden RI No.45 Tahun 1974 juncto Keputusan Presiden RI No.12 Tahun 1967 serta dengan landasan hukum Peraturan Menteri Keuangan RI No.1/PMK/1977 tanggal 18 Februari 1977.
Program studi yang diselenggarakan oleh STAN untuk lulusan SMU, Madrasah Aliyah dan SMK adalah pendidikan Program Diploma I dan III Keuangan dengan spesialisasi sebagai berikut :
  • Prodip I / III Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai
  • Prodip I / III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Negara
  • Prodip I / III Keuangan Spesialisasi Pajak
  • Prodip III Keuangan Spesialisasi Pengurusan Piutang dan Lelang Negara
  • Prodip III Keuangan Spesialisasi Pajak Bumi dan Bangunan
  • Prodip III Keuangan Spesialisasi Akuntansi
Sedangkan program studi non-reguler yang diselenggarakan oleh STAN adalah :
  • Prodip IV Keuangan Spesialisasi Akuntansi
  • Prodip III Keuangan Spesialisasi Akuntansi dengan Kurikulum Khusus (Ajun Akuntan Khusus)
  • Prodip III Keuangan Spesialisasi Pajak dengan Kurikulum Khusus
  • Program Pendidikan Pembantu Akuntan (PA)
Untuk Prodip I Keuangan lama pendidikannya 1 tahun (2 semester), bertempat di Kampus STAN Jakarta dan di Balai Diklat Keuangan yang terdapat di 8 daerah, yaitu di Medan, Palembang, Yogyakarta, Malang, Balikpapan, Makassar, Cimahi dan Manado. Untuk Prodip III Keuangan lama pendidikannya 3 tahun (6 semester), bertempat hanya di Kampus STAN Jakarta.
Selama pendidikan, mahasiswa tidak dipungut biaya pendidikan dan tidak diasramakan. Pendidikan STAN memakai sistem ikatan dinas sebagaimana ditegaskan kembali dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No.289/KMK.014/2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan RI.
Lulusan STAN akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan ditempatkan di instansi-instansi dalam lingkungan Kementerian Keuangan RI dan instansi-instansi pemerintah lainnya, baik di pusat maupun di daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan Pendidikan

Waktu studi pendidikan Prodip III Keuangan adalah 6 semester yang harus diselesaikan dalam waktu 3 tahun. Beban studinya adalah 110 s.d. 120 SKS.
Tempat pendidikannya di : Kampus STAN Jakarta, Jl. Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang
Waktu studi pendidikan Prodip I Keuangan adalah 2 semester yang harus diselesaikan dalam waktu 1 tahun. Beban studinya adalah 40 s.d. 50 SKS.
Tempat pendidikannya di :
  1. Kampus STAN Jakarta, Jl. Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang.
  2. Pusdiklat Bea dan Cukai, Jl. Bojana Tirta III, Rawamangun, Jakarta Timur.
  3. Balai Diklat Keuangan Medan, Jl. Diponegoro No.30 A, Medan.
  4. Balai Diklat Keuangan Palembang, Jl. Sukabangun II, Sukarami, Palembang.
  5. Balai Diklat Keuangan Yogyakarta, Jl. Raya Solo Km.11, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
  6. Balai Diklat Keuangan Malang, Jl. A. Yani Utara No.200, Malang.
  7. Balai Diklat Keuangan Denpasar, Jl. Kusumah Atmaja No.19, Denpasar.
  8. Balai Diklat Keuangan Balikpapan, Jl M.T. Haryono Dalam Nomor 39A RT 84 Balikpapan.
  9. Balai Diklat Keuangan Makasar, Jl. A. Yani No.1, Makassar.
  10. Balai Diklat Keuangan Cimahi, Jl. Gado Bangkong No.111, Cimahi.
  11. Balai Diklat Keuangan Manado, Jl. Bethesda No.18 Manado.
Mahasiswa dinyatakan lulus apabila tiap semester :
  • Telah menyelesaikan seluruh SKS yang dipersyaratkan
  • Tidak memperoleh nilai D pada MKU (Mata Kuliah Umum) dan MKK (Mata Kuliah Keahlian), lebih dari 2 nilai D pada MKDK (Mata Kuliah Dasar Keahlian), atau nilai E pada semua mata kuliah
  • Memperoleh IP minimal 2,40 pada akhir Semester Ganjil dan 2,75 pada akhir Semester Genap
Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan tersebut di atas akan dikeluarkan (Drop Out) dari pendidikan. Penentuan kelulusan ini diatur dalam Keputusan Kepala Badan Diklat Keuangan No.KEP-207/BP/2000 tanggal 28 Agustus 2000 tentang Ketentuan-ketentuan Pengelolaan / Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan.
Selain itu setiap Mahasiswa STAN terikat dengan peraturan disiplin sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Kepala Badan Diklat Keuangan No.KEP-208/BP/2000 tanggal 28 Agustus 2000 tentang Peraturan Disiplin Mahasiswa Pendidikan Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan.
Lulusan Program Diploma Keuangan STAN akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Keuangan atau instansi pemerintah lainnya baik di pusat maupun di daerah sesuai dengan formasi yang tersedia pada tahun yang bersangkutan berdasarkan peraturan kepegawaian yang berlaku.

Penempatan Lulusan

Pendidikan STAN memakai sistem ikatan dinas sebagaimana ditegaskan kembali dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No.289/KMK.014/2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan RI. Lulusannya wajib kerja selama tiga kali masa pendidikan ditambah satu tahun. Lulusan STAN akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan ditempatkan di instansi-instansi dalam lingkungan Kementerian Keuangan dan instansi-instansi pemerintah lainnya, baik di pusat maupun di daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Setelah lulus pendidikan dan ditempatkan di instansi-instansi tersebut akan diproses pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan golongan II.a untuk lulusan Prodip I Keuangan dan golongan II.c untuk lulusan Prodip III Keuangan. Setelah bekerja dan mengikuti Diklat Pra Jabatan Tingkat II akan diproses pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)dengan pangkat Pengatur Muda / golongan II.a untuk lulusan Prodip I Keuangan dan pangkat Pengatur / golongan II.c untuk lulusan Prodip III Keuangan.

Akuntansi

Lulusannya akan ditempatkan tersebar di seluruh Indonesia pada instansi-instansi yang berada di bawah Kementerian Keuangan dan instansi-instansi pemerintah lainnya, baik di pusat maupun di daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No.131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan, Kementerian Keuangan terdiri dari :

Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemenkeu RI

Setjen Kemenkeu mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Kementerian Keuangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Anggaran (DJA)

Ditjen Anggaran mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Ditjen Pajak mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam operasionalnya, Ditjen Pajak mengemban misi meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan lain-lain sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)

Ditjen Bea dan Cukai mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam operasionalnya, Ditjen Bea dan Cukai mengemban misi mengatur pola dan memperlancar arus lalu-lintas barang impor yang dapat mendorong peningkatan ekspor, pengembangan industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja, serta tugas-tugas pengawasan dan pengamanan terhadap kemungkinan adanya penyalahgunaan di bidang impor/ekspor yang merugikan negara, baik dari segi penerimaan fiskal maupun yang merugikan kepentingan di bidang ekonomi, sosial, budaya dan hankam.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb)

Ditjen Perbendaharaan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)

Ditjen Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK)

Ditjen Perimbangan Keuangan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU)

Ditjen Pengelolaan Utang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan utang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu RI

Itjen Kemenkeu mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Keuangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)

Bapepam-LK mempunyai tugas membina, mengatur dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Badan Kebijaksanaan Fiskal (BKF)

BKF mempunyai tugas melaksanakan analisis di bidang kebijakan fiskal dan kerjasama internasional sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)

BPPK mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam operasionalnya, BPPK mengemban misi menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penataran keuangan untuk meningkatkan sumber daya manusia Departemen Keuangan. Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan BPPK dapat juga diikuti oleh pejabat/pegawai BUMN, BUMD dan instansi-instansi pemerintah lainnya.

Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi Keuangan Internasional

Staf Ahli ini mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah di bidang hubungan ekonomi keuangan internasional.

Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara

Staf Ahli ini mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah di bidang penerimaan negara.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara

Staf Ahli ini mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah di bidang pengeluaran negara.

Staf Ahli Bidang Pengembangan Pasar Modal

Staf Ahli ini mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah di bidang pengembangan pasar modal.

Staf Ahli Bidang Pembinaan Umum Pengelolaan Kekayaan Negara

Staf Ahli ini mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah di bidang pembinaan umum pengelolaan kekayaan negara.

Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek)

Pusintek mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pelaksanaan, pengkoordinasian dan pelayanan serta pengembangan sistem informasi dan teknologi keuangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP)

PPAJP mempunyai tugas menyiapkan rumusan kebijakan di bidang pembinaan profesi akuntan publik dan penilai publik, pengembangan dan pengawasan jasa akuntan publik dan penilai publik, serta penyajian informasi akuntan dan penilai publik, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan (Pushaka)

Pushaka mempunyai tugas melaksanakan analisis dan harmonisasi serta mensinergikan kebijakan atas pelaksanaan program dan kegiatan Menteri Keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pajak

Lulusannya akan ditempatkan di kantor-kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu :

Kantor Pusat DJP

Ditjen Pajak mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam operasionalnya, Ditjen Pajak mengemban misi meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan lain-lain sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Kantor Wilayah DJP

Kanwil DJP mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, analisis, evaluasi, penjabaran kebijakan serta pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

KPP mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak di bidang PPh, PPN, PPnBM, PTLL, PBB serta BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Jenis KPP terdiri dari :
  • KPP WP Besar (LTO)
  • KPP Madya (MTO)
  • KPP Pratama (STO)

Kantor Pelayanan PBB (KPPBB)

KPPBB mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di bidang PBB dan BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa)

Karikpa mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan pemeriksaan lengkap, pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan di bidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)

KP2KP mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan, penyuluhan dan konsultasi perpajakan kepada masyarakat serta membantu KPP Pratama dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.

Pajak Bumi dan Bangunan

Lulusannya akan ditempatkan di kantor-kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di bidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yaitu :

Kantor Pusat DJP - Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian

Ditjen Pajak mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam operasionalnya, Ditjen Pajak mengemban misi meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan lain-lain sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Kantor Wilayah DJP - Bid, Ekstensifikasi dan Penilaian

Kanwil DJP mempunyai tugas m elaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, analisis, evaluasi, penjabaran kebijakan serta pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan pe ang Kerjasamaraturan perun dang-undangan yang berlaku.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak di bidang PPh, PPN, PPnBM, PTLL, PBB serta BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Pelayanan PBB (KPPBB)

KPPBB mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di bidang PBB dan BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepabeanan dan Cukai

Lulusannya akan ditempatkan di kantor-kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu :

Kantor Pusat DJBC

Ditjen Bea dan Cukai mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam operasionalnya, Ditjen Bea dan Cukai mengemban misi mengatur pola dan memperlancar arus lalu-lintas barang impor yang dapat mendorong peningkatan ekspor, pengembangan industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja, serta tugas-tugas pengawasan dan pengamanan terhadap kemungkinan adanya penyalahgunaan di bidang impor/ekspor yang merugikan negara, baik dari segi penerimaan fiskal maupun yang merugikan kepentingan di bidang ekonomi, sosial, budaya dan hankam.

Kantor Wilayah DJBC

Kanwil DJBC mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kepabeanan dan cukai berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC)

KPPBC mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan pengawasan kepabeanan dan cukai dalam daerah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KPPBC terdiri dari 6 tipe sebagai berikut :
  • Kantor Pelayanan Utama (KPU)
  • KPPBC Tipe Madya
  • KPPBC Tipe A1
  • KPPBC Tipe A2
  • KPPBC Tipe A3
  • KPPBC Tipe A4
  • KPPBC Tipe B

Kantor Bantu Pelayanan Bea dan Cukai

Kantor Bantu Pelayanan BC mempunyai tugas melaksanakan urusan kepabeanan dan cukai berdasarkan pelimpahan wewenang dari KPBC.

Pos Pengawasan Bea dan Cukai

Pos Pengawasan BC merupakan tempat kegiatan pengamatan dan pengawasan lalu lintas barang impor, ekspor dan Barang Kena Cukai yang berada di lingkungan KPBC.

Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai (Pangsarops BC)

Pangsarops BC adalah Unit Pelaksana Teknis DJBC di bidang pengelolaan sarana patroli dan operasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dirjen Bea dan Cukai. Pangsarops BC secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Pencegahan dan Penyidikan. Pangsarops BC mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengoperasian sarana operasi Bea dan Cukai dalam rangka menunjang patroli dan operasi pencegahan dan penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB)

BPIB adalah Unit Pelaksana Teknis DJBC di bidang pengujian dan identifikasi barang yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dirjen Bea dan Cukai. BPIB secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Teknis Kepabeanan. BPIB mempunyai tugas melaksanakan pengujian laboratoris dan identifikasi barang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kebendaharaan Negara

Lulusannya akan ditempatkan di kantor-kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) dan beberapa instansi lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu :

Kantor Pusat DJPBN

Ditjen Perbendaharaan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Wilayah DJPBN

Kanwil DJPBN mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

KPPN mempunyai tugas melaksanakan penyaluran pembiayaan atas beban anggaran untuk dana yang berasal dari luar negeri secara lancar, transparan dan akuntabel serta melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KPPN terdiri dari 3 tipe sebagai berikut :
  • KPPN Tipe A1 (Percontohan)
  • KPPN Tipe A1 Khusus
  • KPPN Tipe A2

Ditjen Anggaran (DJA)

Ditjen Anggaran mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK)

Ditjen Perimbangan Keuangan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ditjen Pengelolaan Utang (DJPU)

Ditjen Pengelolaan Utang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan utang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengurusan Piutang dan Lelang Negara

Lulusannya akan ditempatkan di kantor-kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu :

Kantor Pusat DJKN

Ditjen Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Wilayah DJKN

Kanwil DJKN mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)

KPKNL mempunyai tugas melaksanakan pelayanan di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan lelang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Unit Kegiatan Mahasiswa

Di samping kegiatan akademis, di tempat pendidikan STAN terdapat beberapa Badan Otonom dan Unit Kegiatan Mahasiswa yang dapat dijadikan oleh mahasiswa STAN untuk mengembangkan potensi diri dan sebagai ajang mengasah kemampuan dalam berorganisasi serta menambah ilmu, pengetahuan, wawasan dan pengalaman. Badan Otonom dan Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di Kampus STAN Jakarta adalah sebagai berikut :

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

BEM STAN merupakan organisasi mahasiswa yang berperan sebagai pelaksana amanat Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (KM-STAN). Dalam melaksanakan tugasnya, BEM mengkoordinasikan seluruh kegiatan mahasiswa STAN dan berbagai wadah mahasiswa STAN yang diselaraskan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Berikut susunan organisasi BEM STAN 2011/2012

Departemen Keuangan

Job Description
Bagian Perbendaharaan dan Verifikasi
  • Melakukan verifikasi atas SPM dan Bukti-bukti yang diajukan oleh setiap departemen dan biro
  • Memeriksa ketersediaan anggaran atas setiap SPM yang diajukan
  • Mencairkan dana atas setiap SPM yang telah diverifikasi dan sesuai dengan anggarannya
  • Melakukan pencatatan atas setiap penerimaan BEM STAN
  • Melakukan investasi atas idle cash yang dimiliki BEM STAN
Bagian Pembukuan
  • Melakukan kompilasi pencatatan atas setiap pengeluaran dan penerimaan kas yang dilakukan oleh BEM STAN
  • Melakukan asistensi kepada setiap bendahara pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu setiap departemen dan biro atas pembukuan setiap departemen dan biro
  • Membuat laporan kompilasi keuangan triwulanan dan akhir tahun.

Badan Legislatif Mahasiswa (BLM)

BLM STAN merupakan wujud dari perwakilan mahasiswa STAN yang dipilih langsung oleh mahasiswa STAN untuk melaksanakan pengendalian kegiatan BEM STAN. BLM STAN merupakan struktur tertinggi dalam keorganisasian mahasiswa Kampus STAN. Fungsi BLM STAN dipertanggungjawabkan dalam Rapat Akbar Keluarga Mahasiswa (RAKM) STAN.

Badan Audit Kemahasiswaan (BAK)

BAK STAN resmi berdiri tanggal 7 Agustus 2010. Namun sebenarnya SAC (STAN Audit Club) sebagai cikal bakal BAK sudah lama didirikan dengan karakteristik mirip BAK. Hanya saja dulu masih berstatus sebagai UKM/Interest Club di bawah BEM.

Koperasi Mahasiswa (Kopma) STAN

KOPMA STAN merupakan wadah perkoperasian mahasiswa dalam Kampus STAN yang didirikan secara resmi sebagai badan hukum pada tanggal 4 Desember 1989 dengan nomor badan hukum No.2437/B.H/I yang ditetapkan oleh Kepala Kanwil Departemen Koperasi Propinsi DKI Jakarta. KOPMA STAN didaftarkan dalam Daftar Umum Kanwil Departemen Koperasi Propinsi DKI Jakarta pada tanggal 1 Desember 1989.

Himpunan Mahasiswa Spesialisasi

Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himas)

Organisasi ini merupakan wadah aktivitas mahasiswa Prodip Keuangan Spesialisasi Akuntansi.

Ikatan Mahasiswa Pajak (IMP)

Organisasi ini merupakan wadah aktivitas mahasiswa Prodip Keuangan Spesialisasi Pajak.

Korps Mahasiswa Bea dan Cukai (KMBC)

Organisasi ini merupakan wadah aktivitas mahasiswa Prodip Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai.

Himpunan Mahasiswa Penilai (HMP)

Organisasi ini merupakan wadah aktivitas mahasiswa Prodip Keuangan Spesialisasi Pajak Bumi dan Bangunan.

Himpunan Mahasiswa Pengurusan Piutang dan Lelang Negara (Hima-PPLN)

Organisasi ini merupakan wadah aktivitas mahasiswa Prodip Keuangan Spesialisasi Pengurusan Piutang dan Lelang Negara.

Forum Komunikasi Mahasiswa Anggaran (Fokma)

Organisasi ini merupakan wadah aktivitas mahasiswa Prodip Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Negara.

Komunitas Pajak dan Akuntansi Khusus (Kompak)

Organisasi ini merupakan wadah aktivitas bagi mahasiswa Program D3 keuangan Spesialisasi Akuntansi dan Pajak yang merupakan lanjutan dari program D1.

Lembaga Keagamaan :

Masjid Baitul Maal (MBM)

Masjid Baitul Maal adalah nama sebuah masjid di lingkungan Badan Diklat Keuangan yang dulunya terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tahun 1987 ketika pendidikan dipindahkan ke Jurangmangu (Bintaro) hingga saat ini, aktivitas MBM ikut berpindah dengan membangun sebuah masjid baru di lokasi Kampus STAN di Jurangmangu. Kegiatan MBM antara lain yaitu kajian mingguan dan bulanan, pelaksanaan salat Jumat, mentoring, pengumpulan zakat, infaq, shodaqoh, dsb. Di setiap spesialisasi MBM memiliki perwakilan iantaranya: Ikatan Mahasiswa Muslim Akuntansi (IMMSI), Ikatan Mahasiswa Muslim Bea Cukai (IMMBC, Ukhuwah Mahasiswa Muslim Pajak (UMMP), Ikatan Mahasiswa Muslim Penilai (IMMP), Ikatan Mahasiswa Muslim Anggaran (IMMA), Ikatan Mahasiswa Muslim PPLN.

Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) :

PMK adalah lembaga keagamaan yang mengkoordinasikan semua kegiatan keagamaan bagi mahasiswa Kristen. Kegiatannya antara lain yaitu kebaktian PMK, persekutuan doa, kelompok kecil pemuridan, aksi sosial, perayaan paskah dan natal bersama, dsb.

Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) :

KMK adalah lembaga keagamaan yang mengkoordinasikan semua kegiatan keagamaan bagi mahasiswa Katolik. Kegiatannya antara lain yaitu misa kampus, doa rosario, malam keakraban, perayaan paskah dan natal bersama, dsb.

Keluarga Mahasiswa Hindu dan Budha (KMHB) :

KMHB adalah lembaga keagamaan yang beranggotakan seluruh mahasiswa yang beragama Hindu dan Budha. Kegiatannya antara lain yaitu diskusi keagamaan, tirtayatra, persembahyangan bersama, peringatan Nyepi dan Waisak, dsb.

Unit Kegiatan Mahasisiwa (UKM) :

Selain meningkatkan kemampuan akademik, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara juga menyediakan banyak wadah untuk menampung dan mengembangkan bakat dan minat para mahasiswa.

STAPALA :

Status Organisasi STAPALA
STAPALA adalah Kelompok Pencinta Alam di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Stapala ditetapkan sebagai lembaga otonom oleh Senat, dengan SK 067/SKP.01/III/85 tgl 4 maret 1985 yang ditandatangani Ketua Senat saat itu Suyatno Harun (STAN 77)
Tujuan Kelompok Pencinta Alam STAPALA
Tujuan keberadaan STAPALA adalah Menanamkan rasa cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan tanah air, Mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa dan alumni di lingkungan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara , Menampung, menyalurkan dan mengembangkan kreativitas mahasiswa dan alumni di lingkungan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dalam hal kecintaan terhadap alam.
Maraknya kegiatan-kegiatan Outbond Training pada perusahaan atau organisasi/lembaga pada masa sekarang membuktikan bahwa kegiatan-kegiatan di alam bebas sangat mendukung terciptanya manusia yang berdedikasi, penuh semangat, peduli, kompak, dan berjiwa pemimpin.
Sifat kegiatan di alam yang kadang menghadapi cuaca ekstrem, beresiko tinggi, dan selalu berinteraksi dengan penduduk adalah experiental Learning bagi anggota Stapala. Dan telah terbukti menjadi pengalaman yang sangat berguna dikemudian hari.
Keanggotaan
Saat ini anggota Stapala berjumlah 986 orang, dengan anggota berstatus mahasiswa sekitar 50 orang. STAPALA adalah organisasi pemersatu di lingkungan kampus yang tidak pernah memandang kesukuan/kedaerah, agama, tahun angkatan, maupun jurusan/spesialisasi. Sifat keanggotaannya seumur hidup menjadikannya alumni tetap selalu berperan aktif dalam banyak kegiatan.
Sejarah Pendirian Stapala
Stapala didirikan pada tanggal 24 November 1979, ditandai dengan Musyawarah anggota dan pelantikan Badan Pengurus Harian pertama di Gunung Pangrango. Para pendiri Stapala adalah Mahasiswa-mahasiswa STAN angkatan 1977,1978,1979 diantaranya Sjafri Adnan baharuddin, Amoen Jogasara, Heryono, M.Hatta, Didik Sabudi, Slamet Heryadi,dll.
Kegiatan diawal berdirinya stapala antara lain Pendakian Gunung Gede 10 Nopember 1979. Ini merupakan embrio dari kelahiran organisasi Stapala. Kemudian disusul dengan pendakian Gunung Pangrango pada tanggal 24 November 1979
Dalam rangka sosialisasi organisasi kemudian diadakanlah kegiatan perkemahan yang melibatkan seluruh aktivis kampus pada tanggal 27-29 juni 1980 di cinumpang.
Kegiatan
Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan alam, pendidikan, kebudayaan, dan sosial yang sejalan dengan tujuan STAPALA.
STAPALA telah banyak melakukan kegiatan, baik bersifat nasional maupun internasiona. Ekspedisi Luar Negeri Stapala antara lain :
  • Ekspedisi Pendakian Mt.Blanc, Swiss, 1987
  • Ekspedisi Pendakian Mt.Cook (New Zealand), 1990
  • Ekspedisi Pendakian Mt.Kilimanjaro (Tanzania), 1992
  • Ekspedisi Pendakian Mt.Elbrus (Rusia), 2011
Sedangkan Ekspedisi yang bersifat nasional:
  • Ekspedisi Pendakian Puncak Carstenz, Papua, 1993
  • Ekspedisi Pendakian Gunung Lauser, Aceh, 1997
  • Kejuaraan Nasional Dinding Panjat STAN, 1996,2003,2006.
  • Ekspedisi Pemanjatan Tebing Parang,Purwakarta,1991
  • Ekspedisi Pemanjatan Tebing Serelo,Sumsel,1987
  • Survey dan Penelitian Lingkungan Taman Nasional Meru Betiri, 1986
Selain itu STAPALA juga mengadakan kegiatan-kegiatan Lingkungan Hidup dan Sosial, antara lain Pekan Penghijauan Kampus STAN, 1990,1991 yang manfaatnya dapat dirasakan saat ini dengan adanya pohon-pohon besar di lingkungan kampus STAN.
Selain kegiatan-kegiatan bersifat sosial seperti donor darah, sunatan massal, atau kegiatan lingkungan seperti pembersihan kolam /empang kampus, hari bebas kendaraan bermotor, dan lain lain, Posko STAPALA sejak tahun 2007 telah ditetapkan sebagai Posko Siaga Bencana Banjir Tangerang. Sejak tahun 2007 Anggota Stapala aktif dalam evakuasi korban banjir di perumahan-perumahan sekitar Kampus STAN. STAPALA dianggap memenuhi syarat karena kemampuan teknis Anggotanya dan memiliki perahu karet.
Anggota Stapala juga siap dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat darurat, seperti misalnya pada saat hilangnya Mahasiswa STAN Jurusan Bea Cukai ketika mengadakan kegiataan keagamaan di Gunung Salak tahun 2006. STAPALA mengerahkan banyak anggota, termasuk alumni, menyelamatkan korban. Moto Stapala adalah "Mencintai Alam Tanpa Melupakan Pendidikan Akademis".
Alumin dan jaringan di daerah
Selama ini anggota Stapala yang telah menjadi alumni STAN adalah tulang punggung kegiatan-kegiatan alumni. Anggota Stapala berperan aktif dalam Kongres Alumni STAN PRODIP pertama tahun 2003 yang membentuk Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kedinasan Departemen Keuangan. Kongres dan Reuni Akbar alumni tahun 2007 dan 2010 juga diujung tombaki oleh personel-personel Stapala.
Jaringan keanggotaan STAPALA saat ini telah ada di seluruh Indonesia. Stapala mempunyai Forum STAPALA alumni dengan kepungurusan yang lintas angkatan dan instansi. Ketua Forum adalah Dandossi Matram (1981). Kepengurusan daerah terbagi dengan kordinator-kordinator wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Mereka juga lah yang menjadi kordinator sosialisasi kegiatan-kegiatan alumni STAN di daerah.
Selain internal STAN, Forum Alumni STAPALA beberapa kali terlibat langsung dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan nasional ekstra STAN misalnya Kongres Nasional Luar Biasa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 2007, dan Rapat Umum Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2008.
Posko STAPALA
Posko STAPALA bagi anggota Stapala adalah rumah. Not House but Home. Tempat munculnya ide dan impian-impian besar,dan tempat dimana rasa kekeluargaan sangat kental dikalangan anggota.Sifat kegiatan STAPALA yang agak berbeda kerap menuntut hal-hal yang agak berbeda dibanding organisasi kampus lainnya. Misalnya : Aset-aset Stapala seperti perahu karet, Dinding Panjat STAPALA yang beberapa kali membawa nama STAN dikancah nasional juga membutuhkan biaya dan pengawasan yang besar, kegiatan seperti Posko Banjir membutuhkan tempat yang siaga 24 jam.

STAN English Club (SEC)

Wadah yang didirikan sejak tahun 1983 ini ditujukan untuk mempraktekkan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari sehingga kemampuan bahasa Inggris para anggotanya dapat ditingkatkan. Kegiatannya antara lain yaitu seminar dalam bahasa Inggris, test TOEFL, outing program, dan a day in English. Prestasi SPECC yang telah diraih yaitu juara I Guessing Word Contest dan juara II Debating yang diselenggarakan LIA-E club 1994 serta juara II Debating Contest antar perguruan tinggi se-Indonesia di ITB Bandung 2000, terbaru sebagai semifinalis BIND 2011 (kompetisi debat bahasa inggris perguruan tinggi level Asia) serta berbagai prestasi lainnya . SEC juga aktif mengikuti kompetisi Scrabble, News Reading dan kompetisi lainya menghasilkan sejumlah trophy, gelar dan medali emas.

KSR PMI Unit STAN

KSR PMI Unit STAN didirikan pada tanggal 20 Oktober 2003, dan telah disahkan sebagai organisasi kepalangmerahan dengan Surat Pengesahan nomor 076/SK-PC/I/2004 pada tanggal 18 Januari 2004. KSR PMI Unit STAN bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pendidikan dan pelatihan di bidang kepalangmerahan dan pengetahuan lainnya untuk dapat mengabdi pada kemanusiaan.

PKAKP STAN

Pusat Kajian Akuntansi dan Keuangan Publik STAN.
STAN Olympic Team (SOT)
STAN Olympic Team (SOT) merupakan tim di bawah Pusat Kajian Akuntansi dan Keuangan Publik (PKAKP STAN) yang dibentuk dan dibimbing untuk mengikuti lomba-lomba akuntansi, keuangan, dan pajak di seluruh Indonesia. Berbagai prestasi dalam kejuaran Akuntansi telah beberapa kali diraih, yang terbaru diantaranya Juara I pada Accounting Championship 2012 Universitas Bakrie, second runner-up di Indonesia Accounting Fair (IAF) 13 2012 di Universitas Indonesia, Juara III di Accounting Quiz XXI 2012 Universitas Tarumanegara, Juara I Lomba Karya Ilmiah Gebyar Akuntansi Tadulako 2011.

SPEAK STAN (SPESIALISASI ANTI KORUPSI STAN)

SPESIALISASI ANTI KORUPSI (SPEAK) adalah salah satu Elemen Kampus yang ada di STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) yang berkarya di ranah pencegahan korupsi. Integritas adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pemberantasan korupsi.
Profil Direktorat
Direktorat Pendidikan Direktorat ini bertugas memberikan pengetahuan kepada mahasiswa STAN pada khusunya dan masyarakat luas pada umumnya tentang seluk beluk korupsi dan bagaimana cara mencegahnya bahkan bagaimana pemberantasannya (Dalam perang kita harus mengenali dulu siapa musuh kita). Diharapkan selain hanya memberikan pengetahuan teoritis, direktorat ini mampu memberi suatu ilmu yang aplikatif atau dapat benar-benar diimplementasikan secara nyata baik melalui kajian atau Training. Kegiatan yang diadakan bertujuan untuk membentuk insan akademis yang berintegritas, berwawasan luas serta mampu menjadi solusi atas permasalahan korupsi yang merajalela di negeri ini.
Direktorat Hubungan Luar Negeri dan Pendanaan Biasa disingkat Lupen. Direktorat ini dapat dibagi lagi menjadi sub direktorat hubungan luar negeri dan sub direktorat pendanaan. Direktorat ini punya 2 tugas utama, Yaitu menjalin kerja sama dengan organisasi, komunitas, instansi atau universitas lain dan memberikan dukungan finansial untuk SPEAK. Tujuannya adalah untuk memperluas jaringan dan memperluas gerakan antikorupsi (target utama adalah PTK) serta meningkatkan kualitas dan kapasitas kegiatan.
Direktorat Penelitian dan Pengembangan Biasa disingkat Litbang. Direktorat ini bisa disebut PPSDMnya SPEAK. Kegiatan bisa meliputi pelatihan menulis, pelatihan public speaking dsb. Namun di luar dari itu direktorat ini juga memiliki tugas untuk melakukan penelitian terhadap fakta-fakta yang belum pernah dikaji dan mengolahnya menjadi informasi yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat luas.
Direktorat Informasi dan Propaganda Bisa disingkat Improv atau Mazda. Ini merupakan direktorat baru di SPEAK. Melalui direktorat inilah kegiatan SPEAK diumumkan. Serta produk-produk SPEAK dipublish ke publik. Ada beberapa media yang harus dikelola, sekurang-kurangnya adalah Facebook, Blog dan Majalah. Lebih dari itu diharapkan SPEAK memiliki MASTERPIECES yaitu sebuah buku yang dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Yang perlu digaris bawahi di sini, direktorat ini tidak hanya menyampaikan informasi namun juga menjadi media propaganda yang benar-benar mampu memberikan pengaruh terhadap perilaku dan pola pikir.
Direktorat Dalam Negeri Biasa disingkat Dagri. Direktorat ini sudah ada sejak tahun lalu, namun mengalami pergeseran fungsi. Direktorat ini bertugas menyelenggarakan urusan internal SPEAK, yang meliputi: Pengelolaan Aset, Pengadaan Aset, Pengelolaan Database, Pembuatan jaket/kaos dsb. Selain itu direktorat ini bertanggungjawab untuk meningkatkan teamwork, kesholidan dan kekeluargaan di SPEAK.

SCENE

SCENE sebuah club film yang berdiri pada tahun 2005 di sebuah desa bernama desa Jurangmangu yang disana berdiri sebuah kampus mimpi bernama STAN. SCENE adalah sebuah Club yang mencintai film, baik membuat, menikmati, dan memperdebatkannya

AL-LUGHOH

Al-Lughoh merupakan suatu kelompok studi bahasa arab yang ada di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

KBA (Komunitas Budaya Asing)

UKM ini dibagi menjadi 3 divisi yaitu divisi bahasa, divisi budaya, dan divisi humas

STAN Informatic Club (SiC)

Organisasi yang dibentuk tanggal 17 Nopember 1997 ini merupakan kumpulan mahasiswa STAN yang memiliki minat dan perhatian terhadap perkembangan Information Technology terutama yang berbasis komputer. Kegiatannya antara lain yaitu tutorial, diskusi, warnet, even-even seputar IT, mengelola situs web STAN, dsb.

Sharia Accounting and Finance Forum (SHAFF)

SHAFF merupakan lembaga kajian ekonomi Islam yang didirikan pada tanggal 7 Juli 2000 yang pada saat berdiri bernama ISES (Islamic Studies for Economic Society). Kegiatannya antara lain yaitu seminar ekonomi syariah, kuliah informal akuntansi syariah (KIAS), forum diskusi ekonomi Islam antar-kampus, kajian internal, dsb.

STAN Capital Market Club (STAN-CMC)

STAN-CMC merupakan pojok BEI di STAN sebagai pusat informasi, penelitian, pendidikan, konsultasi dan investasi di bidang pasar modal bagi civitas akademika STAN dan masyarakat sekitarnya. STAN-CMC merupakan ajang aplikasi langsung atas teori-teori pasar modal yang telah diperoleh mahasiswa di bangku kuliah. Pada awal berdiri pada tahun 1998, STAN-CMC bernama Pojok BEJ STAN atau STAN JSX Corner.

Seni beladiri

Dalam lingkungan Kampus STAN Jakarta terdapat pelatihan olahraga beladiri untuk menggembleng fisik dan mental para mahasiswa. Beberapa perguruan beladiri yang terdapat di Kampus STAN Jakarta yaitu :
  • Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri
  • Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih
  • Persaudaraan Setia Hati Terate
  • Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara
  • Taekwondo Indonesia
  • Kungfu Muslim Amar Ma’ruf Nahi Munkar
  • Olahraga Beladiri Thifan Pokhan
  • Institut Karate-Do Indonesia
Berbagai prestasi telah diraih oleh anggota beladiri STAN tersebut, antara lain yaitu Juara II Kategori Kerapian Teknik Beregu pada Kejuaraan Silat Perisai Diri Antar-Perguruan Tinggi (Piala Ibu Tien Soeharto) di Universitas Airlangga Surabaya tahun 1997, predikat Lulusan Terbaik dalam beberapa kali penyelenggaraan Ujian Kenaikan Tingkat Perisai Diri di Jakarta, penyelenggara Kejuaraan Taekwondo Antar-Perguruan Tinggi se-Jabotabek di Kampus STAN tahun 1999, dsb.

STAN Chess Interest Club (SCIC)/Pion STAN-Prodip (PSP)

Klub catur yang ini berdiri pada tanggal 22 September 1998. PSP mengirimkan anggotanya untuk menjadi anggota sekolah catur GM Utut Adianto. Berolahraga dapat menimbulkan perasaan senang dan berfikir jernih. Ada dua jenis olahraga di dinia ini, yang pertama adalah olahraga aktif dan yang kedua adalah olahraga pasif. Diantara olahraga pasif ini adalah olahraga catur. Sejak awal, cabang-cabang olahraga psikis atau olahraga otak ini mengindikasikan latihan untuk memperbagus fungsi kerja otak. Baik dari segi berpikir strategi maupun tingkat kesabaran pemain. Cukup sedikit cabang olahraga otak ini. Beberapa yang terkenal adalah catur yang banyak diminati karena pola permainannya yang mangandalkan pemilihan strategi menyerang dan bertahan juga melatih kesabaran pemain. Ada pula memancing yang menstimulasi tingkat kesabaran juga adrenalin para peminatnya. Bermain catur membutuhkan latihan yang sering dan berkala. Pemain catur yang handal butuh waktu yang lama untuk belajar langkah-langkah bermain catur. Catur merupakan permainan yang butuh teknik proyeksi langkah ke depan. Pemain catur harus bisa memproyeksikan langkah yang akan terjadi setelah dia mengambil satu langkah. Dengan adanya kemampuan untuk memprediksi langkah ini maka pemain catur akan lebih mudah untuk mengalahkan lawan nya. Strategi - strategi yang baik dan berkualitas perlu dimiliki dan dikuasai, dengan cara melakukan latihan yang terus - menerus. Berikut ini adalah blog sahabat kita yang menyediakan langkah-langkah bagaimana bermain catur yang baik. Menimbang bahwa dari ribuan masyarakat kalangan kampus Sekkolah Tinggi Akuntansi Negara. Ribuan pula keinginan dan kegiatan dan perlu diketahui bahwa catur merupakan salah satu olahraga yang peminatnya tidak sedikit, ditengah marakanya kegiatan perlombaan ataupun pertandingan baik diadakan di lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus. Untuk itu, diharapkan adanya kegiatan internal yang menjadi tumpuan bagi mereka yang menyenangi dunia kompetisi dan ingin mempelajari seni olahraga catur.
Sebelumnya CIC bernama PSP (Pion STAN Prodip) yang merupakan wadah bagi mahasiswa yang memiliki bakat dan minat dalam bidang percaturan. Visi ke depan organisasi ini adalah menumbuhkan dan menyalurkan bakat dan minat mahasiswa dan anggota klub agar sportif dan profesional di bidangnya.

Teater Alir

Kelompok teater di STAN ini berdiri pada pertengahan Juni 1998. Latihan rutinnya diadakan setiap minggu yang dibimbing oleh alumni IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Alir telah tampil di hampir semua event di kampus, antara lain Lakon Baru pada Information Day 99, Ayahku Pulang pada Pentas Musik Pajak, dsb.

Voca Wardhana Choir

Voca Wardhana Choir merupakan paduan suara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang baru terbentuk pada tahun 2010. Meski terbilang muda, prestasi yang telah dicapai sudah cukup banyak, diantaranya menjadi pengisi acara dalam Pagelaran Wayang Nusaraya di Taman Mini Indonesia Indah (2011) dan sempat diundang juga untuk bernyanyi di depan Presiden Repubik Indonesia, para menteri, dan Gubernur Bank Indonesia di Istana Negara.

7SPADES :

Komunitas 7Spades adalah sebuah komunitas pesulap di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang bertujuan membagikan ilmu sulap atau info seputar dunia sulap kepada keluarga besar STAN. Angka 7 diambil sebagai nama komunitas ini karena pendiri komunitas ini berjumlah tujuh orang. Kemudian, kata spade yang berarti sekop adalah kasta tertinggi dalam permainan kartu remi. Kata spade ini diambil sebagai nama komunitas dengan maksud agar 7Spades dipandang memiliki martabat yang tinggi.
Para anggota 7Spades dilatih beberapa mentor yang memiliki keahlian berbeda. Program pelatihan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, yaitu hipnotis, tarot (meramal dengan kartu), mentalist (bermain dengan pikiran), dan illusionist (berhubungan dengan kecepatan tangan). Selain itu, 7Spades memiliki program rutin lain seperti street magic di acara-acara kampus dan sharing trick. Meski baru berdiri sejak Januari 2010, 7Spades telah memiliki beberapa prestasi yang cukup membanggakan, seperti tampil di talkshow “Hitam Putih” yang dipandu Deddy Corbuzier, serta tampil bersama Aldi Sungkar, salah satu pesulap terbaik Indonesia.

STAN Music Community :

STAN Music Community saat ini adalah satu-satunya organisasi musik yang ada di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta, yg beralamat di Jl. Bintaro Raya sektor 5, Jakarta Selatan.
SMC secara resmi berdiri pada 21 April 2005 oleh sebuah komunitas pecinta musik yg suka kumpul bareng. Mereka sepakat mendirikan organisasi yg menaungi musik dan para pecintanya di kampus STAN Jakarta. Dipimpin oleh Sandy Zulfadli, SMC akhirnya berhasil menjadi salah satu Badan Otonom yg setingkat dgn Badan Eksekutif Mahasiswa dan Lembaga Pers Mahasiswa di kampus STAN.
Kini, dalam usianya yg masih terbilang muda, SMC telah memiliki lebih dari 250 anggota tetap, dan telah mengukir cukup banyak prestasi di dalam dan di luar kampus STAN, selain sering diundang untuk mengisi acara-acara di kampus STAN sendiri. Dengan motto "Satukan Jiwa Dalam Nada" dan "Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?", SMC terus berusaha menjaga dan mengembangkan keberadaan seni musik di STAN pada khususnya, dan di dunia pada umumnya.

Alumni  :



                    >>>>> More InformationClick here !                                  (sumber : wiki pedia)


8. INSTITUT  PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN)

Berkas:PKD STPDN.JPG

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan mempersiapkan kader pemerintah, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Pada 10 Oktober 2007, dalam sebuah sidang kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menggabungkan STPDN dengan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) menjadi IPDN menyusul terungkapnya kasus kekerasan yang terjadi di STPDN.

Sejarah singkat

Penyelenggaraan pendidikan kader pemerintahan di lingkungan Departemen Dalam Negeri yang terbentuk melalui proses perjalanan sejarah yang panjang. Perintisiannya dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1920, dengan terbentuknya sekolah pendidikan Pamong Praja yang bernama Opleiding School Voor Inlandshe Ambtenaren ( OSVIA ) dan Middlebare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren ( MOSVIA ). Para lulusannya sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan Hindia Belanda. Dimasa kedudukan pemerintah Hindia Belanda, penyelenggaraan pemerintahan Hindia Belanda dibedakan atas pemerintahan yang langsung dipimpin oleh kaum atau golongan pribumi yaitu Binnenlands Bestuur Corps ( BBC ) dan pemerintahan yang tidak langsung dipimpin oleh kaum atau golongan dari keturunan Inlands Bestuur Corps ( IBC ).
Pada masa awal kemerdekaan RI, sejalan dengan penataan sistem pemerintahan yang diamanatkan oleh Undang Undang Dasar 1945, kebutuhan akan tenaga kader pamong praja untuk melaksnakan tugas-tugas pemerintahan baik pada pemerintah pusat maupun daerah semakin meningkat sejalan dengan tuntutan perkembangan penyelenggaraan pemerintahannya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kekurangan tenaga kader pamong praja, maka pada tahun 1948 dibentuklah lembaga pendidikan dalam lingkungan Kementrian Dalam Negeri yaitu Sekolah Menengah Tinggi ( SMT ) Pangreh Praja yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Menengah Pegawai Pemerintahan Administrasi Atas ( SMPAA ) di Jakarta dan Makassar.
Pada Tahun 1952, Kementrian Dalam Negeri menyelenggarakan Kursus Dinas C (KDC) di Kota Malang, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai golongan DD yang siap pakai dalam melaksanakan tugasnya. Seiring dengan itu, pada tahun 1954 KDC juga diselenggarakan di Aceh, Bandung, Bukittinggi, Pontianak, Makasar, Palangkaraya dan Mataram. Sejalan dengan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan yang semakin kompleks, luas dan dinamis, maka pendidikan aparatur di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan tingkatan kursus dinilai sudah tidak memadai. Berangkat dari kenyataan tersebut, mendorong pemerintah mendirikan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) pada tanggal 17 Maret 1956 di Malang, Jawa Timur. APDN di Malang bersifat APDN Nasional berdasarkan SK Mendagri No. Pend.1/20/56 tanggal 24 September 1956 yang diresmikan oleh Presiden Soekarno di Malang, dengan Direktur pertama Mr. Raspio Woerjodiningrat. Mahasiswa APDN Nasional Pertama ini adalah lulusan KDC yang direkrut secara selektif dengan tetap mempertimbangkan keterwakilan asal provinsi selaku kader pemerintahan pamong praja yang lulusannya dengan gelar Sarjana Muda ( BA ).
Pada perkembangan selanjutnya, lulusan APDN dinilai masih perlu ditingkatkan dalam rangka upaya lebih menjamin terbentuknya kader-kader pemerintahan yang ” qualified leadership and manager administrative ”, terutama dalam menyelenggarakan tugas-tugas urusan pemerintahan umum. Kebutuhan ini mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan aparatur di lingkungan Departemen Dalam Negeri setingkat Sarjana, maka dibentuklah Institut Ilmu Pemerintahan ( IIP ) yang berkedudukan di Kota Malang Jawa Timur berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 Tahun 1967, selanjutnya dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Nomor 119 Tahun 1967. Peresmian berdirinya IIP di Malang ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soekarno pada tanggal 25 Mei 1967.
Pada tahun 1972 Institut Ilmu Pemerintahan ( IIP) yang berkedudukan di Malang Jawa Timur dipindahkan ke Jakarta melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 94 Tahun 1972. Pada tanggal 9 Maret 1972, kampus IIP yang terletak di Jakarta di resmikan oleh Presiden Soeharto yang dinyatakan : ” Dengan peresmian kampus Institut Ilmu Pemerintahan, mudah-mudahan akan merupakan kawah candradimukanya Departemen Dalam Negeri untuk menggembleng kader-kader pemerintahan yang tangguh bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia ”
Seiring dengan pembentukan IIP yang merupakan peningkatan dari APDN Nasional di Malang, maka untuk penyelenggaraan pendidikan kader pada tingkat akademi, Kementrian Dalam Negeri secara bertahap sampai dengan dekade tahun 1970-an membentuk APDN di 20 Provinsi selain yang berkedudukan di Malang, juga di Banda Aceh, Medan, Bukittinggi, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Bandung, Semarang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, Mataram, Kupang, Makassar, Menado, Ambon dan Jayapura.
Pada tahun 1988, dengan pertimbangan untuk menjamin terbentuknya wawasan nasional dan pengendalian kualitas pendidikan Menteri Dalam Negeri Rudini melalui Keputusan No. 38 Tahun 1988 Tentang Pembentukan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Nasional. APDN Nasional kedua dengan program D III berkedudukan di Jatinangor, Sumedang Jawa Barat yang peresmiannya dilakukan oleh Mendagri tanggal 18 Agustus 1990. APDN Nasional ditingkatkan statusnya berdasarkan Kepres No. 42 Tahun 1992 tentang Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri, maka status APDN menjadi STPN dengan program studi D III yang diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 18 Agustus 1992. Sejak tahun 1995, bertititk tolak dari keinginan dan kebutuhan untuk lebih mendorong perkembangan karier sejalan dengan peningkatan eselonering jabatan dalam sistem kepegawaian Republik Indonesia, maka program studi ditingkatkan menjadi program D IV. Keberadaan STPDN dengan pendidikan profesi ( program D IV ) dan IIP yang menyelenggarakan pendidikan akademik program sarjana ( Strata I ), menjadikan Departemen Dalam Negeri memiliki dua (2) Pendidikan Pinggi Kedinasan dengan lulusan yang sama dengan golongan III/a.
Kebijakan Nasional mengenai pendidikan tinggi sejak tahun 1999 antara lain yang mengatur bahwa suatu Departemen tidak boleh memiliki dua atau lebih perguruan tinggi dalam menyelenggarakan keilmuan yang sama, maka mendorong Departemen Dalam Negeri untuk mengintegrasikan STPDN ke dalam IIP . Usaha pengintegrasiaan STPDN kedalam IIP secara intensif dan terprogram sejak tahun 2003 sejalan dengan dikeluarkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengintegrasian terwujud dengan ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang Penggabungan STPDN ke dalam IIP dan sekaligus mengubah nama IIP menjadi Institut Ilmu Pemerintahan ( IPDN ). Tujuan penggabungan STPDN ke dalam IIP tersebu, selain untuk memenuhi kebijakan pendidikan nasional juga untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pendidikan kader pamong praja di lingkungan Departemen Dalam Negeri. Kemudian Kepres No. 87 Tahun 2004 ditindak lanjuti dengan Keputusan Mendagri No. 892.22-421 tahun 2005 tentang Pelaksanaan Penggabungan dan Operasional Institut Pemerintahan Dalam Negeri, disertai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja IPDN dan Peraturan Menteri Dalam Negeri 43 Tahun 2005 Tentang Statuta IPDN serta peraturan pelaksanaan lainnya.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang Penggabungan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri ke dalam Institut Ilmu Pemerintahan menjadi IPDN, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2009 tentang Statuta Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Bahwa IPDN merupakan salah satu komponen di lingkungan Kementerian Dalam Negeri yang melaksanakan tugas menyelenggarakan pendidikan tinggi kepamongprajaan. Sejalan dengan tugas dan fungsi melaksanakan pendidikan tinggi kepamongprajaan serta dengan mempertimbangkan tantangan, peluang dan pilihan-pilihan strategik yang akan dihadapi dalam lima tahun kedepan, Renstra IPDN 2010-2014 disusun dengan memperhatikan pencapaian program dan kegiatan yang dilakukan agenda pembangunan pada lima tahun terakhir (2005¬2009), serta kondisi internal dan dinamika ekternal lingkup IPDN.
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 9 April 2007 mengeluarkan kebijakan dengan menetapkan 6 (enam) langkah pembenahan yang segera dilakukan untuk membangun budaya organisasi yang barn bagi IPDN. Kebijakan Presiders memperoleh dukungan dad DPR-RI.
Untuk melaksanakan kebijakan pembenahan, Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan serangkaian kebijakan yaku: 1. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pembenahan IPDN; 2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 890.05-506 Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Implementasi Pendidikan Kader Pemerintahan;
Pada tahap selanjutnya, ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang Penggabungan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri Ke Dalam Institut Ilmu Pemerintahan menjadi IPDN mengamanatkan penataan sistem pendidikan tinggi kepamongprajaan meliputi jenis pendidikan, pola pendidikan, kurikulum, organisasi penyelenggara pendidikan, tenaga kependidikan dan peserta didik serta pembiayaan. Pendidikan tinggi kepamongprajaan selain diselenggarakan di Kampus IPDN Pusat Jatinangor, serta Kampus IPDN di Cilandak Jakarta, jugs diselenggarakan di Kampus IPDN Daerah yang menyelenggarakan program studi tertentu sebagai satu kesatuan yang ticlak terpisahkan.
Untuk memenuhi persyaratan menjadi Institut, di IPDN telah dibentuk 2 (dua) Fakultas yaitu Fakultas Politik Pemerintahan yang terdiri dari 2 (dua) jurusan yaitu jurusan Kebijakan Pemerintahan dan Jurusan Pemberdayaan Masyarakat; Fakultas Manajemen Pemerintahan yang terdiri dari 4 (empat) jurusan yaitu Jurusan Manajemen Sumber Daya Aparatur, Jurusan Pembangunan Daerah, Jurusan Keuangan Daerah, dan Jurusan Kependudukan dan Catatan Sipil.
Kampus IPDN di daerah tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja IPDN ditetapkan: Kampus IPDN Manado, Kampus IPDN Kampus Makassar, Kampus IPDN Pekanbaru, dan Kampus IPDN Bukittinggi, yang selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 892.1¬829 Tahun 2009 ditetapkan lokasi pembangunan kampus IPDN di daerah yaitu: di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, dan di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, serta pada saat ini sedang dipersiapkan pengembangan Kampus IPDN di Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, Kampus IPDN di Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kampus IPDN di Jayapura Provinsi Papua.
Kampus IPDN di daerah sejak tahun 2009 telah melaksanakan operasional pendidikan dengan kapasitas Praja 100 Praja setiap kampus dengan penetapan Jurusan/Program Studi yaitu: pertama, Kampus IPDN di Kab. Agam menyelenggarakan Program Studi Keuangan Daerah, Kampus IPDN di Kab. Rokan Hilir menyelenggarakan program studi pembangunan daerah, Kampus IPDN di Kab. Gowa menyelenggarakan Program Studi Pemberdayaan Masyarakat, sedangkan kampus IPDN di Minahasa direncanakan menyelenggarakan Program Studi Kependudukan dan Catatan Sipil.
Mulai tahun 2010 kebijakan Pendidikan Kepamongprajaan dikonsentrasikan pada Program Diploma IV (D-IV) pada se¬mester I, II, 111, IV, V dan VI setelah masuk semester VI I dan VIII dilaksanakan penjurusan dan pengalihan ke Program Strata Satu (S-1). Pada Kampus IPDN di Cilandak Jakarta diselenggarakan Program Pascasarjana Strata Dua (S-2) dan Strata Tiga (S-3), program profesi kepamongprajaan serta kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Fasilitas kampus


Jalan Abdi Praja

Ruang Makan
  • Ruang kuliah: luas ruangan seluruhnya 8.820 m2 (64 ruangan yang terdiri dari 8 ruang besar dan 56 ruang kecil)
  • Perpustakaan: luas ruangan 400 m2, koleksi 1947 judul, 48.375 eksemplar
  • Laboratorium: luas ruangan seluruhnya 800 m2, laboratorium terpadu (komputer, bahasa, dan pemerintahan)
  • Lembaga penelitian: ada ruangan untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (100 m2)
  • Kegiatan mahasiswa: ada ruangan untuk kegiatan mahasiswa (720 m2). Untuk memberikan latihan praktik mengembangkan kemampuan kepemimpinan Praja disusun Organisasi Korps Praja, disebut Wahana Wyata Praja merupakan senat mahasiswa IPDN, Wahana Wyata Praja mempunyai Struktur Organisasi dan Tata Kerja-nya disesuaikan dengan Organisasi Pemerintahan Wilayah/Daerah. Pelabat-pejabat Korps disebut Gubernur Praja, Bupati/Walikota Praja, Camat Praja dan Kepala Desa/Lurah Praja dilengkapi dengan sekretariat masing-masing. Juga terdapat berbagai Unit Kegiatan Praja (UKP), yaitu: Drum band Gita Abdi Praja, Gerakan Pramuka, Wapa Manggala, Majalah Abdi Praja, Teater Persada, SAR, Sanggar Seni Praja, Informatika dan Komputer, Klub-klub Olahraga, dan lain-lain
  • Fasilitas lain: ruang seminar/workshop (1.142 m2), ruang olahraga (1.656 m2), ruang studio (500 m2), ruang komputer (200 m2), ruang serbaguna/aula (3.306 m2), asrama mahasiswa (39.300 m2), Sarana dan Prasarana Pendidikan berupa ruang kantor, gedung menza (ruang makan), asrama (wisma praja), workshop, kamar sakit asrama, lapangan dan gedung olah raga, tempat peribadatan, gedung serba guna, lahan latihan pertanian dan perikanan, fasilitas untuk perbankan, koperasi, dan lain-lain.
  • Fasilitas khusus: ruang perkantoran untuk operasional kegiatan pegawai IPDN, komplek perumahan pejabat dan dosen fungsional IPDN sebanyak 96 unit, asrama pengasuh sebanyak 1 unit, asrama Praja sebanyak 30 asrama, poliklinik Praja dan pegawai IPDN sebanyak 1 unit.
  • Fasilitas umum: tempat ibadah (1 buah mesjid, 1 buah gereja Katolik, 1 buah gereja Protestan, 1 buah pura), tempat olahraga, 5 lapangan tenis, 1 lapangan sepak bola, 1 lapangan bulu tangkis, 1 lapangan basket, 1 lapangan squash, 1 lapangan voli, Fitness Centre, Koperasi Pegawai “Abdi Praja”, Wartel Koperasi Pegawai “Abdi Praja”, Bank Pembangunan Daerah Cabang Pembantu IPDN.

Program pascasarjana

Latar belakang

Program studi di STPDN yang semula berupa Diploma III sejak Tahun Akademik 1995/1996 ditingkatkan menjadi Program Diploma IV. Berdasarkan persetujuan Ditjen Perguruan Tinggi Nomor 1910/D/T/96 Tahun 1995 tentang Persetujuan Program D-IV STPDN dan KEPMENDAGRI No. 89 Tahun 1996 tentang Kurikulum Pendidikan D IV STPDN, dilaksanakan Program Kurikulum D-IV dengan Bidang Studi Pemerintahan. Lulusannya mendapat sebutan sebagai Sarjana Sains Terapan Pemerintahan (SSTP) dengan Pangkat Penata Muda Golongan III/a.
Seiring dengan tuntutan kebutuhan sumber daya manusia berkualitas di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, STPDN segera merespons dengan membuka Program Pengembangan Pendidikan Magister (S2). Pendidikan Program Magister Administrasi Pemerintahan Daerah (MAPD) didasarkan atas surat izin Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No. 3765/D/T/2000 Tanggal 20 Oktober 2000 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 429-373 Tahun 2001 Tanggal 18 September 2001 tentang Penyelenggaraan Program Pascasarjana di lingkungan DEPDAGRI. Pengembangan Program Magister Administrasi Pemerintahan Daerah sejalan dengan statuta dan RIP STPDN serta didukung dengan rencana strategis, arah kebijakan, tujuan dan sasaran organisasi.

Alasan pengembangan program studi

Terdapat beberapa alasan STPDN menyelenggarakan berbagai program pendidikan baik yang bersifat diploma atau profesional maupun akademik yaitu:
  1. Alasan program studi: Ditinjau dari sudut substansi pendidikan, STPDN diberi otoritas untuk menyelenggarakan program pendidikan Profesional dan Akademik, namun selama ini baru melaksanakan program Diploma IV Pemerintahan. Padahal dengan adanya Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, diperlukan ahli-ahli pemerintahan daerah pada tingkat Magister.
  2. Alasan yuridis: Ditinjau dari kebijakan pendidikan tinggi kedinasan lembaga pendidikan di lingkungan Departemen Dalam Negeri serta berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku (PP Nomor 60 Tahun 1999), terdapat cukup alasan yuridis untuk mempertahankan dan mengembangkan STPDN dengan membuka pendidikan S2.
  3. Alasan akademik: Ditinjau dari segi akademik, STPDN saat ini mempunyai otoritas, kapasitas dan kapabilitas untuk mengembangkan disiplin pemerintahan sebagai ilmu dan keahlian. Jumlah dan kualitas tenaga pengajar, perpustakaan maupun dukungan sarana maupun prasarana pendidikan untuk mengembangkan program-program lain di luar program D-IV cukup memadai.
  4. Alasan historis: STPDN yang berawal dari dua puluh APDN daerah berdasarkan KEPRES No. 42 Tahun 1992, mempunyai pengalaman luas dan strategis dalam pengelolaan pendidikan tinggi di jajaran Departemen Dalam Negeri, yang sejak awal mempunyai komitmen untuk mendidik kader Pimpinan Pemerintahan (Pamong Praja), melalui pendekatan Akademik dan Praktis. Untuk kepentingan tersebut, kurikulum disusun, disesuaikan dan ditingkatkan berdasarkan kebutuhan dan tuntutan keilmuan, keterampilan dan kepribadian guna melaksanakan tugas di lingkungan Pemerintahan Dalam Negeri secara proporsional dan profesional.
  5. Alasan empiris: Alumni STPDN Program D-III dan D-IV sampai Angkatan Ke-XII berjumlah 8.496 orang dengan penugasan yang tersebar pada seluruh propinsi di Indonesia. Di antara mereka secara terbatas sudah melanjutkan S1 dan S2 di Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta. Mereka pada umumnya telah menduduki jabatan pada jenjang menengah ke bawah pada jajaran pemerintahan provinsi maupun daerah kabupaten/kota. Dengan demikian terbuka peluang untuk menampung hasrat alumni untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi sesuai tuntutan kebutuhan kedinasan.
M   
                     >>>>>>>>More information: click here !
09

9.  AKADEMI METEOROLOGO DAN GEOFISIKA (AMG)



Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang mempersiapkan kader tenaga ahli tingkat madya, guna mendukung tugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sebagai lembaga acuan utama di Indonesia dalam memberikan informasi meteorologi, klimatologi,geofisika, dan kualitas udara, yang secara teknis akademik, pembinaanya dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional dan secara teknis operasional dilakukan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Sejarah AMG

AMG didirikan di Bandung pada tahun 1955 dengan nama Akademi Meterologi dan Geofisika (AMG). Kampusnya berada di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1960, AMG dipindahkan ke Jakarta; kampusnya berada di Kantor Lembaga Meteorologi dan Geofisika (LMG) Jl. Arief Rakhman Hakim No. 3 Jakarta Pusat. Tahun 1960 – 1978 AMG berstatus di bawah Pusat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1978, AMG berubah nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika (BPLMG) dengan status berada di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (KM. 55/OT/PHB-1978 31 Maret 1978).
Sejak tahun 2000, BPLMG berubah kembali menjadi AMG di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (SK. Menhub No. KM 82 Thn 1999 Tgl 13-10-1999), dan kampusnya pindah dan berlokasi di jalan Perhubungan 1, Pondok betung, Pondok Aren, Tangerang, Banten. Hingga tahun 2004 AMG tetap di bawah Badan Diklat dengan SK Menhub No. 72 Thn 2002 Tgl 2-10-2002.
Terhitung mulai 1 Januari 2005 AMG berada di bawah Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), berdasarkan SK KBMG No. 003 Tahun 2004.
                >>>> INFORMASI BERIKUTNYA : KLIK DISINI


10.  SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK (STIS)


Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) merupakan perguruan tinggi kedinasan program Diploma IV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS)sejak tahun 1958, memanggil pemuda-pemudi terbaik Indonesia lulusan sekolah menengah umum jurusan IPA untuk dididik menjadi ahli statistik.STIS mengemban visi menjadi lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan akademik/profesional.
Kurikulum dibuat sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomikependudukansosial, dan teknologi informasi. Proses dan metode pembelajaran ditekankan pada pengembangan ketrampilan di bidang statistik dan komputasi statistik
Dengan demikian lulusan STIS merupakan tenaga yang siap dan mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian, melakukan analisis di bidangsosial-ekonomi serta merencanakan dan mengembangkan sistem informasi.
STIS mempunyai dua jurusan: Jurusan Statistika (Ekonomi dan Sosial-Kependudukan) dan Jurusan Komputasi Statistik. Jurusan Statistika menghasilkan tenaga ahli statistik ekonomi serta tenaga ahli statistik sosial-kependudukan, dan Jurusan Komputasi Statistik menghasilkan tenaga ahli komputasi dan sistem informasi.Tenaga Pengajar merupakan lulusan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri dengan jenjang S2 dan S3 Lulusan STIS mendapat gelar Sarjana Sains Terapan (S.S.T.).

Sejarah

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) merupakan institusi pendidikan kedinasan dibawah naungan Badan Pusat Statistik dan telah mengalami peningkatan status dari Akademi Ilmu Statistik (AIS)yang masih menyelenggarakan program Diploma III pada saat itu. AIS berdiri berdasarkan Surat Keputusan Perdana Menteri Indonesia (pada waktu itu, Ir. H. Djuanda) Nomor 37/PM/1958, Tanggal 11 Agustus 1958.
Pada awal mula berdirinya, AIS mendapat bantuan dana dan tenaga ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bantuan disalurkan melalui Statistical Research and Development Centre yaitu lembaga yang didirikan oleh pemerintah Indonesia. BPS bekerjasama dengan Badan PBB, United Nations Development Program (UNDP).
Tahun 1964BPS sudah membuka Perguruan Tinggi Ilmu Statistik (PTIS) dengan dosen (pengajar) bantuan dari PBB dan alumni AIS. Pada tahun 1965 bantuan ini terhenti karena Indonesia keluar dari PBB dan sejak itu pula PTIS ditutup. Walupun PTIS sudah tidak beroperasi, AIS tetap melaksanakan proses pendidikan. Pada tahun 1995-1996 dilakukan usaha meningkatkan pendidikan ahli madya statistik (D-III) menjadi pendidikan ahli statistik (D-IV) dalam rangka menanggapi era Digital Economy.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melalui Surat Keputusan Nomor 295/D/T/97 Tanggal 24 Februari 1997 mengijinkan BPS menyelenggarakan Program Diploma IV. Kemudian setelah itu, diterbitkan Keppres No.163 Tahun 1998 tentang STIS di bawah naungan BPS, sehingga sejak saat itu berdirilah STIS. Sesuai dengan Keppres tersebut, status STIS adalah sekolah tinggi kedinasan yang pembinaan teknis dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan pembinaan fungsional dilaksanakan oleh Kepala BPS.[1]

Program Studi :

STIS menawarkan terdiri atas dua jurusan untuk Program Diploma IV yaitu jurusan Statistika dan jurusan Komputasi Statistik, masing-masing jurusan memiliki beban studi sebanyak 140-160 sks. Jurusan Statistika terbagi menjadi 2 bidang peminatan, yaitu Statistika Ekonomi yang mempelajari statistik terapan bidang ekonomi sehingga mampu melaksanakan kegiatan dan analisis data statistik harga-harga, produk domestik regional bruto, neraca wilayah, indikator ekonomi, dan lain sebagainya dan Statistika Sosial dan Kependudukan yang mempelajari statistik terapan bidang statistik sosial, kependudukan, dan demografi sehingga mampu melakukan analisis dan pelaporan di bidang sosial, kependudukan, dan demografi. Sedangkan, jurusan Komputasi Statistik mempelajari teknik pengolahan data, membuat program, dan analisis data serta teknik penyusunan sistem informasi statistik seperti penyusunan basis data, komunikasi data, sistem jaringan, dan diseminasi data statistik. [2]

Fasilitas :

Fasilitas di gedung STIS, antara lain:
  1. Auditorium berkapasitas +/- 2000 orang
  2. Seluruh kelas ber-AC dan dilengkapi absensi fingerprint
  3. Laboratorium komputer dan pusat pelayanan internet
  4. Laboratorium bahasa
  5. Perpustakaan
  6. Klinik kesehatan
  7. Koperasi mahasiswa
  8. Kantin
  9. Ruang kesenian (band, seni tari, paduan suara, grup vokal, theater, dll)
  10. Tempat beribadah
  11. Hotspot
                         >>>>INFORMASI BERIKUTNYA : KLIK DISINI ! 

       ------------------------------------------------------------------------

      13.  SEKOLAH TINGGI TRANSPOTASI DARAT (STTD)
 
Sekolah Tinggi Transportasi Darat adalah perguruan tinggi kedinasan yang bernaung dibawah Kementerian Perhubungan. Cikal bakal Sekolah Tinggi Transportasi Darat bermula dari didirikannya Akademi Lalu Lintas (ALL) pada tanggal 8 September 1951 oleh Presiden Ir. H. Soekarno. Dengan alasan tertentu pada tahun 1964, ALL tidak dioperasikan atau tidak melakukan kegiatan. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan lalu lintas, perkembangan teknologi transportasi jalan dan kompleksitas permasalahan lalu lintas jalan lahirlah gagasan untuk mengaktifkan kembali Akademi Lalu Lintas. Pada tanggal 5 Desember 1980, Akademi Lalu Lintas diaktifkan kembali dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Ahli Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (BPL-ALLAJR), namun masih disebut - sebut dengan nama Akademi Lalu Lintas. BPL-ALLAJR hanya menyelenggarakan program Diploma III Ahli LLAJR. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kualifikasi tenaga ahli yang lebih tinggi serta perkembangan sistem pendidikan yang ada maka pada tanggal 10 Maret 2000, dengan Kepres No.41 Tahun 2000 status BPL-ALLAJR ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Sekolah Tinggi ini menyelenggarakan 1 Program Diploma II, 3 Program Diploma III dan 1 Program Diploma 4:
  1. Program Diploma IV Transportasi Darat
  2. Program Diploma III Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
  3. Program Diploma III Perkeretaapian
  4. Program Diploma III LLASDP (Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan)
  5. Program Diploma II PKB (Penguji Kendaraan Bermotor)
                  >>>> INFO LENGKAPNYA : KLIK DISINI !

--------------------------------------------------------------------------------------

      12.  INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM (ITT/STT)      
                       BANDUNG


Institut Teknologi Telkom atau IT Telkom adalah perguruan tinggi swasta milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (PT Telkom) yang merupakanBadan Usaha Milik Negara. Perguruan tinggi ini dahulu bernama Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) dan terletak tepatnya di Jl. Telekomunikasi No.1 Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
IT Telkom adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mengkonsentrasikan program-programnya untuk mendukung perkembangan teknologi dan industri telekomunikasi. Tujuan didirikannya sekolah ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan ilmuwan dan ahli-ahli di bidang telekomunikasi yang tumbuh sangat pesat, baik di lingkungan industri penyedia perangkat, penyedia jasa atau operator, bisnis maupun regulator.
Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) - dahulunya bernama STT Telkom - merupakan institusi pertama di Indonesia yang mengkhususkan program studinya pada bidang "Information and Communications Technologies” (ICT).[rujukan?] IT Telkom diproyeksikan untuk menyiapkan tenaga-tenaga ahli di bidang ICT, yang terampil dan berwawasan bisnis, sebagai jawaban atas tuntutan perkembangan industri ICT yang begitu pesat. Rata-rata pertumbuhan sektor bisnis telekomunikasi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 20% tiap tahunnya. Pertumbuhan ini meliputi bisnis layanan komunikasi berbasis seluler, telepon tetap, internet, dan akses pita lebar. Dengan jumlah pertumbuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan tenaga Infokom pada tahun 2010 di Indonesia adalah sebanyak 320.000 orang. Saat ini penyedia lulusan infokom berasal dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, termasuk IT Telkom. Namun jumlah lulusan dari perguruan-perguruan tinggi yang memiliki program studi terkait dengan bidang infokom tersebut, baru sekitar 20.000 orang per tahun. IT Telkom mencanangkan pada tahun 2017 nanti akan menjadi perguruan tinggi berkelas internasional yang unggul di bidang Infokom dan menjadi agen perubahan dalam membentuk insan cerdas dan kompetitif.

Sejarah

Pendirian IT Telkom adalah atas gagasan Ir. Cacuk Sudarijanto, Direktur Utama PT Telkom 1988-1992. Tujuan awal adalah untuk menyuplai tenaga-tenaga ahli bagi PT Telkom.
Pada awal berdirinya, kampus IT Telkom tersebar di 3 lokasi. Kampus 1 berada di jalan Soekarno Hatta, Kampus 2 di jalan Geger Kalong Hilir, dan Kampus 3 berada di jalan Penghulu Hasan Mustafa. Pada tahun 1993 IT Telkom memiliki kampus sendiri di Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu (Lokasi sekarang), dan setahun kemudian semua kegiatan belajar mengajar terpusat di kampus baru. Pada tahun itu pula Kampus IT Telkom diresmikan Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 24 Maret 1994. Menempati lahan seluas 48 ha, kampus IT Telkom memiliki fasilitas penunjang pendidikan yang baik dengan penataan lingkungan yang asri, sehingga proses belajar dan mengajar dapat lebih kondusif.. Tujuan didirikannya sekolah ini untuk memenuhi kebutuhan akan ahli-ahli di industri telekomunikasi yang tumbuh sangat pesat, maka PT Telkom sangat berkepentingan terhadap institusi ini sehingga PT Telkom memberikan beasiswa penuh dan ikatan dinas kepada mahasiswa angkatan 1991 dan 1992. Adanya perubahan iklim industri telekomunikasi (PT Telkom tidak memonopoli lagi), program beasiswa dan ikatan dinas dari PT Telkom dihentikan. Saat ini IT Telkom menjadi perguruan tinggi yang mandiri, dengan sumber pendanaan yang berasal dari masyarakat, kerjasama penelitian dan proyek dari berbagai instansi dan industri, hibah-hibah dari pemerintah dan lembaga-lembaga internasional, serta beasiswa dari berbagai instansi maupun dari internal kampus.
Untuk memayungi institusi-institusi pendidikan yang akan didukungnya, PT Telkom membentuk Yayasan Pendidikan Telkom(YPT). Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) mendirikan IT Telkom,Politeknik Telkom dan Institut Manajemen Telkom.
Tanggal resmi berdirinya IT Telkom adalah 28 September 1990.
Orang-orang yang mempunyai andil besar dalam merintis STT Telkom adalah Dr. Ir. Bambang Hidayat dan Ir. Darmastoto.
Pada awal didirikan IT Telkom hanya menerima mahasiswa dari kalangan karyawan PT Telkom. Pada tahun 1991 dan 1992 IT Telkom mulai menerima mahasiswa dari SLTA umum dengan tawaran ikatan dinas dari PT Telkom. Tetapi karena adanya perubahan kebijakan dari pihak manajemen PT Telkom, program beasiswa dan ikatan dinas dihentikan. Saat ini IT Telkom menerima siswa yang berasal dari lulusan SLTA, mahasiswa yang akan melanjutkan jenjang studi S1 maupun S2 dan karyawan perusahaan yang akan meningkatkan penguasaan dan keahlian di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.
Saat ini kampus IT Telkom berada di daerah Bandung Selatan sekitar 12 km dari pusat kota Bandung (Gedung Sate) dengan lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Lokasi kampus IT Telkom dulunya merupakan daerah bersejarah, dimana Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan ke seluruh nusantara dan dunia melalui pemancar radio yang ada di lokasi ini pada tanggal 17 Agustus 1945. Dulunya terdapat sebanyak 13 tower pemancar radio di lahan ini, dan saat ini tinggal 2 tower yang dijadikan monumen bersejarah dan juga sebagai laboratorium antena.

Fakultas

Fakultas Elektro dan Komunikasi
  • Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
  • Program Studi S1 Sistem Komputer
  • Program Studi S1 Teknik Elektro
  • Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
Fakultas Informatika
  • Program Studi S1 Informatika
  • Program Studi D3 Informatika
Fakultas Rekayasa Industri
  • Program Studi S1 Teknik Industri
  • Program Studi S1 Sistem Informasi
Fakultas Sains
  • Program Studi Teknik Fisika
  • Program Studi Ilmu Komputasi
Fakultas Pasca Sarjana
  • Program Studi S2 Teknik Telekomunikasi
  • Program Studi S2 Informatika

Ketua STT Telkom

  • Dr. Ir. Rachmad Mahendra
  • Dr. Ir. Taufiq Hasan
  • Prof. Dr. Andi Hakim Nasution
  • Ir. Harsono, MSc
  • Ir. Husni Amani, MSc, MBA

Rektor IT Telkom

  • Ir. Husni Amani, MSc, MBA
  • Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT

Kemahasiswaan

Keluarga Mahasiswa

  • Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
  • Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Himpunan Mahasiswa Fakultas

  • Badan Mahasiswa Jurusan Teknik Telekomunikasi (TELCO)
  • Badan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
  • Badan Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer
  • Himpunan Mahasiswa Teknik Industri dan Sistem Informasi (HMTI)
  • Himpunan Mahasiswa Fakultas Informatika (HMIF)
  • Himpunan Mahasiswa Fakultas Sains (HIMASAINS)

Unit Kegiatan Mahasiswa

Bidang Olah Raga

    • Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
    • Perintis (1992)
    • Honje (1993)
    • Sondari (1994)
    • Tapak Semangat (1995)
    • Api (1996)
    • Elang Rimba ( 1997)
    • Telapak Bara (1998)
    • Pakis Senja (1999)
    • Badai Gunung (2000)
    • Air (2002)
    • Kabut Fajar (2003)
    • Angin Utara (2004)
    • Mentari Pagi (2005)
    • Kawah Asa (2006)
    • Jejak Rimba (2007)
    • Lembah Purnama (2008)
    • Kabut Belantara (2009)
    • Angin Puncak (2010)
    • Lembah Hujan (2011)
  1. Institut Bioenergi Padma Bakti
  2. Bola Basket
  3. Tenis Meja
  4. Tenis Lapangan
  5. Tae Kwon Do
  6. Wushu Naga Mas
  7. Judo
  8. Aikido
  9. Sepak bola
  10. Catur
  11. Capoeira
  12. ITKC (IT Telkom Karate-Do Club
  13. Karate KEI SHIN KAN

Bidang Kerohanian

  1. Sentra Kegiatan Islam
  2. Persekutuan Mahasiswa Kristen
  3. KMK St.Aloysius
  4. KMH Saraswati

Bidang Kesenian/Pendidikan

  1. IT Telkom Against AIDS (IAA)
  2. Family of Rain City (FORCY)
  3. Masyarakat Jurnalistik
  4. Unit Kebudayaan Betawi(UKB)
  5. Japan Genki Community (JGC)
  6. Paduan Suara Mahasiswa(PSM)
  7. Unit Seni Budaya Minang(USBM)
  8. UKM Seni dan Budaya Djawa
  9. UKM Ikatan Keluarga Anak Riau (IKRAR)
  10. Kesenian Sumatera Utara(Ukksu)
  11. UKM Band
  12. Swara Waditra Sunda(SWS)
  13. Kesenian Bali (Widyacana Murti)
  14. Kerukunan Mahasiswa Asal Sumbagsel(KEMASS)
  15. Unit Budaya Aceh(UIKA)
  16. Unit Budaya Jepang(Japan Genki)
  17. Robotic Club
  18. Programming Club
  19. Unit Kegiatan Mahasiswa Sulawesi
  20. Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit IT Telkom

Portal Mahasiswa

Students.png
Students IT Telkom merupakan sebuah portal milik komunitas mahasiswa IT Telkom. Portal ini berkembang sejak tahun 1999 dimulai dari riset group Laboratorium Internet Application and Research Development (IARD) yang berada di bawah jurusan Teknik Elektro IT Telkom saat itu dan terus dikembangkan sampai sekarang. Fitur yang paling banyak di minati adalah Forum Diskusi Mahasiswa IT Telkom. Sudah berkembang pula fitur lainnya seperti webchat (irc), Email Mahasiswa, blog, streaming, video conference dan lainnya.

LUG IT Telkom

LUG.gif
Berawal dari gerakan untuk memasyarakatkan penggunaan perangkat lunak bebas, Linux User Group IT Telkom berdiri-sebut LUG-ITTELKOM. Komunitas yang telah dimulai sejak tahun 2000 ini berusaha untuk menyebarluaskan sebuah paradigma yang bertajuk Open Source Campus Agreement (OSCA). Esensi dari OSCA ini sendiri terlihat dari banyaknya penggunaan perangkat lunak yang berlisensi bebas di kampus dengan menyertakan source code program untuk lebih diteliti lagi. Sehingga, para sivitas akademik bisa berkreasi, memodifikasi serta menikmati perangkat lunak tersebut untuk kemudian disebarluaskan dan bahkan dijual dengan tetap memberikan kebebasan yang sama dan untuk kepentingan bersama.
Di sinilah bentuk misi yang dibawa oleh LUG IT Telkom. Dengan melakukan berbagai kegiatan mulai dari Riset baik dari segi kernel, distro dan aplikasi-aplikasi open source berbasis Linux, diskusi, ngoprek bareng, demo aplikasi linux, demo instalasi linux, dan lain sebagainya.

IT Telkom Programming Club

Merupakan kelompok penalaran yang menjadi ujung tombak IT Telkom di dalam meraih prestasi dari kompetisi-kompetisi berskala nasional dan internasional. Programming Club berkecimpung di dalam bidang programming pada khususnya dan IT pada umumnya. Programming Club didirikan pada bulan Januari 2006 untuk menghimpun para programmer terbaik IT Telkom di dalam satu wadah yang rutin mengadakan pelatihan mingguan. Prestasi yang diperoleh hingga Agustus 2007 ini adalah : Juara III Microsoft Imagine Cup Software Design, juara III Microsoft Project Hoshimi, honorable mention ACM Indonesia National Contest 2007, juara III Pekan Ilmiah Nasional Algorithm - Problem Solving and Security Contest, juara II, III, IV, dan V Genia National Programming Contest, dan sebanyak 16 kali masuk final kompetisi IT nasional lainnya.

Nihon no Matsuri


Logo dari Nihon no Matsuri 5
Nihon no Matsuri merupakan sebuah acara dibawah binaan Japan Genki Community yang diselenggarakan tiap tahunnya di Cihampelas WalkBandung. Pertama kali dimulai pada tahun 2007 acara ini berhasil mengundang antusiasme banyak penonton[1]. Acara ini sendiri menampilkan banyak sekali hal di bidang entertainment dan kreatifitas dengan mengambil konsep kebudayaan Jepang (sesuai dengan tugas JGC) sebagai tema umumnya. Terakhir tercatat sekitar 2000-2500 penonton hadir pada acara Nihon no Matsuri IV pada tahun 2010.

Komunitas Teater IT Telkom (AURORA)

Adalah sebuah Komunitas dibawah Masyarakat Jurnalistik IT Telkom yang menampung para peminat seni, khususnya teater dan puisi.
(WIKIPEDIA)

                >>>>> INFO SELANJUTNYA : KLIK DISINI !




2

No comments:

Post a Comment